Soppeng, 14 Juli 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk lulusan yang responsif terhadap isu-isu kesehatan masyarakat melalui kegiatan Praktik Belajar Lapangan I (PBL I). Bertempat di Kantor Camat Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, telah dilaksanakan penerimaan mahasiswa PBL secara resmi oleh pihak kecamatan pada Senin (14/7). Kegiatan ini diikuti oleh 29 mahasiswa yang akan melaksanakan pengabdian masyarakat di 4 desa /kelurahan di wilayah Kecamatan Marioriwawo selama dua minggu.
Penerimaan dilakukan langsung oleh Camat Marioriwawo, Andi Ashar Afwan, S.STP., M.Si., yang menyambut baik kehadiran mahasiswa FKM Unhas. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan besar terhadap kontribusi mahasiswa dalam membantu pemerintah setempat. Beliau juga menyatakan bahwa pihak kecamatan siap memberikan dukungan selama pelaksanaan PBL agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
Perwakilan dosen pembimbing lapangan, Mahfuddin Yusbud, S.KM., M.KM., menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari proses pembelajaran mahasiswa FKM Unhas dalam menerapkan teori ke dalam praktik nyata di tengah masyarakat. “Kegiatan PBL ini sangat penting karena bagi kami yang berasal dari bidang kesehatan masyarakat, laboratorium kami adalah masyarakat. Oleh karena itu, kami belajar berinteraksi langsung dengan masyarakat karena fokus utama kami adalah upaya preventif atau pencegahan dibidang kesehatan,” ujarnya.
Kegiatan ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo yang ke empat dengan menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Dengan penguatan di tingkat akar rumput, mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan ketiga (Good Health and Well-being).
Selama pelaksanaan PBL I, mahasiswa akan melakukan penggalian data primer dan sekunder dan penentuan prioritas masalah kesehatan masyarakat. Melalui sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan desa yang sehat, tangguh, dan berkelanjutan.