Home / Uncategorized

Senin, 27 Januari 2025 - 14:42 WIB

Posko 23 PBL II FKM Unhas Edukasi Ibu Hamil dan Ibu Baduta tentang Bahaya Stunting di Desa Bontosunggu, Jeneponto

Senin, 27 Januari 2025 – Mahasiswa Posko 23 PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM UNHAS) melaksanakan penyuluhan  edukasi bahaya stunting di Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terutama ibu hamil dan ibu baduta tentang pentingnya pencegahan stunting. Melalui penyuluhan ini, Mahasiswa FKM UNHAS berharap masyarakat dapat lebih memahami dampak serius tentang dampak stunting terhadap masa depan anak-anak dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.

Posko 23 PBL 2 FKM Unhas terdiri dari 1 Dosen Supervisor St. Rosmanely, SKM., MKM., dan 6 mahasiswa dari berbagai departemen: Nur Alisa Rahim (Kesehatan Lingkungan), Isni Apriana (Epidemiologi),  Inayah Nur Rahmaniyah (Keselamatan dan Kesehatan Kerja ), Fitri Siska Busdir (Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), Muhammad Azizul Hakim (Manajemen Rumah Sakit), dan Ahmad Khairul Aqila (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku).

Baca Juga  “FKM Unhas Bahas Topik Krusial Melalui Guest Lecture: Pemetaan Spasial Tuberkulosis dan Diabetes Melitus di Indonesia”

Mahasiswa posko 23 PBL II FKM UNHAS melaksanakan kegiatan intervensi berupa penyuluhan edukasi bahaya stunting di Kantor Desa Bontosunggu. Adapun materi yang disampaikan terkait dengan  definisi, penyebab utama, dampak, serta cara pencegahan stunting melalui metode ceramah. Kegiatan ini diawali dengan Pre-test untuk mengukur pengetahuan ibu hamil dan ibu baduta di Desa Bontosunggu mengenai bahaya stunting.

“Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya stunting di wilayah ini, tetapi juga sebagai bentuk dukungan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Terlebih lagi, Desa Bontosunggu termasuk desa dengan angka stunting tertinggi di Kecamatan Tamalatea. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan dampak buruk stunting, kita dapat mengurangi risikonya dan memastikan anak-anak tumbuh sehat.”ujar Ahmad Khairul Aqila, mahasiswa dari Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

Baca Juga  Departemen Kesling FKM Unhas Adakan Pelatihan Sanitasi Lingkungan Pasar untuk Pengendalian Vektor DBD di Kota Makassar

Masyarakat Desa Bontosunggu menyambut positif pelaksanaan penyuluhan tentang bahaya stunting yang diselenggarakan oleh mahasiswa Posko 23 PBL II FKM UNHAS. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2, yaitu Zero Hunger. Hal ini karena stunting merupakan salah satu akibat dari kekurangan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai definisi, penyebab, dampak, serta cara pencegahan stunting, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang, yang pada gilirannya mendukung upaya pengentasan kelaparan dan perbaikan status gizi masyarakat.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Intervensi Kesehatan: Mahasiswa Posko 4 PBL II FKM Unhas Distribusikan Kalender Edukasi Stunting di Desa Barana, Jeneponto

Uncategorized

Tumbuh: Program Inovatif untuk Remaja Putri di Desa Garassikang, Mahasiswa PBL 2 FKM Unhas Lawan Anemia di SMP Negeri 7 Bangkala Barat

Uncategorized

MAHASISWA PBL II POSKO 17 FKM UNIVERSITAS HASANUDDIN GELAR EDUKASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DENGAN LUBANG BIOPORI DI KELURAHAN BENTENG

Uncategorized

Refleksi Masa Depan Remaja: Mahasiswa Posko 4 PBL 2 FKM Unhas Melaksanakan Bedah Film Terkait Dampak Pernikahan Dini di SMP 1 dan SMP 8 Bangkala Barat

Uncategorized

Meningkatkan Kesadaran Pengolahan Sampah Organik: Pelatihan Edukatif Kompos Sederhana di Dusun Daima, Desa Karelayu

Uncategorized

Semarakkan Dies Natalis FKM Unhas ke-42, Prodi S1 Ilmu Adakan Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Kader Posyandu di Kelurahan Baji Pa’mai Kabupaten Maros

Uncategorized

Pengolahan Limbah Bonggol Jagung Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Terbarukan Untuk Masyarakat Desa Pappalluang Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto

Uncategorized

Posko 29 Mahasiswa PBL II FKM UNHAS: Edukasi Kreatif Cegah Bahaya Rokok Pasif di Dusun Layu