Salah satu agenda global bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi komitmen bersama untuk dicapai pada tahun 2030 adalah menurunkan prevalensi stunting. Untuk mendukung upaya pencapaian agenda SDGs maka perlu penguatan kapasitas kader tim pendamping keluarga (TPK) dalam melakukan edukasi pada kelompok sasaran pencegahan stunting. Oleh karena itu, tim dosen Unhas yang didukung oleh BKKBN melakukan pelatihan Emo-Demo di Aula Kantor Desa Pajukukang, Bantaeng, Kamis – Jumat, 3 – 4 Agustus 2023. Peserta merupakan TPK di dua desa lokus stunting di Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, yaitu Desa Pajukukang dan Desa Borongloe.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bantaeng melalui Pendampingan PT. Kerjasama Universitas Hasanuddin dengan BKKBN. Tim dosen dari Unhas berjumlah 4 orang yang diketuai Prof. dr. Veni Hadju, PhD dengan anggota yaitu Dr. dr. Sri Ramadhani, MKes; Muhammad Rachmat, SKM, MKes; dan Syafrullah Amir, SGz, MPH.
Pelatihan Emo-Demo ini diikuti oleh sebanyak 12 kader TPK dan dihadiri oleh PLKB setempat. Adapun materi dibawakan oleh Dosen Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat (PKIP FKM) Unhas, Muhammad Rachmat, SKM, MKes, bersama tim yaitu Musfira, S.Gz; Diva Fadliah Kusumawardani; Andi Dewi Chandra; dan Nur Sabrina Ashila Olii. Pelatihan Emo-Demo ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader dalam menyampaikan pesan sederhana dengan cara yang menyenangkan dan atau menyentuh emosi, sehingga membuat informasi mudah diingat dan berdampak dibandingkan dengan strategi perubahan perilaku konvensional lainnya. Hal ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian stunting khususnya pada usia anak 6-23 bulan di Bantaeng.
“Kader sebagai edukator dan komunikator terdepan di masyarakat perlu memiliki karakter yang kuat, penguasaan pesan kunci, dan penggunaan metode yang tepat. Nah, pelatihan ini untuk memperkuat hal tersebut,” jelas Muhammad Rachmat. Kegiatan dibuka dengan yel-yel dan dimulai dengan pengantar komunikasi antarpribadi yang bertujuan meningkatkan cara berkomunikasi yang tepat terhadap sasaran dan dilanjutkan praktek Emo-Demo. Sejumlah modul Emo Demo yang dimainkan diantaranya modul Pemberian ASI Eksklusif, MPASI, Cemilan Sehat, CTPS, Makanan Sumber Zat Besi dan Kalsium, serta ANC yang didemonstrasikan oleh tim dan diikuti oleh peserta. Kegiatan ditutup dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh kader TPK masing-masing desa.