Jeneponto, 25 Januari 2025-Dalam upaya mendukung peningkatan kesehatan ibu dan anak serta pencegahan stunting, sekaligus berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ke-2, yaitu “Mengakhiri Kelaparan,” mahasiswa Posko 19 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM UNHAS) melaksanakan edukasi mengenai pentingnya MP-ASI dan tekstur MP-ASI sesuai usia bayi. Kegiatan ini merupakan bagian dari Praktik Belajar Lapangan (PBL) ke-2 yang berlangsung di Desa Gunung Silanu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.
Dipandu oleh enam mahasiswa FKM Unhas dari berbagai departemen, yaitu Rany Maharani (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Syabila Nur Ramadhani Putri (Promosi Kesehatan), Nur Ainina Yulia Achsan (Manajemen Rumah Sakit), Diatri Lisma Ekayanthi (Administrasi Kebijakan Kesehatan), Hanifa Zahra (Epidemiologi) dan Muhammad Al-Fitrah Yasir (Kesehatan Lingkungan), kegiatan ini berlangsung dengan adanya dukungan penuh dari Dosen Supervisor Muhammad Rachmat, SKM., M.Kes., serta serta arahan dari Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D., dan Pengelola PBL Arif Anwar, SKM., M.Kes.
Kegiatan edukasi yang diadakan di Dusun Tombo-tombolo, Desa Gunung Silanu, ini dihadiri oleh masyarakat setempat, khususnya para ibu yang memiliki anak usia di bawah dua tahun (baduta). Materi edukasi mencakup berbagai aspek penting terkait MP-ASI, seperti pengenalan awal, manfaat pemberian MP-ASI, serta dampak negatif jika pemberian MP-ASI dilakukan terlalu dini sebelum bayi mencapai usia 6 bulan atau terlambat setelah usia yang seharusnya. Proses edukasi dilakukan secara interaktif melalui diskusi yang dirancang agar peserta lebih mudah memahami pentingnya pemberian MP-ASI tepat waktu untuk mendukung tumbuh kembang bayi.
Selain pemaparan materi, mahasiswa Posko 19 juga menggunakan metode Emotional Demonstration (EMO DEMO) untuk memperagakan bagaimana bayi dapat dikenalkan dengan beragam tekstur MP-ASI sesuai usianya. Dua relawan ibu baduta turut dilibatkan dalam simulasi ini, di mana mereka memerankan skenario pemberian MP-ASI kepada bayi usia 7 bulan dengan tekstur makanan yang sesuai. Metode ini bertujuan untuk melatih keterampilan para ibu dalam memberikan MP-ASI dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya adaptasi tekstur makanan bagi bayi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu-ibu tentang pentingnya MP-ASI dalam mencegah stunting, khususnya di Kabupaten Jeneponto. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu para ibu memberikan makanan bergizi dan bervariasi kepada anak-anak mereka sehingga anak tidak malas makan,” ujar Syabila Nur Ramadhani Putri, mahasiswa dari Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, mahasiswa Posko 19 berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu baduta terkait pemberian MP-ASI. Langkah ini diharapkan dapat membantu menekan angka stunting di daerah tersebut, menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas, serta mendukung pencapaian target SDGs ke-2. Mahasiswa Posko 19 juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, khususnya ibu baduta yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, serta kepada Dosen Supervisor Posko 19, Muhammad Rachmat, SKM., M.Kes., yang memberikan dukungan penuh dalam merancang dan melaksanakan program ini hingga berjalan dengan sukses.