Home / Berita / Pendidikan / Regional

Sabtu, 10 Juni 2023 - 09:03 WIB

Workshop ICONS FKM Unhas & BMGF Tingkatkan Iodisasi Garam di Enrekang dan Majene

Doc: SuluhNusantara.id

Doc: SuluhNusantara.id

Indonesian Center for Nutrition Studies (ICONS) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin sukses menggelar workshop yang bertajuk “Kerja Sama Upaya Pencapaian Iodisasi Garam Universal di Kabupaten Enrekang dan Majene”. Acara yang berlangsung di Unhas Hotel and Convention ini menghadirkan berbagai instansi yang terkait dengan iodisasi garam baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Terselenggaranya kegiatan ini berkat dukungan dari Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) melalui Yayasan Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI).

Mengawali kegiatan ini Dra. Nina Sardjunani, MA selaku Direktur Eksekutif KFI memaparkan profil dan tujuan dibentuknya KFI. Yayasan yang telah berkecimpung sejak tahun 2002 ini berupaya meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat melalui upaya fortifikasi, salah satunya adalah fortifikasi garam beryodium. Lebih lanjut Bu Nina memaparkan fortifikasi garam yodium penting dilakukan untuk menanggulangi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), yang saat ini masih dijumpai di Kabupaten Enrekang dan Majene. Bahkan hasil penelitian terbaru menunjukkan adanya keterkaitan antara defisiensi yodium dengan angka stunting yang tinggi di suatu wilayah. Olehnya itu untuk mengatasi masalah stunting yang merupakan salah satu program prioritas nasional adalah dengan memastikan pemenuhan konsumsi garam beryodium yang memenuhi syarat.

Dalam paparan berikutnya Junaedi B, S.Sos yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Provinsi Sulawesi Selatan mempertegas stunting yang diakibatkan GAKY menjadi isu strategis yang dimuat dalam dokumen perencanaan Pemerintah Sulawesi Selatan. Dengan demikian upaya fortifikasi diharapkan dapat meningkatkan status gizi masyarakat sehingga bisa mencegah terjadinya GAKY dan lebih jauh dapat menanggulangi stunting. Andi Alma Aliuddin dari Bappeda Provinsi Sulawesi Barat juga meyakini adanya keterkaitan yang erat antara fortifikasi dengan pengentasan isu kesehatan, termasuk stunting yang masih tinggi di Sulawesi Barat. Menutup sambutannya, Bu Alma yang merupakan Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) ini berharap kepada BMGF, KFI, dan ICONS FKM Unhas agar dapat mendampingi Kabupaten Majene sehingga bisa keluar dari masalah gizi kompleks yang saat ini masih dihadapi.

Baca Juga  Kolaborasi Program Kosabangsa UNHAS dan UKIM Untuk Daerah 3T Mendukung Target SDG's Satu dan Lima di Kab.Maluku Barat Daya

Hadir pula dalam kegiatan ini Drs. H. Muslimin Bando, M.Pd selaku Bupati Kabupaten Enrekang dan Aris Munandar Kalma S.STP., M.M. selaku Wakil Bupati Kabupaten Majene. Keduanya memberikan paparan terkait potret “Kebijakan dan Program Iodisasi Garam Universal” di kabupatennya masing-masing. “Setiap bulan Februari dan Agustus dilakukan pemeriksaan peredaran garam beryodium di pasar-pasar dan rumah tangga. Pemeriksaan terakhir menunjukkan dari 7.754 keluarga yang diperiksa, hasilnya 98,83% menggunakan garam beryodium”, papar Bupati Enrekang. Untuk menjamin suplai garam terfortifikasi diharapkan ada Kawasan Industri Fortifikasi Garam yang dibangun di Kabupaten Enrekang nantinya, yang sekaligus bisa memasok garam beryodium ke wilayah-wilayah sekitarnya. Wakil Bupati Kabupaten Majene turut menambahkan bahwa penyediaan garam perlu dikembangkan karena telah menjadi kebutuhan pokok yang dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. Akan tetapi hal ini masih memerlukan aksi nyata sehingga kemandirian garam pada tahun 2024 dapat tercapai.

