Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar – Pada tanggal 4 Agustus 2023, tim dari Mahasiswa KKNT Penurunan Stunting Gelombang 110 Universitas Hasanuddin (Unhas) telah menyelenggarakan program edukasi yang bertujuan untuk mengendalikan dan mencegah berat bayi lahir rendah (BBLR) dan stunting di Desa Bontotangnga. Kegiatan ini diadakan oleh Posko 3 dan ditujukan kepada ibu-ibu di Baera Selatan dan Baera Utara. Kegiatan dilaksanakan di Masjid Babussalam Baera.
Program edukasi ini difokuskan pada peran penting para ibu dalam mencegah BBLR dan stunting melalui upaya pengendalian gizi dan perawatan kesehatan yang tepat bagi balita dan anak-anak. Rangkaian acara dimulai dengan pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kesadaran para ibu mengenai permasalahan berat bayi lahir rendah dan stunting sebelum mendapatkan materi edukasi. Dalam pemaparan materi, tim Mahasiswa KKNT Unhas Gelombang 110 menyajikan informasi yang lengkap dan relevan tentang faktor-faktor penyebab BBLR dan stunting, serta pentingnya gizi yang cukup dan perawatan kesehatan yang baik dalam mendukung tumbuh kembang anak. Materi ini juga memaparkan langkah-langkah sederhana yang dapat diambil oleh para ibu untuk mencegah dan mengendalikan masalah tersebut.
Kegiatan ini mencapai puncaknya dengan post-test, yang bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman para ibu telah meningkat setelah mendapatkan materi edukasi. Hasil post-test menjadi indikator keberhasilan dari program edukasi ini dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para ibu tentang BBLR dan stunting. Abd. Hannan Amas selaku penanggung jawab menuturkan harapannya melalui kegiatan ini. “Kami berharap melalui pemaparan materi ini dapat meningkatkan pengetahuan serta kepedulian para orangtua dalam mendeteksi secara dini kesehatan balita”
Muhammad Rachmat, DPK KKNT Unhas dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat menjelaskan tentang hubungan antara BBLR dengan kejadian stunting. “BBLR merupakan faktor risiko yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting. BBLR akan menyebabkan gangguan perkembangan fisik, pertumbuhan yang terhambat, dan perkembangan mental yang akan berpengaruh di masa akan datang,” tutup Muhammad Rachmat.