Home / Uncategorized

Minggu, 26 Januari 2025 - 15:04 WIB

MAHASISWA PBL II POSKO 17 FKM UNIVERSITAS HASANUDDIN GELAR EDUKASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DENGAN LUBANG BIOPORI DI KELURAHAN BENTENG

Doc. Edukasi Dan Pelatihan Pengolahan Sampah Khususnya Sampah Organik melalui Implementasi Lubang Biopori (Istimewa)

Doc. Edukasi Dan Pelatihan Pengolahan Sampah Khususnya Sampah Organik melalui Implementasi Lubang Biopori (Istimewa)

Posko 17 Praktik Belajar Lapangan (PBL) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, menggelar sebuah program inovatif untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan yang sering terjadi di Kelurahan Benteng, khususnya terkait pengelolaan sampah. Program bertajuk “Edukasi dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik melalui Implementasi Lubang Biopori” ini hadir sebagai solusi nyata setelah mendengar keluhan warga saat pendataan PBL I.

Di bawah bimbingan Supervisor Rahma, SKM, MSc, serta tim mahasiswa PBL II Posko 17 FKM Unhas yang terdiri dari berbagai departemen, yaitu Indri Sri Handayani (Promosi Kesehatan), Putri Damayanty (K3), Aurelia Aqila (AKK), Fhenny Putri Belorundun (Epidemiologi), Melia Ratu Firyal (Kesehatan Lingkungan), Faradhiba Febriyanti (K3), dan M. Rahmat Zikrulllah (Manajemen Rumah Sakit). Program ini dimulai dengan sosialisasi dan perkenalan yang ramah pada masyarakat yang hadir. Kegiatan yang dilaksanakan pada 26 Januari 2025 ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola sampah organik secara mandiri, melalui implementasi lubang biopori yang ramah lingkungan.

Sebelum memberikan materi, masyarakat diberikan Pre-test untuk mengukur dan mengetahui pengetahuan awal mereka tentang pengolahan sampah. Setelah itu, masyarakat diberikan edukasi mengenai dampak sampah yang dibiarkan menumpuk atau dibuang sembarangan dan hubungan stunting dengan sampah yang disampaikan oleh salah satu anggota Posko 17, Aurelia. Beliau menjelaskan mengenai definisi sampah, jenis-jenis sampah, dampak jika sampah yang dibiarkan menumpuk atau dibuang sembarang, bagaimana pengolahan sampah tiap jenis, serta lanjut membahas mengenai implementasi lubang biopori.

Baca Juga  Berdayakan Kader Posyandu di Tonrokassi: Posko 33 PBL II FKM Unhas dan Puskesmas Tamalatea Adakan Pelatihan Pengukuran Kesehatan Anak

Lebih lanjut, mahasiswa PBL II Posko 17 melakukan pelatihan pembuatan lubang biopori di Lingkungan Maricayya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pengolahan sampah organik melalui lubang biopori.  Program edukasi dan pelatihan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi kami dalam mencapai sasaran SDGs poin 12 tentang konsumsi dan produksi bertanggung jawab. Program ini membantu masyarakat mengelola sampah organik menjadi kompos, mengurangi limbah yang mencemari lingkungan, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pelatihan ini juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan menjaga kualitas tanah dan air, sehingga menciptakan pola hidup yang lebih ramah lingkungan.

Program ini mendapatkan tanggapan positif dari kader Lingkungan Maricayya, Ibu Salmiah. Beliau menyampaikan, “Sebagai ibu rumah tangga, saya merasa program ini sangat penting. Dengan adanya pembuatan lubang biopori, sampah rumah tangga tidak lagi dibuang sembarangan, melainkan dimasukkan ke dalam tempat yang sudah disediakan. Hal ini mencegah polusi dan menciptakan lingkungan yang bersih tanpa sampah.” Beliau juga menambahkan, “Saya berharap warga semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan.”. Selain itu, program ini juga mendapatkan reaksi positif dari masyarakat yang ikut berpartisipasi. Ibu Surianti menyampaikan, “Sampah tidak lagi berserakan. Alangkah baiknya jika ada pengumuman melalui toa masjid untuk mengingatkan masyarakat agar mengelola sampah dengan baik, sehingga tidak berserakan dan memicu penyakit.”

Baca Juga  Inovasi Edukasi Kesehatan: Mahasiswa FKM UNHAS Posko 12 PBL II Tingkatkan Pengetahuan Siswa MIS Lambupeo tentang Pemberantasan Nyamuk melalui Metode Bermain Sambil Belajar

Program edukasi dan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Melalui kegiatan ini, diharapkan perwakilan dari setiap lingkungan yang terlibat dapat lebih peduli untuk mengelola sampah mereka dengan baik. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu mengedukasi orang-orang di sekitar mereka agar tidak membuang sampah sembarangan atau menumpuk sampah. Sampah organik yang dihasilkan pun dapat diolah secara mandiri melalui pembuatan lubang biopori, sehingga lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.

 

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Identifikasi Permasalahan Kesehatan dan Lingkungan melalui Focus Group Discussion (FGD) Bersama Kader Posyandu dan Masyarakat Kelurahan Manorang Salo

Uncategorized

Sukseskan PBL 1, Mahasiswa Posko Kelurahan Ujung Laksanakan Seminar Akhir Bahas Prioritas Masalah Kesehatan

Uncategorized

Mengubah Sampah Menjadi Sumber Daya: Edukasi Pengolahan Sampah Anorganik dengan Metode “Ecobrick” di Desa Pallantikang

Uncategorized

Mahasiswa FKM Unhas Awali PBL Dengan Seminar Bersama Pemerintah Dan Warga Desa Lalabata Riaja

Uncategorized

Aksi Nyata Mahasiswa Praktik Belajar Lapangan III FKM UNHAS: Evaluasi Penyuluhan Anemia dan Buku Saku di Desa Kalimporo

Uncategorized

CISDI Goes to Campus di FKM Unhas: Membangun Ruang Nyaman untuk Kesehatan Mental Mahasiswa

Uncategorized

Persiapan Penyusunan Borang Akreditasi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pemaparan 8 Kriteria Yang Bersifat Kualitatif

Uncategorized

Langkah Kecil, Dampak Besar: Sinergi Mahasiswa dan Puskesmas Takalala Mewujudkan Akses Kesehatan yang Lebih Dekat dan Merata bagi Warga Desa Congko