Dalam upaya meningkatkan kesadaran remaja putri tentang pentingnya Tablet Tambah Darah (TTD) untuk mencegah anemia, mahasiswa Praktik Belajar Lapangan (PBL) 2 Posko 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (UNHAS) melaksanakan intervensi di SMPN 4 Bangkala Barat, Desa Beroanging. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 23 Januari 2025, pukul 08.30–09.32 WITA. Melalui media kreatif berupa games ular tangga interaktif yang disertai kartu pertanyaan dan pernyataan, serta pemutaran video edukasi, program ini dirancang untuk menarik perhatian siswi sekaligus menyampaikan informasi secara menyenangkan.
Mahasiswa PBL 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (UNHAS) menggunakan metode pembelajaran interaktif untuk meningkatkan pemahaman remaja putri kelas VIII di sekolah SMPN 4 Bangkala Barat, Desa Beroanging, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto tentang anemia dan manfaat TTD. Permainan ular tangga dirancang khusus agar setiap langkah permainan melibatkan pertanyaan atau pernyataan edukatif tentang anemia dan Tablet Tambah Darah (TTD). Selain itu, video edukasi yang memberikan penjelasan visual tentang bahaya anemia dan pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin, membuat materi lebih mudah dipahami dan menarik.
Anemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin dalam darah, sehingga mengurangi oksigen yang dibawa ke jaringan tubuh. Berdasarkan data WHO, anemia memengaruhi 29% remaja putri di dunia. Di Indonesia, prevalensinya mencapai 32% menurut Riskesdas 2018. Berdasarkan data Puskesmas Bangkala Barat, prevalensi anemia pada remaja putri di wilayah ini mencapai 30%. Kondisi anemia pada remaja putri dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan dan kehidupan mereka. Dampak tersebut meliputi kelelahan yang dapat mengganggu aktivitas belajar sehari-hari, penurunan konsentrasi yang berpotensi memengaruhi prestasi akademik, serta gangguan kesehatan reproduksi yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan di masa mendatang.
WHO merekomendasikan konsumsi 1 tablet tambah darah per minggu bagi remaja putri, terutama di wilayah dengan prevalensi anemia tinggi. Tablet Tambah Darah (TTD) mengandung zat besi dan asam folat, yang penting untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan mencegah anemia. Mahasiswa PBL 2 juga merancang program pendampingan lanjutan dengan melibatkan guru sekolah dan Puskesmas di Bangkala Barat untuk memantau konsumsi TTD secara rutin. Program ini mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan, dengan memastikan remaja putri memiliki kondisi kesehatan optimal untuk belajar dan berprestasi. Kegiatan ini mendapat respons positif dari guru dan siswa. Budiawan, salah satu guru olahraga, menyampaikan, “Dengan adanya kegiatan seperti ini, siswi dapat menambah wawasan mengenai tablet tambah darah (TTD).” Nurul, salah satu siswi peserta, mengatakan, “Saya baru tahu kalau anemia bisa memengaruhi konsentrasi belajar. Sekarang saya akan lebih rutin mengonsumsi TTD supaya tetap sehat.”
Mahasiswa PBL 2 Posko 2 FKM UNHAS berharap bahwa melalui pendekatan kreatif ini, kesadaran remaja putri di sekolah SMPN 4 Bangkala Barat, Desa Beroanging, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto tentang pentingnya menjaga kadar hemoglobin dapat meningkat. Selain itu, program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan prevalensi anemia di kalangan remaja putri di Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, demi menciptakan generasi muda yang sehat dan berdaya saing tinggi.