Mahasiswa Praktik Belajar Lapangan II posko 16 FKM UNHAS melakukan kegiatan intervensi penyuluhan anemia dengan sasaran remaja putri di Desa Kalimporo pada 27 Januari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri di Desa Kalimporo mengenai anemia pada remaja putri serta meningkatkan kesadaran konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di Desa Kalimpro untuk mencegah dampak kesehatan jangka panjang, yaitu stunting. Penyuluhan dilaksanakan secara langsung melalui metode door to door dengan menggunakan media penyuluhan berupa lembar balik untuk memastikan informasi tersampaikan dengan baik kepada setiap sasaran.
Kegiatan penyuluhan anemia pada remaja putri dilaksanakan oleh posko 16 PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin yang terdiri dari delapan mahasiswa. Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai departemen, yaitu Rina Aryana (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku), Lu’Lu’ Ah Salsabila (Manajemen Rumah Sakit), Nurul Syahri Ramadhani Syam dan Earlene Rachmany Masyagena (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Dinda Asmiranda (Epidemiologi), Aulia Nur Insani dan Aryan Y Mangatas Hutabarat (Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), serta Kenzo Ibrahimovich (Kesehatan Lingkungan). Dalam kegiatan intervensi ini, dosen supervisor posko 16, Ibu Andi Wahyuni, SKM., M.Kes., ikut berpartisipasi dengan memberikan arahan untuk mendukung intervensi konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri.
Kegiatan intervensi diawali dengan pemberian pre-test untuk mengukur pengetahuan awal remaja putri terkait anemia. Selanjutnya, peserta mendapatkan penjelasan menyeluruh tentang anemia, termasuk definisi anemia, dampak anemia, dan hubungan anemia dengan stunting. Penyuluhan yang diberikan juga mencakup materi pentingnya konsumsi tablet tambah darah sebagai langkah pencegahan anemia pada remaja putri. Penyampaian materi dilakukan secara interaktif untuk mendorong partisipasi aktif peserta. Selain itu, mahasiswa posko 16 juga membagikan buku saku yang berisi informasi lebih lengkap terkait anemia pada remaja putri.
Para remaja putri terlihat antusias mengikuti penyuluhan, menyimak materi dengan penuh perhatian, dan aktif berdiskusi. Salah satu remaja putri, Mita. mengungkapkan kesannya setelah mengikuti penyuluhan, “Saya baru tahu kalau anemia bisa berpengaruh pada konsentrasi belajar dan aktivitas sehari-hari. Penyuluhan ini sangat membantu saya memahami pentingnya konsumsi tablet tambah darah, terutama untuk remaja putri. Buku sakunya juga menarik, banyak informasi penting yang mudah dipahami. Terima kasih, kakak-kakak mahasiswa.”
Pada akhir kegiatan penyuluhan, remaja putri diberikan post-test sebagai bahan evaluasi tingkatan pemahaman setelah diberikan informasi mengenai anemia pada remaja putri. Hasil intervensi diharapkan mampu menggambarkan efektivitas metode penyuluhan dengan pendekatan personal melalui door to door karena informasi dapat disampaikan secara lebih mendalam dan sesuai kebutuhan individu. Melalui intervensi ini, diharapkan remaja putri di Desa Kalimporo mengalami peningkatan pengetahuan dan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pencegahan anemia, terutama melalui konsumsi rutin TTD. Selain meningkatkan kualitas kesehatan individu, intervensi ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan angka stunting di Desa Kalimporo. Mahasiswa posko 16 PBL II FKM UNHAS berharap kegiatan intervensi ini menjadi langkah awal dalam menciptakan remaja putri yang lebih sehat dan produktif.