Dalam rangka menjalankan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa KKN-PK Universitas Hasanuddin Angkatan 67 Desa Balang Baru melaksanakan program kerja bertajuk “Piring Sehatku: Edukasi Gizi Seimbang dengan Pendekatan Visual Piring Makan”. Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi awal dan diskusi bersama masyarakat setempat, di mana ditemukan bahwa masih banyak ibu rumah tangga dan remaja yang belum memahami konsep gizi seimbang secara utuh. Selain itu, masih banyak anggapan bahwa makanan bergizi harus mahal, sehingga pola konsumsi masyarakat cenderung monoton dan kurang lengkap. Oleh karena itu, edukasi berbasis pendekatan visual dari program “Piring Sehatku” milik Kementerian Kesehatan RI dipilih sebagai metode yang tepat dan mudah dipahami.
Program ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya konsumsi makanan yang bergizi dan seimbang setiap hari. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan konsep Piring Sehatku dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang menyajikan panduan visual sederhana tentang proporsi makan sehat. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat—terutama ibu rumah tangga dan remaja—dapat lebih mudah memahami dan menerapkan pola makan sehat menggunakan bahan pangan lokal yang mudah dijangkau, seperti jagung, ikan, daun kelor, dan kacang-kacangan. Tujuan lain dari kegiatan ini adalah mendorong kesadaran masyarakat dalam mencegah stunting, memperbaiki kebiasaan makan sehari-hari, serta mendukung upaya peningkatan kualitas hidup dan kesehatan keluarga secara berkelanjutan.
Program kerja ini dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Juli 2025 pukul 16.00 WITA oleh mahasiswa KKN-PK Unhas Angkatan 67 dengan penanggung jawab Baso Rahmat Hidayah dan dibimbing langsung oleh dosen pembimbing KKN Bapak Dian Saputra Marzuki, S.KM., M.Kes., dari Universitas Hasanuddin.
Kegiatan dilaksanakan di Dusun Bonto Masugi, Desa Balang Baru, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan dimulai dengan senam sore bersama warga sebagai pembuka, yang bertujuan untuk meningkatkan semangat peserta dan memperkuat kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik dalam mendukung pola hidup sehat. Senam juga menjadi sarana untuk menciptakan suasana yang menyenangkan sebelum sesi edukasi dimulai. Setelah senam, peserta mengikuti pre-test sederhana guna mengukur pemahaman awal mengenai konsep gizi seimbang. Kegiatan penyuluhan kemudian dilanjutkan dan dibawakan oleh Baso Rahmat Hidayah. Materi yang disampaikan berfokus pada empat pilar gizi seimbang serta pengenalan visual “Piring Sehatku” dari Kementerian Kesehatan RI. Panduan ini menggambarkan porsi ideal makan sehat: ½ bagian sayur dan buah, ¼ bagian karbohidrat, dan ¼ bagian protein, dengan tambahan anjuran konsumsi air putih yang cukup dan aktivitas fisik teratur. Penyampaian materi didukung oleh media visual berupa poster. Peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi secara aktif, sehingga tercipta suasana edukatif yang partisipatif dan aplikatif. Kegiatan diakhiri dengan post-test guna mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta, serta pembagian materi edukasi yang dapat digunakan di rumah. Harapannya, edukasi ini dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari guna mendukung keluarga sehat dan mencegah masalah gizi seperti stunting.
Kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi dari warga. Hasil post-test menunjukkan peningkatan skor pemahaman dibandingkan pre-test. Peserta juga memberikan tanggapan positif bahwa pendekatan visual sangat membantu mereka memahami cara menyusun makanan yang sehat tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Beberapa peserta bahkan menyampaikan keinginan untuk mulai mempraktikkan isi piring sehat di rumah.
Kegiatan ini memiliki kontribusi nyata dalam mendukung agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan Asta Cita. Program ini selaras dengan SDG 2: Zero Hunger melalui upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asupan makanan bergizi dan seimbang, sebagai langkah pencegahan terhadap kekurangan gizi dan stunting. Kegiatan ini juga sejalan dengan SDG 3: Good Health and Well-being karena mempromosikan gaya hidup sehat, termasuk melalui aktivitas fisik seperti senam sore dan pemahaman tentang komposisi makan sehat berdasarkan panduan “Piring Sehatku”. Dari sisi Asta Cita, program ini berkaitan dengan Asta Cita ke-5, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melalui pencegahan masalah gizi dan peningkatan kesadaran terhadap pentingnya nutrisi dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir, program ini juga mendukung Asta Cita ke-8, yaitu mewujudkan revolusi karakter bangsa, dengan membentuk kebiasaan baik dalam memilih makanan, menjaga kesehatan, dan memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam menerapkan gaya hidup sehat.
Program kerja yang dilaksanakan di Dusun Bonto Masugi ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan warga mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang dengan pendekatan visual yang sederhana, mudah dipahami, dan relevan dengan kondisi pangan lokal. Partisipasi aktif peserta dalam senam, penyuluhan, dan diskusi menandakan antusiasme serta kesiapan masyarakat untuk mulai menerapkan pola makan yang lebih sehat dalam kehidupan sehari-hari. Selain memberikan edukasi, program ini juga menunjukkan kontribusi nyata terhadap pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan arah pembangunan nasional dalam Asta Cita. Edukasi gizi seperti ini penting untuk terus dilakukan secara berkelanjutan guna mendukung upaya penanggulangan stunting, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membentuk generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.