Posko 17 Praktik Belajar Lapangan (PBL) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, menggelar sebuah program inovatif untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan yang sering terjadi di Kelurahan Benteng, khususnya terkait pengelolaan sampah. Program bertajuk “Edukasi dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik melalui Implementasi Lubang Biopori” ini hadir sebagai solusi nyata setelah mendengar keluhan warga saat pendataan PBL I.
Di bawah bimbingan Supervisor Rahma, SKM, MSc, serta tim mahasiswa PBL II Posko 17 FKM Unhas yang terdiri dari berbagai departemen, yaitu Indri Sri Handayani (Promosi Kesehatan), Putri Damayanty (K3), Aurelia Aqila (AKK), Fhenny Putri Belorundun (Epidemiologi), Melia Ratu Firyal (Kesehatan Lingkungan), Faradhiba Febriyanti (K3), dan M. Rahmat Zikrulllah (Manajemen Rumah Sakit). Program ini dimulai dengan sosialisasi dan perkenalan yang ramah pada masyarakat yang hadir. Kegiatan yang dilaksanakan pada 26 Januari 2025 ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola sampah organik secara mandiri, melalui implementasi lubang biopori yang ramah lingkungan.
Sebelum memberikan materi, masyarakat diberikan Pre-test untuk mengukur dan mengetahui pengetahuan awal mereka tentang pengolahan sampah. Setelah itu, masyarakat diberikan edukasi mengenai dampak sampah yang dibiarkan menumpuk atau dibuang sembarangan dan hubungan stunting dengan sampah yang disampaikan oleh salah satu anggota Posko 17, Aurelia. Beliau menjelaskan mengenai definisi sampah, jenis-jenis sampah, dampak jika sampah yang dibiarkan menumpuk atau dibuang sembarang, bagaimana pengolahan sampah tiap jenis, serta lanjut membahas mengenai implementasi lubang biopori.
Lebih lanjut, mahasiswa PBL II Posko 17 melakukan pelatihan pembuatan lubang biopori di Lingkungan Maricayya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pengolahan sampah organik melalui lubang biopori. Program edukasi dan pelatihan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi kami dalam mencapai sasaran SDGs poin 12 tentang konsumsi dan produksi bertanggung jawab. Program ini membantu masyarakat mengelola sampah organik menjadi kompos, mengurangi limbah yang mencemari lingkungan, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pelatihan ini juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan menjaga kualitas tanah dan air, sehingga menciptakan pola hidup yang lebih ramah lingkungan.
Program ini mendapatkan tanggapan positif dari kader Lingkungan Maricayya, Ibu Salmiah. Beliau menyampaikan, “Sebagai ibu rumah tangga, saya merasa program ini sangat penting. Dengan adanya pembuatan lubang biopori, sampah rumah tangga tidak lagi dibuang sembarangan, melainkan dimasukkan ke dalam tempat yang sudah disediakan. Hal ini mencegah polusi dan menciptakan lingkungan yang bersih tanpa sampah.” Beliau juga menambahkan, “Saya berharap warga semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan.”. Selain itu, program ini juga mendapatkan reaksi positif dari masyarakat yang ikut berpartisipasi. Ibu Surianti menyampaikan, “Sampah tidak lagi berserakan. Alangkah baiknya jika ada pengumuman melalui toa masjid untuk mengingatkan masyarakat agar mengelola sampah dengan baik, sehingga tidak berserakan dan memicu penyakit.”
Program edukasi dan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Melalui kegiatan ini, diharapkan perwakilan dari setiap lingkungan yang terlibat dapat lebih peduli untuk mengelola sampah mereka dengan baik. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu mengedukasi orang-orang di sekitar mereka agar tidak membuang sampah sembarangan atau menumpuk sampah. Sampah organik yang dihasilkan pun dapat diolah secara mandiri melalui pembuatan lubang biopori, sehingga lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.