Selasa 24 Juni 2025, pukul 16.00 WITA, Mahasiswa PBL III Posko 3 FKM Unhas melaksanakan kegiatan Evaluasi Intervensi Percontohan Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) Sederhana yang berlokasi di Lingkungan Butta Barakka, Kelurahan Bulujaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Praktik Belajar Lapangan (PBL) II yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Posko 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, di bawah bimbingan dosen supervisor lapangan, Ibu Rizky Chaeraty Syam, S.K.M., M.Kes.
Evaluasi ini bertujuan untuk menilai efektivitas program intervensi yang telah dilakukan pada PBL II, yaitu pembangunan sistem percontohan SPAL sederhana. Intervensi ini dilatarbelakangi oleh hasil identifikasi masalah saat PBL I, yang menunjukkan bahwa masih banyak rumah tangga di Kelurahan Bulujaya, khususnya di lingkungan Butta Barakka, yang belum memiliki sistem pembuangan limbah rumah tangga yang memadai. Limbah dari dapur dan kamar mandi sering dibuang langsung ke saluran terbuka atau ke tanah, yang menyebabkan pencemaran lingkungan, bau tidak sedap, serta menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Melalui program intervensi yang dilaksanakan pada PBL II, mahasiswa bersama masyarakat membangun sistem SPAL sederhana dengan bahan-bahan lokal dan mudah diperoleh. Struktur SPAL terdiri dari lubang resapan yang diisi dengan batu kali, serabut kelapa atau ijuk, pasir, dan kerikil untuk menyaring limbah cair. Sistem ini ditutup dengan seng dan ditimbun tanah guna mengurangi bau dan mencegah kontak langsung dengan limbah.
Evaluasi dilakukan melalui observasi langsung di lokasi SPAL, serta wawancara mendalam bersama Kepala Lingkungan Butta Barakka, Bapak Dg Rani. Dari hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa masyarakat sangat merasakan manfaat dari SPAL sederhana ini. Dg Rani menyatakan: “Dengan adanya SPAL sederhana ini sangat bermanfaat, di antaranya nyamuk sudah tidak terlalu banyak dan tidak berbau karena limbah dibuang di tempat yang tertutup.”
Hal ini menunjukkan bahwa program intervensi yang telah dilakukan pada PBL II tidak hanya berhasil diterapkan secara teknis, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan kenyamanan masyarakat. Lingkungan menjadi lebih bersih, tidak berbau, dan risiko penyebaran penyakit akibat sanitasi buruk dapat ditekan.
Selain manfaat lingkungan, kegiatan ini juga berhasil meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga sanitasi rumah tangga. Antusiasme warga selama proses pembangunan SPAL menjadi salah satu indikator keberhasilan program ini. Bahkan, warga menyatakan keinginan untuk menerapkan sistem serupa secara mandiri di rumah masing-masing. Kepala lingkungan juga menyampaikan harapan agar SPAL sederhana ini dapat direplikasi di lingkungan lain dalam Kelurahan Bulujaya, guna menciptakan kondisi lingkungan yang lebih bersih dan sehat secara menyeluruh.
Kegiatan ini juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6, yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak, yang menekankan pentingnya akses terhadap sanitasi yang aman, pengurangan pencemaran air, serta keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air dan sanitasi.
Dengan dilaksanakannya evaluasi ini, mahasiswa tidak hanya menilai keberhasilan program, tetapi juga memperoleh umpan balik yang berguna untuk pengembangan program ke depan. Evaluasi ini menjadi bagian penting dari proses pembelajaran dan penguatan kemampuan mahasiswa dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program intervensi kesehatan masyarakat yang berbasis masalah dan pemberdayaan.