Home / Uncategorized

Minggu, 26 Januari 2025 - 15:22 WIB

Posko 20 PBL II FKM Unhas: Edukasi MP-ASI Berbahan Pangan Lokal untuk Dukung SDGs dan Pencegahan Stunting di Desa Kapita, Jeneponto

Doc. Mahasiswa Posko 20 PBL II FKM Unhas bersama peserta edukasi pemberian MPASI berbahan pangan lokal yang sedang memegang buku saku MPASI (Istimewa)

Doc. Mahasiswa Posko 20 PBL II FKM Unhas bersama peserta edukasi pemberian MPASI berbahan pangan lokal yang sedang memegang buku saku MPASI (Istimewa)

Jeneponto, 26 Januari 2025 – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) yang tergabung dalam Posko 20 PBL II telah sukses melaksanakan program intervensi bertajuk “Edukasi Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Berbahan Pangan Lokal” di Desa Kapita, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.  Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang pentingnya pemberian MP-ASI yang berkualitas dengan memanfaatkan bahan pangan lokal. Sebanyak 19 peserta, yang terdiri dari WUS, ibu dengan anak di bawah dua tahun (baduta), serta kader posyandu, mengikuti kegiatan yang berlangsung dengan antusias.

Kegiatan ini selaras dengan target SDGs 2.2, yaitu: “Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk kekurangan gizi, termasuk mencapai target yang disepakati secara internasional mengenai stunting dan wasting pada anak di bawah usia 5 tahun pada tahun 2025.” Masa pemberian MP-ASI pada anak usia 6 hingga 24 bulan merupakan periode penting untuk mencegah stunting, yang sering disebabkan oleh kekurangan gizi kronis selama 1000 HPK.

Sebelum pelaksanaan kegiatan, Supervisor Posko 20, Mahfuddin Yusbud, SKM., MKM., memberikan arahan kepada tim. Beliau menekankan pentingnya koordinasi dengan ahli terkait, seperti kader posyandu setempat, guna memastikan program berjalan dengan baik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Posko 20 terdiri dari tujuh mahasiswa, yaitu Ainnur Mey Rokhii Mah, Hikmalia Iriani, Rezky Aprilia Kartika, Dzulhulaifah Syamsuddin, Muh. Rafly Kurniawan, dan dua penanggung jawab program, Hanin Farisah serta Nurfadillah Mustafa.

Baca Juga  Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UNHAS Bagikan 450 Takjil dan Stiker Ramadhan bagi Pengendara dan Pejalan Kaki

Kegiatan dimulai dengan pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan awal peserta tentang MP-ASI. Pemaparan materi kemudian disampaikan menggunakan slide presentasi interaktif, dengan materi yang mencakup:

  • Definisi MP-ASI, yaitu makanan atau minuman yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan bayi usia 6-24 bulan selain ASI.
  • Pentingnya MP-ASI, yang mencakup pemberian sumber nutrisi lebih lengkap agar bayi tumbuh optimal.
  • Prinsip pemberian MP-ASI, seperti pemberian pada usia yang tepat, penggunaan bahan yang aman, dan konsistensi makanan sesuai usia bayi.
  • Persiapan sebelum menyiapkan MP-ASI, seperti mencuci tangan, membersihkan bahan makanan, serta memisahkan makanan mentah dan matang.
  • Panduan pemberian makanan sesuai usia, mulai dari tekstur makanan hingga frekuensi pemberian.

Sebagai bagian dari edukasi, tim juga memperlihatkan contoh nyata bahan pangan lokal yang dapat diolah menjadi MP-ASI, seperti nasi, daging ayam, bumbu halus, dan daun kelor sebagai ikon bahan pangan lokal yang sering dikonsumsi masyarakat Desa Kapita. Hal ini memberikan gambaran konkret kepada peserta tentang bagaimana mengolah MP-ASI bergizi menggunakan sumber daya lokal.

Baca Juga  Seminar Akhir PBL III Posko 14: Pemparan Hasil Evaluasi Keberlanjutan Program Intervensi Kesehatan di Desa Tombo-Tombolo, Kecamatan Bangala, Kabupaten Jeneponto

Diskusi pun dibuka untuk berbagi pengalaman antara peserta dan tim Posko 20, termasuk tantangan menghadapi anak-anak yang sulit makan.

Setelah sesi edukasi, peserta mengisi post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman mereka. Sebagai tindak lanjut, Posko 20 membagikan buku saku berisi panduan pemberian MP-ASI, termasuk resep-resep berbahan lokal yang diadaptasi dari Buku Resep Makanan Lokal Kemenkes RI (2023).

Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal, program ini tidak hanya membantu keluarga di Desa Kapita meningkatkan kualitas gizi anak-anak mereka, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mengenali dan memanfaatkan potensi sumber daya lokal mereka.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemberian MP-ASI yang bergizi dan seimbang. Mahasiswa FKM Unhas, melalui program PBL II, menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan stunting dan pencapaian SDGs.

Dengan koordinasi yang baik bersama masyarakat dan kader posyandu, Posko 20 optimis bahwa program ini dapat menjadi langkah awal menuju generasi yang lebih sehat dan berkualitas di Desa Kapita.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

EDUKASI VISUAL UNTUK CEGAH STUNTING: PEMANFAATAN POSTER DI SEKOLAH DAN POSYANDU DESA BARANA, KABUPATEN JENEPONTO

Uncategorized

Menuju Kelurahan Pallengu Sehat: Pemasangan Papan Wicara untuk Meningkatkan Kesadaran tentang Bahaya Asap Rokok dan Pengelolaan Sampah Berbasis 3R

Uncategorized

Mahasiswa Posko 17 PBL II FKM Unhas Gelar Edukasi Stunting dan Demo Masak Berbasis Kelor untuk Ibu Hamil di Benteng, Jeneponto

Uncategorized

GUEST LECTURE, FKM UNHAS MENGHADIRKAN POSTDOC STUDENT DARI STANFORD UNIVERSITY, USA

Uncategorized

“Posko 24 PBL II FKM UNHAS Sosialisasikan Pentingnya Tablet Tambah Darah dengan Metode TGT di MTs Borongtala”

Pendidikan

Inovasi Game Tebak Gambar:Posko 15 Attangsalo PBL II FKM Unhas sebagai Media Edukasi Dini HIV/AIDS pada Anak Sekolah Dasar di Kelurahan Attangsalo untuk mendukung Pencapaian SDG’s 3

Uncategorized

Peningkatan Pengetahuan Stunting dan Variasi MPASI untuk Masa Depan Sehat

Uncategorized

Menuju Akreditasi Unggul: FKM Unhas Gelar Workshop Pertahankan dan Tingkatkan Kualitas Prodi S3 Ilmu Kesmas