Senin, 10 Juli 2023- Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) telah memulai pelaksanaan kegiatan PBL 1 (Praktik Belajar Lapangan) di lima Kecamatan yang terletak di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. Salah satu Kecamatan yang menjadi lokasi PBL 1 adalah Kecamatan Balocci, yang terdiri dari enam posko yang tersebar di lima kelurahan/desa. Penerimaan mahasiswa/mahasiswi di Kecamatan Balocci disambut baik oleh aparatur pemerintahan setempat. Acara penerimaan ini dihadiri oleh Kepala Camat, Kepala Kelurahan, pengelola dan supervisior PBL, serta mahasiswa/mahasiswi FKM Unhas.
PBL merupakan proses belajar yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan profesional dalam bidang kesehatan masyarakat. Kegiatan PBL melibatkan institusi yang berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat, seperti kecamatan, kelurahan, puskesmas, posyandu, pustu, dan sebagainya. PBL terdiri dari tiga tahap yang mengikuti siklus perencanaan dan evaluasi, yaitu PBL 1, 2, dan 3. Melalui PBL, mahasiswa diharapkan dapat menganalisis situasi dengan mengidentifikasi, merumuskan, memecahkan, dan mengevaluasi masalah kesehatan masyarakat.
Dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), PBL merupakan salah satu kegiatan yang dapat mendukung pencapaian target SDGs. Isu-isu kesehatan yang terdapat dalam SDGs diintegrasikan dalam tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Beberapa permasalahan kesehatan yang masih perlu ditangani antara lain penurunan angka kematian ibu dan bayi, malaria, tuberkulosis, pengendalian HIV/AIDS, serta peningkatan akses kesehatan reproduksi. Selain itu, terdapat juga permasalahan baru seperti kematian akibat penyakit menular, penyalahgunaan narkotika dan alkohol, kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas, universal health coverage, kontaminasi dan polusi air, udara, dan tanah, serta penanganan krisis dan kegawatdaruratan.
Pada tahap PBL 1, data terkait permasalahan tersebut dikumpulkan dengan memprioritaskan responden seperti ibu hamil, balita, remaja putri, pria usia subur, dan sosial ekonomi rendah melalui wawancara menggunakan kuesioner secara langsung. Data yang terkumpul dari wawancara tersebut akan menjadi acuan dalam menentukan prioritas masalah yang memerlukan program intervensi. Program intervensi kesehatan akan dilakukan pada tahap PBL selanjutnya, yaitu PBL 2. Program intervensi ini dirancang berdasarkan data dari PBL 1 dan memiliki peran penting dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL), mahasiswa dan masyarakat setempat dapat berkontribusi secara langsung terhadap pencapaian SDGs dengan meningkatkan kesehatan dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.