Pimpinan Daerah tidak hadir sendiri dalam workshop ini, namun menghadirkan pimpinan OPD dari beberapa instansi terkait. Setidaknya dari Kabupaten Enrekang hadir Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan dan Perikanan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Sementara itu, dari Kabupaten Majene mengikutsertakan 6 instansi antara lain Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Dinas Ketahanan Pangan. Di tingkat provinsi, selain Bappeda juga turut hadir Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat serta Balai Besar POM Makassar.

Baca Juga  Mendukung Tercapainya Tujuan SDGs Ke-3, Mahasiswa PBL II FKM Unhas Lakukan Intervensi Senam Hipertensi dan Edukasi Isi Piringku

Melengkapi paparan workshop ini, Prof. dr. Veni Hadju, M.Sc., Ph.D dari ICONS FKM Unhas memaparkan Kajian Persisten Stunting di Daerah Endemik GAKY di Kabupaten Enrekang dan Majene. Guru Besar Ilmu Gizi ini menjelaskan adanya kecenderungan angka kejadian stunting yang tinggi pada daerah-daerah endemik GAKY. Ia juga menemukan adanya korelasi antara GAKY dengan tingkat kecerdasan yang lebih lebih rendah pada suatu wilayah.

Acara yang berlangsung pada tanggal 05 Juni 2023 ini diselenggarakan secara hybrid. Jonathan Gorstein, Ph.D dari Bill & Melinda Gates Foundatin (BMGF) hadir secara virtual dan turut berdiskusi dengan peserta. Prof. Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si yang memoderatori kegiatan ini menyimpulkan beberapa hal antara lain pentingnya memastikan garam yang beredar telah teriodisasi, perlu dilakukan monitoring terus-menurus untuk pengawasan garam terfortifikasi serta perlu adanya deklarasi dari pemerintah daerah yang memuat upaya–upaya untuk memastikan garam beryodium tersedia di pasaran.

Kegiatan ini ditutup dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dipandu oleh Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D selaku Dekan FKM Unhas dilanjutkan dengan penandatanganan MoU untuk pendampingan Kabupaten Enrekang dan Majene dalam upaya pencapaian iodisasi garam universal melalui kerja sama KFI-BMGF, Bappenas, dan FKM Unhas/ICONS. Salah satu RTL yang disepakati adalah komitmen kedua kabupaten untuk menerbitkan Peraturan Bupati tentang Garam Beryodium dalam upaya meningkatkan cakupan rumah tangga yang dapat mengakses garam beryodium berkualitas. Acara ini berlangsung dengan lancar dan turut diliput oleh Unhas TV.

Share :

Baca Juga

Berita

Peningkatan Kualitas Program Pelatihan Epidemiologi Lapangan melalui FETP CQI 2023

Berita

Mahasiswa KKNT Unhas Desa Gantarang, Sinjai, Ajak Pelaku UMKM Optimalkan QRIS

Berita

FKM Unhas Menggelar Acara Pelepasan Mahasiswa MBKM PMM Batch 4, MSIB Batch 6, dan KM batch 7 Tahun 2024

Berita

Mahasiswa KKNT Unhas Gelar Women Volleyball Tournament Tingkat Desa Pamatata, Selayar

Berita

Seminar Awal PBL II FKM UNHAS di Desa Pitue: Memperkenalkan Program Intervensi untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Berita

Departemen Biostatistik/KKB FKM Unhas Lakukan Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Anak SD di Balleangin, Pangkep

Berita

Mahasiswa PBL II FKM Unhas Mendorong Kesadaran Gizi Melalui Penyuluhan Tablet Tambah Darah (TTD) dalam Rangka Capai Target SDGs 2 dan 3 Tahun 2030

Berita

Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan FKM Unhas siap menggelar The 1st International Conference on Health Policy and Public Health (ICHP-PH) 2024