Jeneponto, 27 Januari 2025 – Mahasiswa Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) Posko 27 melakukan kegiatan intervensi berupa “Program Edukasi Air Limbah Dan Langkah Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Rumah Tangga Sederhana” di Desa Turatea, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan diikuti oleh 16 orang masyarakat setempat, khususnya para bapak-bapak, aparat desa, tokoh masyarakat, dan ibu-ibu juga turut hadir dalam acara ini.
Kegiatan ini digagas oleh Tim Posko 27 yang terdiri dari seorang dosen supervisor, Ryza Jazid Baharuddin Nur, SKM, MKM., dan tujuh mahasiswa. Anggota tim mahasiswa meliputi Sri Nurmasita dari Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Nurawaliyah Pasha Dewi dari Departemen Manajemen Rumah Sakit, Naurah Attaya Rahmah dari Departemen Epidemiologi, Ruth Indah Sari Simamora dari Departemen Kesehatan Lingkungan, Rabitatul Azmi dan Joanova Kezia Sinay dari Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, serta Lutfiyah Mardatillah dari Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat setempat mengenai pentingnya sistem pengelolaan air limbah rumah tangga untuk menciptakan lingkungan sehat yang berhubungan dengan stunting sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-6, yaitu menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Air limbah yang dikelola dengan baik akan menjadikan lingkungan bersih dan aman. Apabila air limbah tergenang di saluran pembuangan, dapat mencemari lingkungan dan menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit.
Dalam penyuluhan ini, kami menjelaskan materi yang mencakup tentang air limbah, jenis air limbah rumah tangga, pengelolaan air limbah, menampilkan kondisi pengelolaan air limbah di Desa Turatea, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan manfaatnya, syarat pembuatan hingga cara pembuatan dan cara pemeliharaan. Setelah itu, masyarakat menyaksikan sebuah video edukatif yang berisi langkah langkah pembuatan SPAL Sederhana untuk rumah tangga. Selain itu, para peserta juga mendapatkan selebaran leaflet sebagai bentuk dukungan konkret dalam meningkatkan pengetahuan tentang air limbah dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) beserta cara pembuatannya.
Salah satu masyarakat yang hadir, Salamang, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. ”Melalui edukasi tentang pengelolaan air limbah ini, saya lebih mudah memahami bahwa sangat penting untuk mengelola air limbah agar tidak dibuang di sembarang tempat yang nantinya akan menjadi sarang penyakit bagi keluarga. Saya telah membuat SPAL sendiri di rumah dan merasakan manfaatnya. Adapun leaflet yang diberikan akan saya baca mengenai langkah pembuatan SPAL yang baik dan benar, untuk memperbaiki SPAL yang telah ada di rumah.” ungkapnya dengan senang hati.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, terutama para bapak-bapak yang hadir. Mereka sangat antusias mengikuti penyuluhan dan paham terhadap materi yang disampaikan. Tim Posko 27 Desa Turatea berharap kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan, sanitasi, dan pengelolaan air limbah yang baik, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, dan terhindar dari penyakit.