Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto – 29 Januari 2025-Posko 31 Mahasiwa PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) yang terdiri dari dosen supervisor Ibu Nur Arifah, SKM., MA dan 7 mahasiswa yaitu Nur Syahfitri Ramadani, Nur Afiah Amaliah, Syaibah Abdullah, Ainul Istiqamah, Pahira, Nurul Dwi Peratiwi, dan Putri Nurmarusatilla Patialangi telah melaksanakan intervensi bertajuk “stunting”.
Permasalahan stunting memiliki hubungan erat dengan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil, yang umumnya disebabkan oleh asupan gizi yang tidak mencukupi. Kekurangan gizi ini sering kali memicu anemia pada ibu hamil, yang semakin memperburuk kondisi KEK. Anemia melemahkan kemampuan tubuh untuk mendukung kehamilan yang sehat, sehingga meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR berisiko mengalami hambatan dalam pertumbuhan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya stunting.
Tidak hanya pada masa kehamilan, peran ibu baduta (ibu dengan bayi di bawah dua tahun) juga sangat krusial. Pemenuhan gizi yang optimal pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, yang meliputi periode kehamilan hingga usia dua tahun, menjadi kunci dalam mencegah stunting. Pola asuh yang baik, pemberian ASI eksklusif, dan akses pada makanan bergizi turut berkontribusi dalam mendukung tumbuh kembang anak yang sehat dan memutus rantai permasalahan gizi lintas generasi.
Sebagai langkah nyata dari permasalahan tersebut guna mencegah stunting, telah dilaksanakan tiga intervensi yaitu CEKATAN (Cegah KEK dan stunting dengan Tindakan Aman dan Nyata), KATA MIMI (Kartu Tantangan Minum Tablet Anemia), dan IBU SIAGA (Pelatihan Perawatan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah). Tiga Intervensi ini dirangkaikan dalam satu kegiatan dalam tentang tanggal 26-29 Januari 2025 di Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto di Masjid Babussalam Tamanroya Selatan dan rumah kader kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk edukasi dan pelatihan dengan peserta kegiatan terdiri dari ibu hamil, ibu baduta, dan kader kesehatan. Intervensi ini sejalan dengan poin Sustainable Development Goals (SDGs) poin 2 “Mengakhiri Kelaparan” serta SDGs poin ke 3 “Kehidupan yang Sehat dan Sejahtera”.
Kegiatan ini diawali dengan pre test untuk mengetahui pengetahuan awal ibu hamil dan ibu baduta mengenai KEK, anemia, dan BBLR, dilanjutkan dengan pemberian materi dan pelatihan Metode Kangoroo Mother Care (KMC) oleh Ainul Istiqamah, Pahira, dan Nurul Dwi Peratiwi sebagai narasumber.
Salah seorang ibu hamil menceritakan pengalaman mengenai metode KMC, ia mengungkapkan bahwa. “Anak pertamaku lahir beratnya Cuma 2,4 kg, waktu lahir saya taruh di dada, terus kalau lagi sakit juga biasanya saya lakukan hal yang sama, kayak cara yang tadi dibilang.”
Sebagai tambahan, kegiatan ini juga disertai dengan permainan Teka-Teki Silang (TTS) yang dirancang khusus untuk menguji pengetahuan peserta tentang stunting. Permainan ini tidak hanya menambah keseruan, tetapi juga membantu peserta mengingat informasi yang diberikan dengan cara yang menyenangkan. Di akhir kegiatan, peserta mengikuti post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan yang telah mereka peroleh selama sesi edukasi dan pelatihan.
Melalui edukasi dan pelatihan ini, diharapkan masyarakat Kelurahan Tamanroya dapat memahami pentingnya pemenuhan gizi, mencegah KEK, anemia, dan BBLR sebagai langkah strategis menangani stunting. Intervensi ini tidak hanya mendukung upaya SDGs dalam mengakhiri kelaparan dan meningkatkan kesehatan, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih mandiri dan berdaya.