Home / Berita / Pendidikan / Regional

Minggu, 23 Juli 2023 - 22:59 WIB

Solusi Permasalahan Sampah: Tim PPK Ormawa BEM FKM Unhas Mengadakan Pelatihan Pembuatan Ecobric dan Pengembangbiakan Maggot

Doc. PPK ORMAWA BEM FKM Unhas (Istimewa)

Doc. PPK ORMAWA BEM FKM Unhas (Istimewa)

Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) mengadakan pelatihan Ecobrick dan Maggot di Kantor Desa Bulu Cindea, Minggu (23/07). Kegiatan ini merupakan rangkaian intervensi yang dilakukan terhadap permasalahan sampah. Pelatihan Ecobrick dan Maggot merupakan tindak lanjut dari penyuluhan sampah yang telah dilakukan satu minggu sebelumnya di 4 dusun yang ada di Desa Bulu Cindea.

Doc. Pelatihan Ecobrick (Istimewa)

Kegiatan diawali dengan pelatihan Ecobrick terkait pengelolaan botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Dalam pembuatan ecobric, sampah yang digunakan adalah sampah plastik yang mempunyai nilai jual yang sangat rendah. Maka dari itu ecobric dapat menjadi salah satu solusi untuk permasalahan sampah bagi masyarak. “Pemanfaatan sampah plastik dengan membuat Ecobrick masyarakat Bulu Cindea diharapkan mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik. Ecobrick ini menjadi cara lain untuk utilisasi sampah-sampah tersebut selain membakarnya atau dibuang ke TPA. Dengan Ecobrick kita memiliki kesempatan untuk mengubah cara masyarakat dalam pengelolaan sampah mereka” – Nur Asyifah

Baca Juga  Seminar Awal PBL II FKM UNHAS di Desa Pitue: Memperkenalkan Program Intervensi untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pengembangbiakan Maggot dengan memberikan pengetahuan terkait Maggot yang merupakan larva dari Lalat BSF secara umum kepada masyarakat kemudian dilanjutkan dengan penjelasan siklus hidup Maggot secara langsung dengan menghadirkan setiap fase hidupnya kepada masyarakat. Maggot dapat menjadi solusi dari permasalahan sampah organik dikarenakan Maggot dapat mengolah sampah dapur rumah tangga menjadi kompos dan Maggot sendiri dapat menjadi pakan ternak ataupun tambak yang mempunyai kandungan protein yang tinggi dan dapat juga menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat. “Pengolahan sampah dengan metode penguraian Maggot tidak hanya menjadi solusi atas permasalahan sampah organik, tetapi juga dapat menghasilkan kompos dan pakan tambak/ternak yang berprotein tinggi” – A. Zaky Muh. Afif A.

Baca Juga  AIPTKMI Regional Timur Gelar Workshop Kiat Sukses Jurnal Kesmas Tembus Sinta dan Scopus

Tujuan dari pelatihan ini adalah masyarakat dapat secara mandiri mengelola sampahnya baik sampah organik ataupun anorganik. Dengan masyarakat mendapat pelatihan, mereka diharapkan dapat berkontribusi terhadap penyelesaian sampah di tingkat rumah tangga.

Share :

Baca Juga

Berita

Posko 21 PBL 2 FKM Unhas Menggelar Seminar Awal PBL 2: Pemaparan Program Intervensi Kesehatan di Desa Punranga

Berita

Mahasiswa KKNT Unhas Kembangkan Peta Sebaran dan Risiko Stunting di Desa Pamatata, Selayar

Berita

Mahasiswa PBL II FKM UNHAS Lakukan Intervensi Berupa Pembuatan Perbedaan Warna Tempat Sampah di SDN 18 Bonto-Bonto Kelurahan Balleangin

Berita

Mahasiswa KKN-T Stunting Kabupaten Kepulauan Selayar Gelar Penyuluhan DAGUSIBU Obat untuk Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Obat di Masyarakat

Berita

Delegasi FKM Unhas Berpartisipasi Tunjukkan Kualitas Penelitian di APACPH 2023, Kuching, Sarawak, Malaysia

Berita

MAHASISWA PRODI S2 KESLING FKM UNHAS CANANGKAN PROGRAM SEKOLAH BEBAS JENTIK DALAM UPAYA PENCEGAHAN DBD DI MAKASSAR

Berita

Kabupaten Maluku Tenggara Tingkatkan Cakupan Imunisasi Melalui Peluncuran Purwarupa di Puskesmas Ngilngof

Berita

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas Gelar PKKMB 2023: Memperkenalkan 7 Karakter Unggul Mahasiswa Baru