Jeneponto, 25 Juni 2025 – Dalam rangkaian kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) III, telah dilakukan kegiatan evaluasi terhadap intervensi buku saku “Bunda Tanggap Stunting (BTS)” yang enam bulan sebelumnya telah didistribusikan kepada sasaran yang menjadi kelompok prioritas dalam upaya pencegahan stunting yaitu wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil.
Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Juni 2025 melalui kunjungan langsung ke rumah para sasaran penerima buku saku. Metode yang digunakan dalam evaluasi intervensi ini mencakup wawancara mendalam dan observasi menggunakan lembar penilaian yang diisi secara mandiri oleh sasaran. Evaluasi ini digunakan sebagai sarana untuk menggali respon subyektif maupun pengamatan obyektif terhadap pemanfaatan buku saku BTS dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari proses reflektif untuk mengetahui sejauh mana program ini dapat berdampak secara nyata. Melalui pendekatan ini, hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi dasar perbaikan dan pengembangan program serupa di masa mendatang.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dihimpun dari 20 sasaran, ditemukan bahwa seluruh sasaran (100%) masih menyimpan buku dalam keadaan baik dan menyatakan setuju bahwa buku saku BTS menyajikan informasi yang jelas, mudah dipahami, serta sangat bermanfaat untuk mencegah stunting dibantu oleh tampilan ilustrasi dan visual yang memperjelas materi yang disampaikan. Seluruh sasaran juga menyatakan bahwa buku ini telah meningkatkan pengetahuan mereka terkait pencegahan stunting dan membuat mereka merasa termotivasi untuk menerapkan anjuran yang tertulis dalam buku tersebut dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam upaya pencegahan stunting pada anak mereka kelak. Sebagian besar (85%) sasaran juga mengaku telah membaca dan menggunakan buku saku BTS sebagai sumber informasi minimal dua kali sejak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa konten buku dirancang secara tepat dan komunikatif bagi target audiens. Bahkan 90% di antaranya mampu menjelaskan kembali isi buku secara umum, menandakan adanya transfer pengetahuan yang cukup berhasil.
Melalui wawancara mendalam yang juga dilakukan, para sasaran memberikan respons yang umumnya positif terhadap buku saku “Bunda Tanggap Stunting (BTS)”. Salah satu penerima, Ibu Bulan (20 tahun), menyampaikan bahwa buku ini sangat praktis dan mudah dipahami, bahkan bagi ibu muda sepertinya yang baru pertama kali menjalani peran sebagai orang tua. Ia mengungkapkan bahwa informasi yang disajikan dalam buku tersebut membantunya memahami pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang tepat, serta langkah-langkah pencegahan stunting secara konkret. Buku ini juga dinilainya mempermudah dalam mengingat dan menerapkan hal-hal penting dalam merawat anak sehari-hari, karena dilengkapi dengan ilustrasi menarik dan bahasa yang tidak terlalu teknis.
Penggunaan buku saku BTS dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pencegahan stunting diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata Posko 5 PBL FKM Unhas dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals, khususnya tujuan ke-2 (Zero Hunger) dan ke-3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Melalui upaya peningkatan pengetahuan terkait pencegahan stunting, intervensi ini turut berperan dalam menurunkan angka kekurangan gizi dan meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak, sehingga tidak hanya berdampak pada tingkat individu, tetapi juga intervensi ini dapat berkontribusi terhadap agenda pembangunan global.
Keberhasilan intervensi buku saku BTS ini menunjukkan bahwa media edukasi berbasis cetak seperti buku saku masih relevan dan efektif untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat. Pendekatan yang sederhana namun tepat sasaran ini tidak hanya mampu menyampaikan pesan penting mengenai stunting, tetapi juga membangun motivasi sasaran untuk melakukan perubahan perilaku. Evaluasi ini memberikan gambaran bahwa intervensi edukatif yang dirancang dengan baik dapat mendorong kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Temuan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan program serupa, serta memperkuat sinergi antara tenaga kesehatan, mahasiswa, dan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting yang berkelanjutan.