Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyambut kedatangan dari tim medis klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dalam rangka melakukan kegiatan sosialisasi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan pemindahan fasilitas kesehatan tingkat pertama kepada mahasiswa dan beberapa tenaga kependidikan FKM Unhas. Kegiatan ini dilaksanakan di lantai 2 FKM Unhas pada hari Kamis, 12 Desember 2024 yang dimulai pada pukul 10.00 WITA.
Sosialisasi ini dihadiri antusias oleh mahasiswa maupun beberapa tenaga kependidikan FKM Unhas baik secara offline maupun online. Acara dibuka secara resmi oleh bapak Dr. Wahiduddin, SKM, M.Kes sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKM Unhas. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan bahwa “Rektor Universitas Hasanuddin menyambut baik optimalisasi pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) FK-Unhas yang akan memberikan kemudahan akses layanan kesehatan bagi civitas akademika“. Dr. Wahiduddin, SKM, M.Kes Unhas juga menyampaikan harapannya agar melalui kegiatan sosialisasi ini, seluruh peserta dapat memperoleh informasi yang komprehensif mengenai layanan dan fasilitas yang tersedia di Klinik FK-Unhas, termasuk prosedur pertolongan pertama yang dibutuhkan oleh mahasiswa maupun pelayanan kesehatan lainnya.
Klinik FK Unhas menyediakan berbagai layanan meliputi poli umum, poli gigi (tambal gigi, cabut gigi, scalling gigi, bleaching, gigi palsu, kawat gigi, dll), poli KIA (menerima pemasangan alat kontrasepsi), pelayanan farmasi, homecare, dan injeksi multivitamin). Dalam waktu dekat, Klinik FK-Unhas akan menyelenggarakan program vaksinasi meningitis yang saat ini masih dalam tahap persiapan. Selain itu, untuk pemeriksaan laboratorium seperti tes gula darah dan pemeriksaan kesehatan lainnya, pengambilan sampel akan dilakukan di klinik dan selanjutnya akan dianalisis di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK).
Sistem rujukan pasien akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan medis pasien, dengan mengacu pada daftar rumah sakit rujukan yang telah ditentukan. Mekanisme rujukan dilakukan secara berjenjang sesuai dengan tingkat pelayanan rumah sakit. Sebagai contoh, jika kondisi pasien masih bisa ditangani di RS Universitas Hasanuddin yang merupakan rumah sakit tipe B, maka pasien akan dirujuk ke sana terlebih dahulu. Pasien tidak dapat langsung dirujuk ke RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan rumah sakit tipe A, kecuali dalam kondisi yang memang memerlukan penanganan di fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
Pemindahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke Klinik FK Unhas mengikuti prosedur BPJS Kesehatan. Peserta harus mengajukan permohonan melalui Mobile JKN, kantor BPJS, atau call center, dengan alasan seperti pindah domisili atau kebutuhan medis khusus. Klinik FK Unhas harus memiliki kuota, dan BPJS akan memverifikasi data sebelum mengaktifkan FKTP baru. Setelah disetujui, peserta dapat mulai menggunakan layanan di Klinik FK Unhas dengan membawa kartu BPJS.
Memindahkan FKTP ke Klinik FK Unhas memberikan kemudahan layanan kesehatan karena fasilitas yang lengkap, tenaga kesehatan berkualitas, dan proses rujukan yang efisien. Klinik ini juga strategis bagi mahasiswa dan pegawai Unhas karena berlokasi di sekitar kampus Unhas yakni di Rusunawa UNHAS Gedung C Lantai 1, Jl. Sahabat Raya UNHAS.
Tidak hanya melakukan kegiatan sosialisasi, tetapi tim medis Klinik FK Unhas juga melakukan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, seperti pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, dan asam urat, bagi tenaga kependidikan dan mahasiswa FKM Unhas.
Kegiatan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-3 yaitu Good Health and Well-being. Upaya ini bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas bagi civitas akademika. Kegiatan ini juga berkaitan dengan SDGs ke-4 (Quality Education). Dengan meningkatkan akses layanan kesehatan bagi civitas akademika, kegiatan ini membantu menciptakan lingkungan yang mendukung proses belajar mengajar yang optimal. Kegiatan ini pun mendukung SDGs ke-17 (Partnerships for the Goals), karena melibatkan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Klinik FK Unhas, civitas akademika, dan BPJS Kesehatan. Kerja sama ini menunjukkan pentingnya kemitraan dalam memperkuat akses layanan kesehatan dan menciptakan sistem yang inklusif.