Pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan (PBL) II oleh posko 14 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin berjalan selama 14 hari, sejak (21/01/2025). Salah satu program yang berjalan yakni penyuluhan terkait faktor risiko kejadian stunting bagi ibu hamil dan calon bayi yang dapat menjadi bekal bagi ibu hamil dalam mempersiapkan generasi yang zero stunting. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (25/01/2025) pukul 13.30-14.30 WITA di kediaman bapak Jamaluddin selaku kepala desa Tombo-Tombolo. Kegiatan ini dihadiri sebanyak 7 ibu hamil yang berasal dari beberapa dusun yakni Borong Tangnga, Borong Unti, Kampung Beru, dan juga Talasa. Kegiatan ini dibersamai pula oleh rekan-rekan posko 14 yang turut menyelanggarakan kegiatan yakni Ibu Ulfah Najamuddin, S.Si., M.Kes. selaku supervisor posko 14 bersama tujuh mahasiswa dari bidang ilmu yang berbeda yakni, Ulil Abshar Nurman (Epidemiologi), Febbylenfi Sembo Pagappong (Kesehatan Lingkungan), Angelina Sakke (Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), Riyanni Puteri Iqbal dan Selfi Damayanti (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), serta Nurul Khalizah (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkhusus ibu hamil desa Tombo-Tombolo terkait faktor-faktor risiko yang dapat menimbulkan kejadian stunting sejak dini. Kegiatan ini sebagai bentuk upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-2 yang erat kaitannya dengan “Tanpa Kelaparan (Zero Hunger): Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan nutrisi” melalui upaya pencegehan stunting sejak dini. Kegiatan ini juga mendukung Asta Cita ke-4 Presiden Republik Indonesia poin ke-21 yang berfokus pada perbaikan kualitas gizi, penyediaan air bersih, dan sanitasi masyarakat untuk mengatasi ancaman gizi buruk (stunting). Kegiatan ini didasari pada hasil turun lapangan posko 14 saat pelaksanaan PBL I dan mendapatkan pokok permasalahan yakni tingkat pengetahuan yang masih kurang terkait stunting.
Stunting merupakan salah satu permasalahan serius yang mengancam generasi masa depan di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan kognitif dan kualitas hidup mereka di masa depan. Edukasi kepada ibu hamil menjadi langkah strategis dalam pencegahan stunting, karena masa kehamilan merupakan periode kritis untuk memastikan asupan gizi yang tepat bagi pertumbuhan janin. Kegiatan ini diawali dengan pengenalan anggota posko dan ice breaking untuk mencairkan suasana antara mahasiswa dan ibu-ibu hamil. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pre-test untuk menilai pengetahuan awal ibu-ibu terkait diskusi interaktif yang akan dilakukan. Selanjutnya, masuk pada agenda inti yang dipandu oleh Ulil Abshar Nurman selaku penanggung jawab program kegiatan ini. Pada agenda inti, ibu-ibu di putarkan sebuah video singkat terkait ciri-ciri, penyebab dan cara mencegah stunting pada ibu hamil. Setelah pemutaran video, ibu hamil diminta untuk menuliskan beberapa keyword yang didapatkan selama menonton video tersebut.
Pada diskusi interaktif yang dilakukan, PJ menyampaikan beberapa poin penting terkait faktor risiko kejadian stunting pada ibu hamil dan calon bayi seperti KEK pada ibu hamil, kurangnya asupan gizi ibu saat kehamilan, paparan asap roko di dalam rumah, kekurangan tablet tambah darah saat kehamilan hinnga persalinan, serta kurangnya ASI eksklusif dan makanan bergizi pada bayi. Adapun bentuk tindakan pencegahan yang bisa dilakukan yakni pemenuhan gizi yang cukup bagi ibu hamil, rutin mengonsumsi tablet tambah darah, pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan setelah bayi dilahirkan, kemudian dilanjutkan pemberian MP-ASI hingga berusia 2 tahun. Adapun menu MP-ASI yang diberikan sesuai dengan rekomendasi dari Kementrian Kesehatan dan kemudian diakhiri dengan pemberian post–test untuk mengukur pengetahuan ibu hamil setelah mengikuti diskusi interaktif dengan media video dan x banner tersebut.
Kegiatan edukasi ini disambut antusias oleh para peserta. Salah satu ibu hamil, Sabrina Eka Ariska (31), mengungkapkan bahwa edukasi yang diberikan sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan selama kehamilan. “Materi yg disampaikan cukup bagus ada juga sesi tanya jawabnya ada video dan posternya, harapannya mudah-mudahan ibu hamil yang hadir bisa memahami pentingnya informasi terkait stunting dan mau berupaya mencegah terjaidnya stunting pada anak,” ujarnya. Tanggapan lain juga diberikan oleh Reni Anggraraeni (26) mengungkapkan bahwa “Alhamdulillah materinya sangat mengedukasi dan banyak membantu bagi kami para ibu pemula maupun yg sudah lanjut, harapannya semoga ilmu yg di berikan bermanfaat dan selalu di terapkan pada proses kehamilan sampai dengan proses mengasuh anak, harapan kami para ibu bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya”. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting, masyarakat Desa Tombo-Tombolo diharapkan dapat menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan produktif. Langkah kecil ini menjadi pijakan awal untuk mengubah masa depan bangsa secara keseluruhan.