Makassar, 13 November 2025 – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan kuliah umum inspiratif bertajuk “Air Langit: Sumber Daya yang Terabaikan” di Aula Prof. Dr. H. Sirajuddin Beku, S.KM., Lantai 2 FKM Unhas. Kegiatan ini menghadirkan Sriwahyuningsih, S.Ag., Ketua Yayasan Sekolah Air Hujan Banyu Bening, sebagai narasumber utama.
Kuliah umum dibuka oleh Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., MSc.PH., Ph.D., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya inovasi dan kemandirian dalam pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa air hujan merupakan potensi besar yang belum banyak dimanfaatkan secara optimal di Indonesia, padahal dapat menjadi solusi atas permasalahan air bersih di berbagai wilayah.

Sebagai narasumber, Sriwahyuningsih, S.Ag. membawakan materi berjudul “Air Hujan: Sumber Kehidupan dan Daya Lenting Masyarakat terhadap Perubahan Iklim.” Ia memperkenalkan Konsep 5M: Menampung, Mengolah, Minum, Menabung, dan Mandiri sebagai pendekatan berkelanjutan dalam pengelolaan air hujan. Melalui pendekatan ini, air hujan tidak hanya dilihat sebagai limbah atau sekadar fenomena alam, tetapi sebagai sumber kehidupan yang dapat memperkuat kemandirian air, kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat.
Dalam paparannya, ia menjelaskan bagaimana teknologi sederhana dan ramah lingkungan seperti Instalasi Lumbung Air Hujan (ISLAH), sumur resapan, dan biopori dapat diterapkan di tingkat rumah tangga. Hasil uji kualitas air hujan yang ditampilkan menunjukkan bahwa air hujan yang diolah dengan benar, misalnya melalui proses elektrolisis atau paparan sinar UV, dapat memenuhi standar bakteriologis dan kimiawi air minum yang sehat.
Lebih lanjut, narasumber juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat untuk mengubah paradigma terhadap air hujan, dari yang semula dianggap kotor menjadi sumber daya bernilai tinggi. Ia menyebutkan bahwa visi utama Sekolah Air Hujan Banyu Bening adalah “membangun masyarakat tangguh dan mandiri melalui pengelolaan air hujan sebagai sumber air bersih, sehat, dan berkelanjutan.”
Kegiatan ini dimoderatori oleh Dr. Hasnawati Amoqam, SKM., M.Sc., dosen Departemen Kesehatan Lingkungan FKM Unhas, yang memfasilitasi dialog interaktif antara peserta dan narasumber. Dalam sesi diskusi, peserta antusias membahas peluang penerapan konsep 5M di lingkungan kampus maupun komunitas, serta pentingnya sinergi antara inovasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kemandirian air.
Kuliah umum ini menjadi bagian dari upaya FKM Unhas dalam mendorong kesadaran terhadap pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-6 tentang air bersih dan sanitasi layak.
Sebagaimana disampaikan oleh narasumber, “Air hujan bukan sekadar air yang jatuh dari langit, tetapi berkah yang bisa menyelamatkan bumi bila dikelola dengan ilmu dan kesadaran.”









