FKM Unhas dengan bangga menyelenggarakan General Lecture bertema E-Sports and Health Care yang diadakan pada Selasa, 12 November 2024. Acara ini menghadirkan Prof. Hideyuki Kanda, M.D., M.P.H., Ph.D., Head Department of Public Health in School Medicine Okayama University, Jepang sebagai pembicara utama. Dalam sesi ini, Prof. Hideyuki Kanda, Ph.D mengupas perspektif unik mengenai dampak E-Sports terhadap kesehatan fisik dan mental, topik yang relevan dan penting di era digital saat ini. General Lecture ini berlangsung secara offline di Ruang Prof Nur Nasry Noor, K-225 FKM Unhas, yang dimulai pukul 15.00 WITA dan juga dapat diikuti melalui via zoom meeting.
Basir, S.KM., M.Sc., sebagai dosen pada Departemen Kesehatan Lingkungan FKM Unhas, bertindak sebagai moderator pada general lecture. Beliau memandu diskusi dan sesi tanya jawab selama kegiatan berlangsung. Sambutan hangat disampaikan oleh dekan FKM Unhas Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., M.Sc.PH., Ph.D sekaligus membuka general lecture. Pada penyajian materi, Prof. Hideyuki menekankan dampak E-sports pada kesehatan fisik dan mental. Dalam kesehatan fisik, Profesor Hideyuki menjelaskan bahwa E-sports memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik, terutama karena menghabiskan waktu yang lama di depan layar dan gaya hidup yang kurang aktif. Dampaknya mencakup masalah postur dan nyeri otot, khususnya di punggung, leher, dan tangan, kelelahan mata dari layar, serta menyebabkan mata kering dan sakit kepala. Penyebab gangguan tidur bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti pola tidur yang tidak teratur, paparan cahaya biru, kelebihan berat badan, atau kekurangan nutrisi karena kurang aktivitas fisik dan pola makan yang tidak teratur.
Pemateri juga mengungkapkan bahwa selain kesehatan fisik juga terdapat isu kesehatan mental jika E-sports dilakukan berlebih. Addictive disorder, atau gangguan adiktif, memiliki kaitan yang signifikan dengan E-sports karena tingginya intensitas dan frekuensi bermain yang sering menjadi tuntutan dalam kompetisi profesional. “Addictive behavior (gaming disorder) is characterized by:
- Inability to control the time and frequency of gaming.
- Prioritizing gaming over daily activities.
- Continuing to play games despite facing problems.
- The emergence of serious issues in individual, family, and school life due to gaming“, jelas Prof Hideyuki.
Mahasiswa yang hadir aktif bertanya dalam sesi tanya jawab tentang dampak fisik dan mental dari esports menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap kesehatan para pemain, serta minat untuk memahami lebih jauh bagaimana aktivitas ini dapat memengaruhi kesejahteraan tubuh dan psikologis secara keseluruhan.
Di akhir acara, Profesor Kanda mengatakan kepada mahasiswa yang berminat melanjutkan studi ke luar negeri agar tidak ragu untuk menghubungi dan berkomunikasi melalui email atau Line. Prof Kanda juga berharap mahasiswa dari FKM Unhas dapat melanjutkan master atau doctoral course di Public Health of Okayama University.
Kegitan general lecture kali ini selain berkaitan dengan Selain SDGs ke-3 Good Health and Well-being, dampak E-Sports pada kesehatan fisik dan mental dapat dihubungkan dengan SDGs ke-8 Decent Work and Economic Growth. Tujuan ini menekankan perlunya mempromosikan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
E-sports telah berkembang menjadi industri global yang besar, menyediakan peluang karier bagi banyak individu, termasuk pemain, pelatih, dan staf pendukung. Meski begitu, tantangan fisik dan mental yang dialami oleh pemain profesional, seperti stres, kelelahan, dan risiko cedera karena latihan intensif, juga meningkat. Menghubungkan dampak kesehatan E-Sports dengan SDG 8 menyoroti pentingnya menciptakan kondisi kerja yang sehat dan berkelanjutan di dalam industri ini, memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dalam sektor E-Sports tidak mengorbankan kesejahteraan para pekerjanya.
General Lecture yang melibatkan pakar Jepang di FKM Unhas ini sangat relevan karena dapat memperkaya wawasan para peserta mengenai praktik terbaik untuk mengurangi risiko kesehatan, memperbaiki kondisi kerja dalam industri ini, serta mempromosikan kesejahteraan pekerja E-Sports sejalan dengan prinsip-prinsip pekerjaan layak.