Dalam rangka menjalankan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa KKN-PK Universitas Hasanuddin Angkatan 67 di Desa Balang Baru. Salah satu program kerja yang dilakukan berjudul “Edukasi DAGUSIBU: Cara Aman dan Bijak dalam Menggunakan Obat”. Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi awal dan diskusi bersama masyarakat setempat, di mana ditemukan bahwa adanya jumlah penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus,dan diare yang sering terjadi dimasyarakat tetapi minimnya fasilitas kesehatan yang memadai seperti jauhnya puskesmas maupun rumah sakit dari Desa Balang Baru sehingga tindakan Swamedikasi menjadi salah satu opsi bagi masyarakat untuk meningkatkan menjaga kesehatannya. Oleh karena itu, edukasi berbasis pendekatan visual dari program “DAGUSIBU” dipilih sebagai metode yang tepat dan mudah dipahami dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
Program ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai cara menggunakan obat yang baik dan benar. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan konsep DAGUSIBU yang menjelaskan cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat yang baik dan benar. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat menggunakan obat secara benars sehingga terhindar dari penyalahgunaan obat. Tujuan lain dari kegiatan ini adalah mendorong kesadaran masyarakat untuk meningkatan kualitas hidup dan kesehatan keluarga secara berkelanjutan.
Program kerja ini dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Juli 2025 pada pukul 16.00 WITA oleh mahasiswa KKN-PK Unhas Angkatan 67 dengan penanggung jawab Cornel Akinz Kristalpu Parinding dan dibimbing langsung oleh dosen pembimbing KKN Bapak Dian Saputra Marzuki, S.KM., M.Kes., dari Universitas Hasanuddin.
Kegiatan dilaksanakan di Dusun Bonto Masugi, Desa Balang Baru, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan dibuka dengan senam sore bersama warga yang bertujuan untuk meningkatkan semangat peserta dalam mendukung pola hidup sehat. Senam juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sebelum dilakukannya eduksi terkait DAGUSIBU. Setelah senam, peserta mengikuti pre-test untuk mengukur pemahaman awal mengenai DAGUSIBU. Kegiatan penyuluhan kemudian dilanjutkan dan dibawakan oleh Cornel Akinz Krsitalpu Parinding. Materi yang disampaikan berfokus pada cara mendapatkan obat, cara menggunakan obat, cara menyimpan obat, dan cara membuang obat yang baik dan yang benar sehingga masyarakat terhindar dari tindakan penyalahgunaan obat serta mengoptimalkan hasil pengobatan. Penyampaian materi didukung oleh media visual berupa poster serta peserta juga dapat bertanya dan berdiskusi secara aktif, sehingga tercipta suasana edukatif yang partisipatif dan aplikatif. Kegiatan diakhiri dengan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta, serta pembagian materi edukasi yang dapat digunakan di rumah. Harapan dari kegiatan edukasi ini dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari guna mendukung kesehatan masyarakat di Deasa Balang Baru.
Kegiatan ini memiliki Tujuan yang selaras dengan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan Asta Cita. Program ini selaras SDG 3: Good Health and Well-being karena meningkatkan gaya hidup sehat melalui peningkatan pengetahuan masyarakat terkait cara penggunaan obat yang tepat. Dari sisi Asta Cita, program ini berkaitan dengan Asta Cita ke-4, yakni Pembangunan SDM dan Inovasi: Mengembangkan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Program kerja dilaksanakan di Dusun Bonto Masugi telah berjalan dengan baik dan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Partisipasi aktif peserta dalam seluruh rangkaian kegiatan yaitu senam, penyuluhan, dan diskusi menandakan antusiasme dari masyarakat. Selain memberikan edukasi, program ini juga menunjukkan kontribusi nyata terhadap pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan arah pembangunan nasional dalam Asta Cita. Edukasi DAGUSIBU penting untuk terus dilakukan secara berkelanjutan guna mendukung upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta menghindari penyalahgunaan obat dimasyarakat di masa depan.