Marioritengnga, 25 Juli 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) resmi menutup rangkaian kegiatan Praktik Belajar Lapangan I (PBL I) di Desa Marioritengnga, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng melalui sebuah Seminar Akhir yang sarat makna dan rekomendasi untuk perbaikan sistem kesehatan masyarakat desa.
Seminar ini menjadi puncak dari proses pembelajaran lapangan yang telah dilaksanakan mahasiswa angkatan 2023 selama lebih dari sepekan. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa mempresentasikan temuan lapangan berdasarkan hasil identifikasi masalah dan prioritas masalah Kesehatan, kualitas air dan pengelolaan sampah yang diperoleh melalui pengambilan data primer dan data sekunder.
Seminar tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat, aparat desa, kader kesehatan, perwakilan UPTD Puskesmas Goarie dan Ketua BPD. Kepala Desa Marioritengnga, Bapak Andi Syamsul Bahri, S.IP, atau yang diwakili oleh Sekretaris Desa Marioritengnga Ibu Hj. Mardiana, S.Sos dalam sambutannya menyampaikan pesan terima kasih dan apresiasi yang tinggi. “Saya mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi yang tinggi serta permohonan maaf apabila misalnya dalam keberadaan mahasiswa kami atas nama pemerintah desa tidak bisa mendampingi sepenuhnya dalam pengambilan data ataupun dalam berbaur dengan Masyarakat tapi yakin dan percaya kami selalu ada dibelakang karena saya juga punya tanggung jawab.” ujarnya.
Koordinator Posko Mahasiswa, Muh. Dzulfikar Rezky Alim, menyampaikan. “Seminar ini menjadi momen penting sekaligus penutup dari rangkaian kegiatan pembelajaran lapangan yang telah kami laksanakan selama kurang lebih 2 minggu. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari proses akademik, tetapi juga menjadi pengalaman langsung yang sangat berharga bagi kami dalam memahami realitas kesehatan masyarakat di lapangan.” ungkapnya.
Ketua BPD, Hj. St. Naisa, S.Kep NS, turut menyampaikan pesan terima kasih dan harapan untuk mahasiswa. “Saya sangat berterima kasih atas kehadirannya di wilayah desa Marioritengnga karena mungkin di wilayah kami sudah ditemukan beberapa yang memang berskala prioritas yang banyak masalahnya saya dengar tadi dari data sekundernya yang diambil di puskesmas yaitu untuk kasus penyakitnya adalah penyakit hipertensi. Jadi harapan kami apa yang menjadi masalah di sini otomatis jadi pembelajaran buat kita serta harapan kami sebagai pemerintah desa dan pihak puskesmas adalah ingin dibantu baik secara dukungan moral dan penyuluhan yang otomatis membantu kita bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.” tegasnya.
Kegiatan ini sejalan dengan salah satu poin Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu: Asta Cita ke-4 yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan, kesehatan, serta keterlibatan aktif pemuda. PBL I merupakan contoh konkret dari penggabungan antara pendidikan tinggi dan penguatan sistem kesehatan masyarakat langsung di lapangan. Mahasiswa tidak sekadar belajar, melainkan juga berperan aktif dalam meningkatkan kondisi Kesehatan desa.
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya: SDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being), Fokus utama dari kegiatan ini adalah pada masalah-masalah kesehatan masyarakat, seperti kualitas air bersih, perilaku hidup yang bersih dan sehat, pengelolaan sampah serta penanganan penyakit tidak menular seperti hipertensi. Semua saran bertujuan untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat di Desa Marioritengnga secara keseluruhan.