Jeneponto, 20 Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Kesehatan Angkatan 67 Universitas Hasanuddin mencanangkan program kolaboratif bersama masyarakat Desa Pa’rasangan Beru, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, untuk mewujudkan desa sehat dan bebas stunting. Melalui forum musyawarah warga yang berlangsung aktif dan partisipatif, disepakati akan dilaksanakan program puncak bertajuk Care for Desa (CFD) pada bulan Agustus 2025 mendatang.
Program Care for Desa (CFD) dirancang sebagai gerakan bersama masyarakat desa untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan semua kalangan dalam upaya pencegahan stunting. CFD menjadi wujud dari kesepahaman bahwa pencegahan stunting bukan hanya tugas petugas kesehatan, melainkan juga tanggung jawab kolektif warga desa.
Beragam kegiatan akan mewarnai CFD, antara lain:
- Edukasi kesehatan dan gizi keluarga dengan pendekatan yang menyenangkan dan berbasis lokal.
- Senam sehat dan permainan edukatif, melibatkan ibu-ibu, anak-anak, dan remaja.
- Lomba prakarya dan demo kuliner sehat berbahan pangan lokal, sebagai sarana promosi makanan bergizi.
- Dialog warga dan refleksi desa sehat, sebagai ruang partisipatif merumuskan langkah berkelanjutan.
Kepala Desa Pa’rasangan Beru, H. Abd. Malik, menyambut baik pencanangan program ini: “Kami merasa dilibatkan sejak awal, bukan hanya sebagai peserta. Ini bentuk pemberdayaan nyata. InsyaAllah kami siap menyukseskan CFD bersama adik-adik mahasiswa.”
Ibu Lilis, seorang kader Posyandu, juga menyampaikan optimismenya: “Baru kali ini warga diajak menyusun program secara bersama. Mudah-mudahan CFD nanti bisa menjadi awal perubahan di desa kami.”
Program ini merupakan bagian dari kontribusi mahasiswa KKN Profesi Kesehatan Unhas dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Kegiatan CFD dirancang sebagai ruang sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan warga desa dalam mendorong perubahan perilaku dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.
Program ini dirancang di bawah bimbingan Laksmi Trisasmita, S.Gz., M.K.M., dosen pendamping dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin. “Kami mendorong mahasiswa untuk menjadikan masyarakat sebagai subjek utama. Ketika masyarakat dilibatkan sejak awal, program akan lebih kuat, relevan, dan berkelanjutan. CFD adalah contoh bagaimana pencegahan stunting bisa dimulai dari desa, oleh dan untuk warga desa itu sendiri,” jelas Laksmi Trisasmita. Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, pencanangan CFD di Desa Pa’rasangan Beru diharapkan menjadi tonggak awal lahirnya gerakan desa sehat yang berkelanjutan dan menginspirasi wilayah lain dalam upaya bersama menghapus stunting dari akar rumput.









