Jumat, 02 Januari 2024 – Mahasiswa Posko 35 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menyelenggarakan kegiatan Seminar Awal Praktik Belajar Lapangan (PBL) II. Upaya dan wujud nyata komitmen FKM Unhas dalam mengintegrasikan ilmu dengan pengalaman langsung di lapangan, mahasiswa memberikan kontribusi positif kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Desa Tondongkura. Proses pembelajaran yang tidak hanya menitikberatkan pada ilmu, tetapi juga mendukung kemajuan dan kesejahtraan masyarakat Desa Tondongkura. Adapun mahasiswa dari Posko 35 ini terdiri dari tujuh orang yaitu Aulia Salsabilah Nasmin sebagai Kordinator Desa, Gelry Avriny Pana, Dania Rifqah Maharani, Rezky Aulia Zhafirah, Karen Tirtalani, Dian Agustin Tangkearung dan Muhammad Raihan.
Saat pelepasan mahasiswa PBL 2, Prof Sukri Palutturi, S.KM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D selaku Dekan FKM Unhas mengatakan “Mahasiswa PBL 2 akan melaksanakan PBL di Kabupaten Pangkep dengan fokus pada intervensi terhadap program yang telah dirancang pada PBL sebelumnya. Kegiatan ini melibatkan dua jenis kegiatan, yaitu fisik dan non-fisik, yang disesuaikan dengan wilayah, kecamatan, desa, atau lingkungan di Kabupaten Pangkep. Kegiatan fisik dapat mencakup penanganan pembuangan air limbah, pengelolaan sampah, dan aspek lainnya yang bergantung pada kondisi setiap lokasi. Sementara itu, kegiatan non-fisik melibatkan edukasi, penyuluhan, bimbingan, dan pendampingan kepada kelompok target di masyarakat, seperti penyuluhan di sekolah tentang dampak merokok. Mahasiswa harus memprioritaskan masalah dan program, mengingat keterbatasan waktu sekitar dua minggu di lapangan. Proses PBL melibatkan pembimbing yang memberikan arahan dan dukungan, sementara mahasiswa belajar tidak hanya menerapkan pengetahuan akademis tetapi juga bersama-sama dengan masyarakat mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya. Pelaksanaan PBL ini, terbagi menjadi tiga tahap (PBL 1, PBL 2, dan PBL 3), membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan praktis dan memahami peran kesehatan masyarakat di lapangan. PBL 2, yang sedang berlangsung, merupakan langkah lanjutan dari hasil temuan PBL 1, di mana mahasiswa melakukan intervensi dan program untuk menanggulangi masalah kesehatan yang telah diidentifikasi. Proses PBL ini menjadi bentuk pembelajaran yang menyeluruh dan mencakup evaluasi dan refleksi diri mahasiswa terhadap tantangan dan peluang yang dihadapi di lapangan, memperdalam pemahaman mereka tentang peran kesehatan masyarakat dalam masyarakat.”
Mahasiswa PBL II Posko 35 FKM Unhas menyelenggarakan Seminar Awal di Kantor Desa Tondongkura yang dihadiri oleh Muhammad Ikhlas, S.Pd selaku Kepala Desa Tondongkura yang menyambut baik kehadiran mahasiswa FKM Unhas dan menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan Praktik Belajar Lapangan II yang dilaksanakan di Desa Tondongkura. Kegiatan ini dihadiri juga oleh beberapa Kepala Dusun, beberapa RK, perwakilan ibu bidan Pustu dan masyarakat Desa Tondongkura yang menyatakan mendukung dan akan berpartisipasi langsung dalam kegiatan yang akan dilaksanakan mahasiswa PBL II nantinya. Dalam sambutan oleh kepala desa, beliau mengatakan, “Teman-teman dari UNHAS kembali melakukan program/intervensi terkait PBL II yang dimana pada PBL sebelumnya sudah melakukan identifikasi masalah. Kemarin setelah melakukan diskusi dengan teman-teman PBL II ini ternyata ada satu intervensi yang dimana mereka memiliki program terkait sampah. Saya berharap ada intervensi nyata yang permanen, seperti pemasangan Papan Wicara (contohnya larangan membuang sampah atau buang sampah pada tempatnya) yang permanen sehingga meninggalkan kesan yang baik di masyarakat dan memberikan informasi yang sekiranya dapat digunakan oleh masyarakat. Mudah-mudahan 2 pekan ke depan ini teman-teman bisa melakukan intervensi dengan baik”. Kebersamaan antara Mahasiswa FKM Unhas, Kepala Desa dan jajaran lainnya juga masyakarat setempat menjadi landasan kuat untuk mengawali langkah-langkah berharga dalam menjalankan PBL II di Desa Tondongkura.
Dalam menjawab tantangan nyata di Desa Tondongkura, mahasiswa Posko 35 PBL II FKM Unhas telah merumuskan program kerja atau intervensi yang akan diimplementasikan sebagai tindak lanjut dari identifikasi masalah selama PBL I yang dilakukan enam bulan lalu di Desa Tondongkura, Merespon kelima prioritas masalah yang terindentifikasi di Desa Tondongkura, mahasiswa Posko 35 telah merancang serangkaian kegiatan yang berfokus pada intervensi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa Posko 35 akan menyelenggarakan program pemeriksaan kesehatan gratis dan pembagian leaflet untuk mengatasi masalah hipertensi. Siswa/i SMPN 2 Tondong Tallasa akan mendapatkan penyuluhan dan pemasangan papan wicara untuk menghindari perilaku merokok. Selain itu, mahasiswa posko 35 akan memberikan penyuluhan dan demostrasi awal kebakaran menggunakan APD yang mudah didapat di rumah tangga. Program juga mencakup penyuluhan, pemberian makanan tambahan dan penghindaran Berat Badan Lahir Rendah untuk ibu hamil dan menyusui. Selain itu, pengolohan sampah organik dengan Takakura akan didemostrasikan oleh mahasiswa, menjadikannya solusi yang terintegrasi dengan capaian SDGs ketiga yaitu kehidupan sehat dan Sejahtera (good health and well-being). Semua kegiatan ini merupakan langkah konkret menuju perubahan positif di Desa Tondongkura.