Home / Uncategorized

Sabtu, 25 Januari 2025 - 15:31 WIB

Posko 14 PBL II FKM Unhas Gelar Edukasi Faktor Risiko Stunting bagi Wanita Usia Subur di Desa Tombo-Tombolo, Jeneponto

Mahasiswa Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Posko 14 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) telah menyelanggarakan salah satu program intervensi kesehatan dengan fokus pada edukasi ciri, faktor dan cara mencegah stunting khususnya pada Wanita Usia Subur (WUS). Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (25/01/2025) pukul 09.30-10.30 WITA di rumah Kepala Desa Tombo-Tombolo dan dihadiri oleh 22 masyarakat yang merupakan sasaran dari program intervensi ini.

Kegiatan intervensi ini dilaksanakan oleh seluruh anggota posko 14, yakni Isny Walidani Haris (Manajemen Rumah Sakit), Nurul Khalizah (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku), Febbylenfi Sembo Pagappong (Kesehatan Lingkungan), Riyanni Puteri Iqbal dan Selfi Dayamanti (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Angelina Sakke (Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), dan Ulil Abshar Nurman (Epidemiologi). Kegiatan intervernsi tidak akan berjalan dengan baik tanpa arahan Dosen Supervisor, Ulfah Najamuddin, S.Si., M.Kes.

Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan. Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang berada pada tujuan ke-2 yakni menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan.. Dalam kegiatan ini, Isny Walidani Haris, mahasiswa FKM Unhas yang bertindak sebagai fasilitator (PIC pemaparan materi), memimpin jalannya intervensi dengan serangkaian aktivitas yang menarik dan interaktif.

Baca Juga  "Mahasiswa Posko 3 PBL FKM Unhas Dukung Pencapaian Tujuan SDGs dengan Ular Tangga Edukatif tentang Pencegahan Pernikahan Dini"

Rangkaian kegiatan diawali dengan perkenalan oleh seluruh anggota posko 14. Lalu dilanjutkan perkenalan oleh beberapa masyarakat dengan menggunakan metode mengoper spidol hingga musik berhenti. Masyarakat yang memegang spidol saat msuik berhenti harus memperkenalkan dirinya serta menyebutkan hal yang membuatnya bahagia sepekan terakhir. Metode tersebut digunakan dengan harapan agar suasana dapat lebih terbangun. Setelah itu, dilaksanakan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta sebelum menerima materi. Pemaparan materi dilakukan dengan menggunakan media video dan poster X-Banner yang berisi informasi terkait ciri, penyebab dan cara mencegah stunting.

“Tentunya ada begitu banyak ciri, penyebab dan cara mencegah stunting namun kami akan fokus di 6 ciri, 6 penyebab dan 6 cara mencegahnya. Ciri anak stunting yakni tinggi badan lebih pendek, berat badan lebih ringan, lingkar kepala lebih kecil, kurang energik dan mudah lelah, rentan terkena penyakit dan keterlambatan perkembangan motorik dan kognitif. penyebabnya dapat berupa gizi ibu yang tidak cukup selama kehamilan, kurangnya ASI eksklusif dan makanan bergizi pada bayi, paparan asap rokok pada ibu hamil atau bayi, Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur, kurang konsumsi TTD dan pernikahan Dini. Cara mencegahnya meliputi gizi yang cukup untuk ibu hamil, ASI eksklusif selama 6 bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), imunisasi lengkap, rutin konsumsi TTD dan lingkungan sehat dan bebas asap rokok. Ayo cegah stunting bersama-sama karena setiap anak berhak untuk tumbuh dengan sehat dan mencapai impian mereka tanpa hambatan” Ujar Isny Walidani Haris saat pemaparan materi berlangsung.

Baca Juga  Inovasi Game Tebak Gambar:Posko 15 Attangsalo PBL II FKM Unhas sebagai Media Edukasi Dini HIV/AIDS pada Anak Sekolah Dasar di Kelurahan Attangsalo untuk mendukung Pencapaian SDG’s 3

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif lalu menyelipkan jargon seperti ‘Cegah Stunting itu Penting’. Setelah sesi diskusi, dilakukan post-test untuk mengevaluasi pemahaman peserta setelah menerima edukasi. Kegiatan intervensi kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi sebagai bentuk laporan dan arsip kegiatan. “Alhamdulillah kesan saya semua penjelasan tentang stunting sudah jelas” Jelas salah satu peserta usai kegiatan berlangsung.

Melalui kegiatan intervensi ini, masyarakat khususnya WUS diharapkan dapat memahami pentingnya pencegahan faktor risiko stunting. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya menekan angka stunting di masyarakat dan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas di masa depan.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Posko 23 PBL II Fkm Universitas Hasanuddin Melakukan Intervensi Kesehatan Berupa Pemasangan Poster ”Bahaya Merokok” di Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto

Uncategorized

Transformasi Kesehatan Lansia: Mahasiswa Magang Promosi Kesehatan Universitas Hasanuddin Hadirkan Edukasi Peningkatan Pengetahuan tentang Hipertensi di Puskesmas Pampang

Uncategorized

Posko 31 PBL 2 FKM UNHAS Sukses Gelar “GERBANG”: Gerakan Edukasi Bahaya Asap Rokok dan Stunting di SD Inpres 14 Tamalatea

Uncategorized

PRIMA : Program Edukasi Air Limbah Dan Langkah Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Rumah Tangga Sederhana yang diselenggarakan oleh Mahasiswa FKM Unhas Posko 27 di Desa Turatea, Kabupaten Jeneponto.

Uncategorized

Mahasiswa Posko 19 PBL II FKM Unhas Gelar Edukasi Cegah Anemia dengan Konsumsi Tablet Tambah Darah di MA. Muhammadiyah Gunung Silanu

Uncategorized

Mahasiswa Posko 12 PBL FKM Unhas 2022 Gelar Penyuluhan dan Pelatihan MPASI Bergizi Berbasis Pangan Lokal melalui Program MASIPAGI

Uncategorized

INTERVENSI PENYULUHAN STUNTING PADA SISWA KELAS VII dan VIII SMP dan MTs DDI KASSI

Uncategorized

Dukung SDGs 2, Mahasiswa Posko 4 PBL 2 FKM Unhas Gelar Lomba Masak MPASI untuk Edukasi Gizi di Desa Barana, Kabupaten Jeneponto