Rompegading, 16 Juli 2025 — Bertempat di Aula Kantor Desa Rompegading, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) resmi memulai kegiatan Seminar Awal Praktik Belajar Lapangan I (PBL I). Kegiatan ini menjadi momen pembuka dari proses belajar berbasis masyarakat yang akan berlangsung selama dua minggu ke depan. Kegiatan yang dimulai pada pukul 14.30 WITA ini dihadiri oleh 20 partisipan, terdiri atas unsur pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Hadir pula Ibu Sakmawati, S.S., M.M., selaku Kepala Desa Rompegading, bersama jajaran aparat desa, perwakilan Kecamatan Liliriaja, Kepala BPD, Babinkamtibmas, serta warga yang antusias menyambut kedatangan mahasiswa.
Tujuh mahasiswa yang tergabung dalam Posko PBL I Desa Rompegading, yaitu Muh. Firman Hidayat (AKK), Aliyyah Tsabitha (MRS), Andi Jelita (Biostatistik/KKB), Aqilah Nazhwa P. (PKIP), Nabila (AKK), Fitria Ramadhani (Kesling), dan Annisa Tul Janna (K3), akan melakukan pengumpulan data untuk mengenali permasalahan kesehatan di desa. Mereka dibimbing langsung oleh Bapak Dian Saputra Marzuki, S.K.M., M.Kes. sebagai supervisor lapangan. Dalam sambutannya, Koordinator Desa, Muh. Firman Hidayat, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari proses belajar mahasiswa yang masih dalam tahap awal pengabdian. “Kami datang bukan sebagai ahli, melainkan sebagai pembelajar. Selama dua minggu ini, kami akan mengaplikasikan ilmu yang telah kami pelajari selama empat semester terakhir, dan kami berharap bisa belajar banyak dari masyarakat Rompegading,” ungkapnya dengan rendah hati.

Kepala Desa Rompegading, Ibu Sakmawati, juga menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran mahasiswa FKM Unhas. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini penting tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi desa sebagai mitra pembelajaran. “Mereka butuh pendampingan dari kita semua supaya mereka kembali dengan hasil sesuai dengan yang diharapkan oleh mereka sendiri, oleh dosen mereka, dan tentu saja, untuk masyarakat,” ujar beliau. Dalam kegiatan ini, mahasiswa menyampaikan gambaran umum rencana kegiatan yang akan dilakukan, yang meliputi observasi, wawancara, dan pengumpulan data lapangan terkait kondisi kesehatan masyarakat. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi ringan dan ditutup dengan foto bersama.
Pelaksanaan PBL I ini tidak hanya menjadi wadah penerapan ilmu, tetapi juga ruang pembentukan karakter dan kepekaan sosial mahasiswa. Kegiatan ini sejalan dengan semangat Asta Cita, terutama cita keempat yang menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, kesehatan, dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. Lebih dari itu, kegiatan ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 3: Good Health and Well-Being, yang menempatkan kesehatan sebagai aspek utama kesejahteraan.
Melalui proses belajar langsung dari masyarakat, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami tantangan kesehatan secara nyata, tetapi juga membangun kepedulian, empati, dan keterampilan komunikasi yang akan menjadi bekal penting dalam peran mereka sebagai calon tenaga kesehatan masyarakat di masa depan.