Jeneponto, 28 Januari 2025 – Posko 22 Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat. Bertempat di Aula Kantor Desa Marayoka, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, program penyuluhan bertema “Pentingnya Vaksin Tetanus Toksoid” sukses dilaksanakan. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 28 Januari 2025 ini, menyasar 12 Wanita Usia Subur (WUS) sebagai peserta utama dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi dalam mewujudkan generasi sehat.
Dipandu oleh enam mahasiswa FKM Unhas dari berbagai departemen di FKM Unhas, yaitu Alifiah Sabila (Promosi Kesehatan), Nur Naimaturrahmah Hamnillah Basri (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Andi Shifa Salsabilla (Epidemiologi), Nayla Anandita Saputra (Manajemen Rumah Sakit), Wana Kurnia (Administrasi Kebijakan Kesehatan), dan Christopher Lai (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), kegiatan ini berlangsung dengan dukungan penuh dari Dosen Supervisor Safrullah, S.Gz., MPH., serta arahan dari Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D., dan Pengelola PBL Arif Anwar, SKM., M.Kes.
Melalui pendekatan interdisipliner, tim Posko 22 memastikan bahwa materi yang disampaikan tidak hanya informatif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan lokal masyarakat Desa Marayoka. Program penyuluhan berlangsung dari pukul 16.00 hingga 19.00 WITA. Dimulai dengan sesi diskusi interaktif, tim penyuluh memaparkan informasi tentang imunisasi tetanus toksoid, termasuk: Apa itu tetanus, manfaat imunisasi tetanus toxoid (TT), dan efek samping dari vaksin tetanus toksoid (TT). Kegiatan ini juga menghadirkan permainan edukatif untuk membantu peserta memahami pentingnya vaksinasi secara menyenangkan. Dengan metode ini, peserta dapat lebih mudah menyerap materi sekaligus terlibat aktif dalam sesi.
Program ini mendukung langsung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan (Good Health and Well-Being). Dengan meningkatkan cakupan imunisasi dan mengurangi risiko kematian ibu serta bayi akibat tetanus neonatal, program ini berkontribusi pada tujuan global untuk memastikan kehidupan sehat bagi semua orang.
Risnawati, salah satu peserta penyuluhan, mengungkapkan kesannya: “Edukasi ini sangat bermanfaat bagi kami, para WUS, untuk mempersiapkan diri sebelum menikah. Ini membantu menciptakan generasi yang sehat dan kuat kelak.”
Pernyataan ini menggambarkan pentingnya penyuluhan seperti ini dalam menciptakan kesadaran yang berkelanjutan di tengah masyarakat.
Melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Marayoka, khususnya Wanita Usia Subur, kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya vaksin tetanus toksoid. Diharapkan, inisiatif seperti ini dapat terus dilakukan sebagai upaya menekan angka kejadian tetanus dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di Desa Marayoka.
Posko 22 PBL II FKM Unhas berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan kesehatan masyarakat, menjadikan Desa Marayoka sebagai salah satu desa percontohan dalam pelaksanaan program kesehatan preventif. “Langkah kecil ini adalah bagian dari kontribusi besar untuk masa depan yang lebih sehat,” ujar Safrullah, S.Gz., MPH., selaku Dosen Supervisor. Dengan keberhasilan program ini, Posko 22 berharap dapat menginspirasi lebih banyak kolaborasi serupa untuk mendukung tujuan SDGs dan kesehatan masyarakat secara global.