Jeneponto, 30 Januari 2025-Dalam upaya meningkatkan pemahaman remaja tentang stunting, Posko 34 Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin melakukan intervensi pembuatan dan pemasangan poster oleh siswa-siswi kelas VII MTs Babussalam DDI Kassi dan kelas VII dan VIII SMP DDI Babussalam Kassi Kelurahan Tonrokassi Barat, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini dibungkus dalam lomba pembuatan poster yang berlangsung tanggal 26-29 Januari 2025, adapun pengumuman pemenang lomba poster dan pemasangan poster dilakukan pada Kamis, 30 Januari 2025 di MTs Babussalam DDI Kassi dan SMP DDI Babussalam Kassi Kelurahan Tonrokassi Barat, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Perlombaan poster dimenangkan oleh kelas VII C MTs Babussalam DDI Kassi dan kelas VIII SMP DDI Babussalam Kassi.
Kegiatan perlombaan ini bertujuan untuk mendorong siswa berkontribusi langsung dalam penanganan stunting, khususnya dalam penyebaran informasi melalui poster. Poster dipasang di dalam kelas pada lokasi strategis agar mudah terlihat. Sebelum pemasangan, setiap siswa diminta untuk menjelaskan informasi yang termuat dalam poster yang telah mereka buat. Sepanjang kegiatan berlangsung, para siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat berkontribusi menyebarkan informasi terkait stunting di lingkungan sekitarnya. Hal ini sejalan dengan upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 4 : Quality Education (Pendidikan Berkualitas) dan SDGs 3: Good Health and Well-Being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) karena lomba ini dapat mendorong kepedulian para siswa terhadap kesehatan ibu dan anak sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Selain itu, lomba poster melibatkan kreativitas siswa dalam menyampaikan pesan kesehatan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Melalui proses pembuatan poster, para siswa dapat meningkatkan pemahaman mereka sendiri tentang stunting dan menyebarkan informasi tersebut kepada orang lain. Dengan demikian, lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi yang berkontribusi pada upaya pencegahan stunting secara luas.