Jumat 24 Januari 2025 Mahasiswa posko 12 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 2 FKM Unhas sukses melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan MPASI berbahan dasar pangan lokal, di kecematan bangkala kelurahan pantai bahari kabupaten jeneponto yang dihadiri oleh 30 orang Ibu Baduta dan kader kesehatan. Kegiatan ini menjadi salah satu wadah ibu-ibu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pentingnya MPASI yang bergizi, aman, dan terjangkau dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar mereka.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh koordinator posko 12, selanjutnya, melakukan penyuluhan disampaikan oleh mahasiswa posko 12 dengan metode FGD (Focus grup discussion) dan memberikan buku saku. Materi yang disampaikan Pentingnya MPASI bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, Cara memilih dan mengolah bahan pangan lokal untuk MPASI, Resiko pemberian MPASI yang tidak tepat, dan Praktek pembuatan MPASI dengan bahan pangan lokal.
Dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan MPASI, Perwakilan 2 orang ibu baduta secara langsung mempraktekkan pembuatan MPASI dengan bimbingan oleh sugi asmira selaku penanggung jawab kegiatan, resep Menu MPASI diambil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh “Jenewe Madani Institute” menu yang di buat kroket nasi ikan sayur, Bahan pangan lokal yang digunakan ikan, telur ayam, daun kelor, dan nasi.
Alasan memilih daun kelor sebagai bahan MPASI didasarkan pada kandungan gizinya yang sangat tinggi, terutama vitamin A, C, dan zat besi, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan balita. Daun kelor juga mudah dijangkau, sehingga sangat cocok untuk dijadikan bahan dasar MPASI yang bergizi.
Salah satu ibu baduta mengatakan “Anak saya tidak menyukai sayur, ketika diberikan sayur langsung dimuntahkan dan lebih memilih memberikan susu kaleng”, ungkapnya. Selaku penanggung jawab kegiatan Sugi Asmira menyampaikan bahwa “ Harapan setelah melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan para ibu baduta juga kader kesehatan mendapatkan pengetahuan baru tentang pembuatan MPASI yang sehat dan bergizi untuk mencegah terjadinya stunting pada balita dengan berbahan dasar lokal yang mudah didapatkan,” ujarnya.
Penyuluhan ini sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3, yaitu “kesehatan dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia”. Dengan meningkatkan pengetahuan dalam mengelolah MPASI yang bergizi, diharapkan dapat tercapai pertumbuhan dan perkembangan balita yang lebih baik.