Home / Uncategorized

Jumat, 24 Januari 2025 - 18:59 WIB

“Mahasiswa Posko 3 PBL FKM Unhas Dukung Pencapaian Tujuan SDGs dengan Ular Tangga Edukatif tentang Pencegahan Pernikahan Dini”

Doc. Anggota Posko 3 PBL II FKM Unhas (Agustia Triningsih Supodo) saat menjelaskan peraturan permainan ular tangga edukatif di SMKN 5 Jeneponto, Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto (Istimewa)

Doc. Anggota Posko 3 PBL II FKM Unhas (Agustia Triningsih Supodo) saat menjelaskan peraturan permainan ular tangga edukatif di SMKN 5 Jeneponto, Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto (Istimewa)

Jeneponto, 24 Januari 2025 — Mahasiswa Posko 3 Praktik Belajar Lapangan (PBL) 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin telah melaksanakan intervensi fisik berupa permainan ular tangga edukatif di SMPN 3 Bangkala Barat dan SMKN 5 Jeneponto. Kegiatan berlangsung dari jam 09.00 hingga 10.30 WITA. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak pernikahan dini melalui pendekatan yang kreatif dan interaktif.

Intervensi dimulai pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2025 di SMPN 3 Bangkala Barat. Permainan dilaksanakan setelah dilakukan edukasi tentang pencegahan pernikahan dini, melibatkan siswa kelas VII dan VIII sebagai peserta. Kegiatan intervensi ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan para siswa. Kepala SMPN 3 Bangkala Barat menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa FKM Unhas yang telah menghadirkan pendekatan edukasi baru yang relevan dengan isu sosial di masyarakat.

Keesokan harinya, Jumat tanggal 24 Januari 2025, kegiatan dilanjutkan di SMKN 5 Jeneponto. Sama seperti hari sebelumnya, intervensi diawali dengan edukasi tentang pencegahan pernikahan dini, yang kali ini ditujukan untuk siswa kelas X dan XI. Antusias siswa terlihat sejak awal kegiatan, dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait dampak pernikahan dini dan cara mencegahnya. Seorang siswa bernama Alim menyampaikan kesannya setelah mengikuti permainan ular tangga edukatif tentang pernikahan dini. Ia mengungkapkan bahwa permainan tersebut sangat menarik dan mendidik. “Pesannya jelas, bahwa sukses dalam hidup membutuhkan perencanaan matang, termasuk keputusan menikah di waktu yang tepat,” ujarnya.

Baca Juga  **Mahasiswa Magang Promosi Kesehatan Universitas Hasanuddin Berpartisipasi dalam Pelatihan Screening Kesehatan Jiwa oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar untuk Mendukung SDGs 3: Deteksi Dini Kesehatan Mental Siswa SMP**

Dari pihak sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada adik-adik, karena telah memberikan dukungan lebih bagi siswa untuk tetap melanjutkan pendidikan” ujar beliau. Beliau juga menambahkan bahwa pihak sekolah selalu mendukung inisiatif yang dapat meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pendidikan.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa Posko 3 PBL FKM Unhas juga berupaya untuk mendorong dialog antara siswa dan pihak sekolah terkait isu pernikahan dini, serta memperkuat peran pendidikan sebagai salah satu cara untuk memutus rantai permasalahan tersebut.

Intervensi fisik yang mengusung permainan ular tangga edukatif dirancang khusus untuk menyampaikan informasi seputar pernikahan dini, termasuk risiko kesehatan, dampak psikososial, dan konsekuensi terhadap pendidikan. Terdapat beberapa kotak pada papan permainan diisi dengan pesan-pesan edukatif yang disampaikan secara menyenangkan namun tetap informatif.

Pencegahan pernikahan dini memiliki peran penting dalam mendukung pencapaian berbagai Sustainable Development Goals atau SDGs. Pertama, langkah ini berkontribusi pada SDG 1: Mengakhiri Kemiskinan, pernikahan dini sering kali memperkuat siklus kemiskinan. Anak yang menikah dini cenderung putus sekolah dan kehilangan peluang mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga mencegah peluang untuk kehidupan ekonomi yang lebih baik.

Pencegahan pernikahan dini memiliki dampak positif yang signifikan terhadap berbagai aspek pembangunan, termasuk SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Remaja yang menikah dini berisiko menghadapi komplikasi kesehatan, seperti kehamilan dini dan kematian saat melahirkan. Mencegah pernikahan dini dapat mengoptimalkan kualitas kesehatan remaja, khususnya perempuan. Selain itu, pernikahan dini sering kali menyebabkan anak perempuan putus sekolah, menghambat mereka dalam memperoleh pendidikan yang layak. Dengan dicegahnya pernikahan dini, anak-anak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan, sehingga menjadi pondasi penting bagi masa depan yang lebih cerah.

Baca Juga  PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGELOLA LIMBAH MANDIRI (PANGLIMA) OLEH TIM PPK ORMAWA LD AL-‘AAFIYAH UNHAS

Pencegahan pernikahan dini berkontribusi pada SDG 5: Kesetaraan Gender dengan mengatasi ketidaksetaraan yang membatasi hak anak perempuan untuk menentukan masa depannya. Anak perempuan memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, mengembangkan potensi mereka, dan mendapatkan akses yang setara terhadap peluang. Selain itu, pencegahan pernikahan dini juga mendukung SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, remaja yang tidak menikah dini memiliki lebih banyak waktu untuk belajar dan mengasah keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Remaja produktif terciptanya tenaga kerja yang lebih terampil dan produktif, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Intervensi di SMPN 3 Bangkala Barat SMKN 5 Jeneponto memberikan respon posistif dan meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya pendidikan dan bahaya pernikahan dini. Dengan antusiasme siswa dan dukungan sekolah, kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk membangun generasi muda yang lebih berkualitas dan siap menghadapi masa depan.

 

 

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Generasi Cerdas, Masa Depan Berkualitas: Siswa SMAS Babussalam DDI Kassi Dibekali Pemahaman Terkait Pernikahan Dini

Uncategorized

Mahasiswa FKM Unhas Gelar Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Maros, Edukasi tentang Bahaya Mikroplastik pada Produk Rumah Tangga.

Uncategorized

SEMINAR AWAL POSKO 13 PBL III FKM UNHAS

Uncategorized

PBL 2 FKM Unhas: Posko 23 Gelar Seminar Awal untuk Program Kesehatan Tematik Stunting di Desa Bontosunggu

Uncategorized

Inisiasi Kolaborasi dengan FKM Unhas dengan GSPH SNU: Perkuat Kerja Sama Internasional dalam Bidang Kesehatan Masyarakat

Uncategorized

Mahasiswa PBL II FKM Unhas Posko 27 Edukasi Cegah Stunting Melalui Program ‘MAMA CERMAT’ di Desa Turatea

Uncategorized

Pemasangan Poster Terkait 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan Air Mengalir Yang Baik dan Benar Pada Ibu Baduta di Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto

Uncategorized

Mengubah Sampah Menjadi Sumber Daya: Edukasi Pengolahan Sampah Anorganik dengan Metode “Ecobrick” di Desa Pallantikang