Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pasca akreditasi pada program studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat tahun 2024. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini menghadirkan asesor dari Universitas Diponegoro Kota Semarang yakni ibu dr. Onny Setiani, Ph.D. Asesor memberikan tanggapan dan review melalui zoom meeting. Sementara itu, seluruh tim task force monev program studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat hadir dan berkumpul di ruang Prof. Dr. Noor Nasry Noor lantai 2 FKM Unhas untuk mengikuti rangkaian kegiatan monev secara bersama. Bukan hanya tim task force yang hadir, akan tetapi turut hadir Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, Ph.D beserta para wakil dekan FKM Unhas. Kegiatan ini juga dihadiri oleh ketua Gugus Penjaminan Mutu Peningkatan Reputasi (GPM-PR) yakni, Prof. dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc.,PhD serta Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM.M.Kes.MSc.PH yang senantiasa hadir untuk mengawal jalannya pelaksanaan monitoring dan evaluasi pasca akresitasi ini.
Kegiatan dimulai pada jam 09.00-11.00 WITA dan pembukaan dibuka dengan sambutan resmi dari Dekan FKM Unhas. Dalam sambutannya, Prof Sukri menjelaskan bahwa “S3 FKM Unhas menjadi salah satu program studi primadona di Universitas Hasanuddin dan bukan saja di tingkat Unhas saja tetapi juga di tingkat nasional secara keseluruhan, S3 FKM Unhas bisa dikatakan sebagai S3 papan atas dikarenakan peminatnya yang banyak, akan tetapi kami S3 FKM Unhas melakukan penerimaan dan seleksi yang sangat ketat begitupun juga saat mahasiswa keluar, atau sudah menjadi lulusan mereka minimal mempublikasikan 2 jurnal scopus di tingkat kuartil tiga atau Q3 bahkan sudah ada yang publikasi sampai Q2 atau Q1. Unhas menjadi Pembina di indonesia bagian timur sehingga kami FKM Unhas juga membuka kerja sama dan bermitra dengan universitas negeri maupun swasta bahkan dengan pemerintah daerah itu sendiri. Yang ketiga, pelibatan dosen di FKM Unhas melibatkan dosen-dosen di luar universitas, apalagi ilmu kesmas adalah multidisiplin sehingga diperlukan kontribusi dari berbagai ilmu, dapat sampaikan juga bahwa 80% program studi terakreditasi unggul, dan tidak hanya itu namun juga terakreditasi internasional”, jelas Prof Sukri.
Agenda selanjutnya adalah pemaparan hasil tindaklanjut oleh ketua program studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med. Ed. Beliau memaparkan terkait 7 kriteria yang masing-masing kriteria tersebut mempunyai rekomendasi-rekomendasi dari asesor. 7 kriteria yang dipaparkan oleh kaprodi S3 diantaranya : kriteria 1 (visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian), kriteria 2 (tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu), kriteria 3 (mahasiswa dan lulusan), kriteria 4 (sumber daya manusia), kriteria 5 (kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik), kriteria 6 (pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi), serta kriteria 7 (penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama). Prof. Aminuddin juga memaparkan hasil tindak lanjut yang selama ini telah dilengkapi dan telah dilaksanakan oleh program studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat. Beberapa poin-poin penting dari hasil pemaparan yakni :
- Ada beberapa pencapaian yang sudah sangat tinggi, pencapaian sudah melebihi dari target.
- Saran dari asesor terkait penulisan perlu perbaikan seperti persyaratan TOEFL 500 untuk kelulusan hal ini tidak sesuai dengan kurikulum yang mempersyaratkan TOEFL hanya 450
- Persyaratan mengenai publikasi S3 yakni minimal Q3 Scopus untuk 2 publikasi, itu sudah bagus sekal
Adapun penjelasan tambahan dari Prof. Ridwan dan Prof. Amin adalah RPS K24 semua kurikulum harus disahkan oleh universitas karena kami ada rencana tambahan kurikulum tapi kami jadikan konsenterasi makanya tidak di tulis 100%, untuk perkuliahan 51% daring selebihnya offline, untuk IPK semakin membaik sampai ada yang IPKnya 4,0. Beliau juga menjelaskan kelas untuk kriteria 5 pendidikan jarak jauh (PJJ) yang diisukan itu bukan PJJ tapi metode pembelajaran, Terkait kriteria 3, 4, dan 7 sudah aman, sementara kriteria 6 tanggapan dari asesor bahwa untuk sarana dan prasarana sudah siap semua hanya saja mungkin bisa lebih detail misalnya berapa alat laboratorium, standar minimum, untuk safety dalam laboratorium sudah disiapkan dengan baik., bagusnya ditulis seperti itu.
Setelah proses diskusi dilakukan, agenda telah sampai pada penandatanganan dan persetujuan dokumen yang menjadi akhir dari proses monitoring dan evaluasi surveilans pasca akreditasi program studi doktor ilmu kesehatan masyarakat FKM Unhas. Kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi bersama asesor melalui zoom meeting dan seluruh tim task force juga berfoto bersama di ruang Prof. Dr. Noor Nasry Noor di lantai 2 FKM Unhas.