Sabtu 05 Agustus 2023 – Mahasiswa KKNT Universitas Hasanuddin Penurunan Stunting Gelombang 110 melakukan kegiatan penanaman pohon kelor yang berlokasi di Padang Selatan, Desa Bontosunggu, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari upaya yang dapat digunakan untuk menurunkan angka kejadian stunting dengan memanfaatkan daun kelor (Moringa oleifera).
Muhammad Rachmat, DPK KKNT Unhas dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat menjelaskan tentang berbagai kandungan dan keajaiban daun kelor. Daun kelor dikenal sebagai pohon ajaib (miracle tree) karena memiliki sejumlah manfaat dan kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, dan kalium. Kandungan za gizi yang lengkap pada daun kelor tersebut dapat dijadikan sebagai sumber zat gizi lengkap yang dapat ditambahkan dalam pengolahan makanan bagi anak dalam masa pertumbuhan.
Kegiatan penanaman pohon kelor merupakan adalah salah satu program kerja individu yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN, yaitu Mutmainnah dari Program Studi Biologi FMIPA selaku penanggungjawab. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Posko 2 dan melibatkan beberapa masyarakat di Dusun Padang Selatan. Dipilihnya daerah Padang sebagai lokasi penanaman pohon kelor bukan tanpa sebab. Daerah Padang tersebut merupakan daerah yang berada di pesisir pantai sehingga sangat sulit untuk melakukan penanaman kelor langsung di tanah. Kalau pun berhasil tumbuh maka daun dan buah yang dihasilkan akan pahit, maka dari itu penanaman menggunakan media tanam berupa polybag. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat untuk mengakses tanaman kelor yang memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Sebagai salah satu upaya solusi dalam rangka intervensi gizi terhadap masyarakat untuk pencegahan stunting.
Daun kelor dapat digunakan sebagai sayuran daun seperti layaknya bayam ataupun sayuran daun lainnya. Daun kelor adalah sayuran kaya zat gizi, ekologis, dan ekonomis yang tersedia di hampir semua wilayah di Indonesia. Oleh karena itu pengembangan teknologi budidaya pada berbagai sistim tanam sangat diperlukan, termasuk pengembangan bertanam atau budidaya kelor dalam polybag.
Tanaman kelor yang dapat tumbuh di hampir semua jenis tanah di daerah kering, jika dijadikan sebagai Tanaman kelor dalam polybag yang dipersiapkan dengan baik, maka kehadirannya di halaman atau pekarangan akan menjadi bentuk karya seni tersendiri. Khususnya pada daerah lahan kering akan sangat menguntungkan sehubungan dengan pemanfaatan air siraman yang lebih efisien dan menghadirkan hijauan yang meningkatkan suasana kesegaran di halaman rumah. Tanaman kelor yaitu mudah dirawat, tahan kekeringan dan daya adaptasi yang luas, serta dapat tumbuh pesat untuk menghasilkan daun sebagai hasil utama bertanam kelor dalam pot.
Kegiatan penanaman pohon kelor ini dimulai dengan pengambilan setek batang kelor di Dusun Tana Bau kemudian dilanjutkan dengan membuat 15 media tanam di dalam polybag yang berisi tanah dan pupuk kompos, para mahasiswa dan dibantu oleh beberapa masyarakat padang selatan bergotong royong untuk melakukan penanaman kelor. Kelor yang telah ditanam akan dipantau pertumbuhannya sampai menghasilkan daun baru yang selanjutnya akan dibagikan kepada beberapa rumah di Dusun Padang yang mengalami kendala dalam menanam kelor disebakan oleh faktor tanah yang tidak mendukung. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memudahkan masyarakat padang untuk lebih mudah mengkonsumsi kelor.