Jumat, 27 Juni 2025, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melaksanakan Evaluasi Penyuluhan Mengenai Pemberantasan Sarang Nyamuk pada siswa kelas IV MIS Lambupeo, Kelurahan Pantai Bahari, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Evaluasi diadakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan penyuluhan yang telah dilakukan pada PBL II.
Kegiatan evaluasi penyuluhan ini dilaksanakan dengan memberikan post test kepada para siswa. Bisma Batara Nurman selaku penanggung jawab program menyampaikan bahwa Program evaluasi penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilaksanakan di MIS Lambupeo untuk siswa kelas IV menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Penyuluhan yang dilakukan secara door to door juga menyasar langsung rumah para siswa kelas IV MIS Lambupeo sebagai responden utama kegiatan. Mahasiswa FKM Unhas mendatangi kediaman masing-masing siswa untuk memastikan bahwa pemahaman yang diperoleh di sekolah juga diterapkan di lingkungan rumah. Dalam kunjungan tersebut, siswa diajak secara langsung untuk menunjukkan kebiasaan mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, menguras bak mandi secara rutin, serta menutup tempat penampungan air.
“Dari hasil evaluasi, para siswa menunjukkan peningkatan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah utama dalam mencegah penyebaran penyakit demam berdarah,” ungkap Bisma.
Melalui interaksi personal ini, mahasiswa dapat menilai secara lebih komprehensif perubahan sikap dan pemahaman siswa setelah mengikuti penyuluhan di sekolah. Banyak siswa yang dengan semangat menceritakan bahwa mereka telah mulai mempraktikkan langkah-langkah 3M di rumah bersama orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa pesan penyuluhan tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi berhasil menjangkau lingkungan rumah siswa sebagai bagian penting dari perubahan perilaku.
Ia menjelaskan bahwa upaya PSN memiliki keterkaitan langsung dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke-3, yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan semua usia. Menurutnya, kebiasaan sederhana seperti menguras, menutup, dan mengubur (3M) wadah penampung air sangat penting untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.
“Penyakit demam berdarah masih menjadi ancaman serius, terutama di lingkungan sekolah dan pemukiman padat penduduk. Melalui penyuluhan ini, kami ingin siswa memahami bahwa mereka juga bisa menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat,” jelasnya.
Kegiatan evaluasi ini diharapkan agar penyuluhan yang telah dilakukan tidak hanya berdampak sesaat, tetapi mampu membentuk kebiasaan positif jangka panjang pada siswa. Langkah sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan bisa menjadi pondasi kuat dalam menciptakan generasi muda yang peduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung program kesehatan masyarakat serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.