International Conference for Public Health, Environmental Health, and Education for Sustainable Development Goals and Lifelong Learning merupakan Konferensi Tingkat Internasional (KTI) yang diselenggarakan oleh Mahidol University, Bangkok, Thailand. Konferensi ini bertujuan untuk mempertemukan para ahli dari berbagai bidang untuk bertukar data empiris, pengetahuan, dan mendorong inovasi menuju pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030. Konferensi ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para peneliti, akademisi, dan mahasiswa untuk berkontribusi pada upaya global dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan melalui kolaborasi global. Peserta akan memiliki kesempatan untuk terlibat dalam diskusi yang bermakna, menemukan penelitian modern, dan berjejaring dengan rekan sejawat di bidangnya masing-masing.
Mahidol University menyediakan forum bagi individu dan organisasi dengan beragam keahlian profesional dan latar belakang geografis untuk berkumpul dan mendiskusikan masalah lingkungan dan kesehatan yang paling mendesak saat ini, terlibat dalam penelitian kooperatif, dan mengembangkan dan menyebarluaskan strategi inovatif untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan alternatif yang berkelanjutan dan terjangkau. Acara ini menghadirkan pembicara utama, diskusi panel, dan presentasi dengan topik berikut: kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, pendidikan, SDGs, pembelajaran seumur hidup, kesehatan kerja, kesehatan mental dan faktor risiko psikososial, ilmu perilaku, epidemiologi, keperawatan kesehatan masyarakat, kesehatan promosi dan kesejahteraan, gizi dan ilmu makanan, dan masalah kesehatan dan pendidikan masyarakat terkait lainnya.
Konferensi internasional ini dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk saling bertukar informasi terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada penelitian. Dengan mengikuti konferensi internasional ini juga, seorang mahasiswa dapat membuka cakrawalanya terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Selain itu, melalui diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh masing-masing peserta konferensi, mahasiswa dapat saling bertukar pikiran dengan mahasiswa dan akademi lainnya dari berbagai negara.
Itulah yang dialami oleh A. Muh. Faudzul Adziim, mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin yang terpilih sebagai Invited Speaker Oral Presentation pada event internasional ini.
“Banyak keajaiban yang terjadi selama proses perjalanan konferensi ini mulai dari pendaftaran sampai pada tahap mempresentasikan ide di depan lingkaran professor, doktor, scientific, peneliti, manager perusahaan ternama, dan orang-orang hebat lainnya. Untuk menghadiri konferensi ini, saya melewati berbagai rintangan, permasalahan, hambatan, dan bahkan hampir memilih untuk menyerah saja. Namun, ada satu prinsip hidup yang selalu saya yakini. Keberanian itu bukan berarti tidak takut, tetapi melakukan sesuatu meski kita sendiri takut untuk menghadapinya. Be confident and believe in yourself. Never give up and trust the magic of beginnings. And yeah, it work to me hehehe.” ucap Faudzul.
Faudzul juga sempat membuat heboh forum konferensi ketika ia menjelaskan bahwa dirinya masih berstatus sebagai mahasiswa S-1. Ternyata hanya dia seorang yang merupakan mahasiswa bachelor dikala presenter lain sudah berstatus sebagai mahasiswa under graduate, program doctoral, praktisi akademi dan ahli professional di perusahaan luar negeri. “Momen ini tentunya menjadi sejarah besar bagi perjalanan kehidupan kampus saya dan membuat saya bersyukur serta bangga pada diri sendiri atas pencapaian yang telah saya upayakan. Semua mahasiswa mungkin bisa graduate, tetapi tidak semua mahasiswa bisa terpilih sebagai presenter di event internasional.” sambungnya.
Faudzul juga mengatakan bahwa dengan mengikuti event internasional seperti ini menyadarkannya bahwa kemampuan dia masih jauh dibandingkan dengan mahasiswa dan orang-orang hebat yang ia temui disana. Untuk itu, dia mempunyai keinginan kuat untuk terus belajar dengan giat agar bisa setara dan bahkan melampaui mereka. “Saya percaya bahwa apa yang terjadi dalam hidup semua pasti ada alasannya. Kegagalan-kegagalan yang saya temui di masa lalu ternyata membuat saya bertransformasi menjadi sosok pribadi yang pantang menyerah dan semakin kuat serta kokoh hari demi hari. Satu hal yang membuat saya selalu ingin tumbuh dan berkembang. Ketika saya bertemu dengan orang-orang hebat, saya akan menjadikan dia sebagai pembanding dan batu loncatan agar saya bisa mendekati dan bahkan melebihi mereka. Disamping itu, jangan lupa untuk tetap bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini.” tutur Faudzul.
Melalui pengalaman berharga ini, Faudzul mendapatkan koneksi internasional serta membuka cakrawalanya terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Selain itu, melalui diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh masing-masing peserta konferensi, mereka dapat saling bertukar pikiran dengan mahasiswa dan akademi lainnya dari berbagai negara. Momen ini juga bisa menjadi kesempatan untuk mencari informasi dan koneksi untuk studi lanjut di masa depan.
Konferensi ini diselenggarakan mulai dari tanggal 28 September – 29 September 2023. Faudzul mendapat dukungan penuh dari Rektorat dan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Prof. Sukri Pallutturi SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD. Beliau mengatakan bahwa program seperti ini bisa meningkatkan wawasan internasional, kapabilitas, dan kualitas dari mahasiswa itu sendiri. Selain itu, ini juga bisa menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa FKM Unhas untuk bisa meningkatkan prestasi mereka hingga bisa Go-Internasional dan membawa nama baik kampus Unhas di kanca Internasional. Prof Sukri berharap ke depannya akan ada banyak mahasiswa lain yang juga bisa mengukir jejak dan prestasi yang hebat-hebat.
Terakhir, Faudzul menuturkan bahwa semua pencapaiannya sampai hari ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, salah satunya adalah supervisornya. “Saya ingin mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada dosen-dosen pembimbing saya, Bapak Dr. Syamsuar S.KM., M.Kes., M.ScPH dan Ibu Dr. Hasnawati Amqam S.KM., M.Sc. yang selalu menuntun dan membimbing saya. Mereka adalah inspirator dan role model bagi saya. Saya mungkin tidak akan sampai pada titik ini tanpa bimbingan dari mereka. Semoga saya bisa mengikuti jejak dan langkah sukses mereka. Harapan saya juga ke depannya, semoga saya bisa tetap produktif dan menghasilkan prestasi-prestasi hebat lainnya demi membanggakan kedua orangtua saya dan menjadi mahasiswa teladan yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa.” tutur Faudzul.