Jeneponto, 27 Januari 2025 – Mahasiswa Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) Posko 27 melakukan kegiatan intervensi berupa pemasang papan informasi mengenai Ancaman Kesehatan Merokok di sekitar Anak di Desa Turatea, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini berlangsung di dua titik yakni Dusun Embo dan Dusun Pattiroang, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
Kegiatan ini digagas oleh Tim Posko 27 yang terdiri dari seorang dosen supervisor, Ryza Jazid Baharuddin Nur, SKM, MKM., dan tujuh mahasiswa. Anggota tim mahasiswa meliputi Ruth Indah Sari Simamora dari Departemen Kesehatan Lingkungan, Sri Nurmasita dari Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Nurawaliyah Pasha Dewi dari Departemen Manajemen Rumah Sakit, Naurah Attaya Rahmah dari Departemen Epidemiologi, Rabitatul Azmi dan Joanova Kezia Sinay dari Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, serta Lutfiyah Mardatillah dari Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Berdasarkan hasil observasi dalam PBL I, ditemukan bahwa Desa Turatea masih menghadapi tantangan dalam menurunkan angka perokok. Salah satu strategi yang dinilai efektif dalam mengubah persepsi masyarakat terhadap kebiasaan merokok serta mendorong perubahan perilaku adalah pemasangan papan wicara.
Proses pemasangan papan wicara ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan pemuda setempat agar pesan yang disampaikan lebih mudah diterima serta memberikan dampak yang lebih luas. Pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan analisis pola merokok warga serta area dengan tingkat paparan publik yang tinggi, sehingga pesan yang disampaikan dapat menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya merokok.
Papan wicara dirancang dengan desain yang menarik dan pesan yang kuat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak merokok serta berbagai risiko yang ditimbulkannya. Selain itu, pemasangan papan wicara ini juga menjadi bentuk kontribusi dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera tanpa asap rokok. Diharapkan manfaat dari intervensi ini dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat, sehingga tujuan SDGs dalam menciptakan kehidupan yang sehat dan sejahtera (Good Health and Well-being) dapat tercapai.
Kebiasaan merokok telah diketahui sebagai faktor penyebab berbagai penyakit serius, seperti infeksi telinga, gangguan pernapasan pada orang dewasa, bronkitis, gangguan pertumbuhan paru-paru, hingga sindrom kematian mendadak pada bayi. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, papan wicara dipasang di dua lokasi strategis di Desa Turatea, yaitu di perempatan Dusun Embo dan perempatan Dusun Pattiroang. Melalui papan ini, warga dihimbau untuk mengurangi kebiasaan merokok di dekat anak-anak demi menjaga kesehatan serta kesejahteraan diri dan keluarga.
“Papan wicara yang dipasang sangat bermanfaat bagi kami warga desa karena dapat memberikan wawasan baru terutama bagi kami para pemuda mengenai bahaya merokok di sekitar anak anak” kata Nurhidayat salah satu warga Desa Turatea. Program ini mendapat dukungan penuh dari kepala desa serta masyarakat setempat, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Seluruh mahasiswa PBL II turut berperan aktif dalam pemasangan papan informasi, dengan dibantu oleh kepala dusun Embo dan Pattiroang. Lokasi pemasangan dipilih di area publik yang sering dikunjungi warga agar pesan mengenai “Efek Buruk Ancaman Kesehatan Merokok Sekitar Anak” dapat tersampaikan secara optimal.
Pemasangan papan wicara di Desa Turatea menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya merokok. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, intervensi ini memberikan dampak positif dan dapat dijadikan acuan dalam menyusun strategi yang lebih efektif untuk menekan kebiasaan merokok di lingkungan masyarakat. Dengan adanya papan wicara ini, diharapkan muncul perubahan perilaku yang lebih sehat dan berkelanjutan ditengah masyarakat.