Posko 22 Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat. Pada Minggu, 26 Januari 2025, tim ini berhasil melaksanakan program penyuluhan bertema “Pencegahan Stunting untuk Masa Depan Generasi Sehat”. Kegiatan ini berlangsung di rumah Kepala Desa Marayoka, Bapak Sirajuddin, S.Pd., yang terletak di Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Dengan target utama sembilan ibu kader Posyandu Desa Marayoka, acara ini berlangsung dari pukul 16.00 hingga 18.30 WITA. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kader Posyandu mengenai pentingnya pencegahan stunting demi kesehatan generasi mendatang.
Program ini melibatkan enam mahasiswa FKM Unhas yang berasal dari berbagai departemen di FKM Unhas, yaitu Nur Naimaturrahmah Hamnillah Basri (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Alifiah Sabila (Promosi Kesehatan), Andi Shifa Salsabilla (Epidemiologi), Nayla Anandita Saputra (Manajemen Rumah Sakit), Wana Kurnia (Administrasi Kebijakan Kesehatan), dan Christopher Lai (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Di bawah bimbingan Dosen Supervisor, Safrullah, S.Gz., MPH., serta dukungan penuh dari Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D., dan Pengelola PBL Arif Anwar, SKM., M.Kes.
Program ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung kesehatan masyarakat. Dalam kegiatan ini, sebanyak 9 Ibu Kader Posyandu, penyuluhan dimulai dengan sesi interaktif yang membahas pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Materi yang disampaikan mencakup faktor penyebab stunting, dampak jangka panjang pada anak, serta langkah-langkah praktis yang dapat diambil oleh kader Posyandu dalam mendampingi para ibu di desa. Kegiatan ini semakin menarik dengan adanya sesi permainan edukatif yang dirancang untuk memperkuat pemahaman peserta. Selain itu, para kader juga diberi kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan peran sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.
Salah satu peserta, Ibu Narti, menyampaikan kesannya terhadap kegiatan ini: “Dengan adanya edukasi ini, kami para kader Posyandu mendapatkan informasi tambahan mengenai stunting yang sebelumnya kurang kami pahami. Sekarang kami lebih percaya diri untuk memberikan informasi kepada masyarakat.”
Sebagai tindak lanjut dari penyuluhan, tim Posko 22 juga memasang spanduk informasi tentang pencegahan stunting di lokasi strategis Desa Marayoka. Langkah ini bertujuan agar pesan-pesan kesehatan dapat terus diakses oleh masyarakat setempat. Dengan berakhirnya kegiatan ini, Posko 22 berharap para kader Posyandu Desa Marayoka dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarluaskan informasi tentang pencegahan stunting. Program ini tidak hanya menciptakan dampak langsung, tetapi juga menjadi bagian dari upaya panjang dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.
Program ini mendukung beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pada tujuan ke 2 (Tanpa Kelaparan): penyuluhan yang berfokus pada pencegahnan stunting terkait mengurangi masalah gizi kronis, Tujuan ke 3 (Kehidupan yang sehat dan Sejahtera): program ini mendukung kesehatan ibu dan anak dengan pemberian edukasi yang relevan mencegah terjadinya stunting, Tujuan ke 4 (Pendidikan Berkualitas): penyuluhan interaktif yang melibatkan kader sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan mereka dalam memberikan layanan kesehatan, dan Tujuan ke 17 (Kemitraan untuk mencapai tujuan): program ini merupakan kegiatan kolaborasi antara FKM Unhas dan masyarakat local untuk mencapai tujuan bersama yaitu pencegahan stunting.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang signifikan. Posko 22 FKM Unhas telah menunjukkan bahwa langkah kecil, seperti penyuluhan dan edukasi, dapat membawa dampak besar bagi masa depan generasi Indonesia.