Jeneponto, 25 Januari 2025 – Mahasiswa Posko 15 Praktik Belajar Lapangan (PBL) 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kegiatan intervensi penyuluhan Keluarga Berencana (KB) di Kantor Desa Jenetallasa, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini menyasar Pasangan Usia Subur (PUS) dengan tujuan meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya KB dalam pencegahan stunting. Penyuluhan yang dilaksanakan pada 25 Januari 2025 ini dihadiri oleh beberapa PUS yang antusias mengikuti setiap sesi yang diberikan.
Kegiatan ini dilatar belakangi oleh tingginya angka stunting di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Jeneponto. Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, dapat dicegah salah satunya melalui perencanaan kehamilan yang matang. KB hadir sebagai solusi untuk mengatur jarak kelahiran, memberikan kesempatan bagi ibu untuk memulihkan kondisi fisik pasca melahirkan, serta memastikan asupan gizi yang optimal bagi ibu dan janin. Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa FKM Unhas memberikan informasi mengenai berbagai metode kontrasepsi yang tersedia, manfaat KB bagi kesehatan ibu dan anak, serta dampak stunting terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan. Metode penyuluhan yang digunakan interaktif, dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang memungkinkan peserta untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Peserta dalam kegiatan intervensi ini terlihat antusias ketika dibuka sesi tanya jawab. Siati, salah satu peserta dalam kegiatan ini mengungkapkan “awalnya saya kira ada hubungannya ini antara KB dengan hamil anggur, tapi setelah saya tanyakan tadi saya jadi tahu bahwa hamil anggur itu bukan efek dari KB dan saya jadi paham juga kenapa bisa terjadi hamil anggur”.
Mengapa kegiatan ini penting? Karena stunting bukan hanya masalah kesehatan individu, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi bangsa. Dampak stunting dapat menurunkan tingkat kecerdasan, produktivitas, dan daya saing generasi penerus. Oleh karena itu, pencegahan stunting melalui edukasi KB merupakan investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa. Kegiatan ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3 yaitu Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan (memastikan kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi segala usia) dan tujuan ke-17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan). Melalui kemitraan antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat, upaya pencegahan stunting dapat dilakukan secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Kegiatan intervensi penyuluhan KB yang diinisiasi oleh mahasiswa FKM Unhas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Jeneponto. “Kami berharap, dengan adanya penyuluhan ini, para PUS dapat lebih memahami pentingnya perencanaan kehamilan dan memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujar Khusnul selaku Koordinator Desa Posko 15. Dengan edukasi yang tepat dan berkelanjutan, diharapkan angka stunting di Jeneponto dapat terus menurun dan generasi penerus bangsa dapat tumbuh sehat dan berkualitas.