Bungeng, 19 Juli 2025 – Tim KKN-PK 67 Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan penyuluhan bertajuk “Remaja Tahu, Masa Depan Maju” yang berfokus pada edukasi kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 12 Juli 2025, pukul 08.30 WITA bertempat di Yayasan MTs Al Husra, Desa Bungeng, Kabupaten Jeneponto.
Penyuluhan ini menyasar siswa-siswi kelas 8 dan 7 yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja terhadap berbagai aspek kesehatan reproduksi, seperti proses pubertas, pentingnya menjaga organ reproduksi, serta bahaya pernikahan dini yang dapat berdampak pada masa depan remaja, termasuk risiko terjadinya stunting pada anak. Dengan pendekatan yang interaktif seperti kuis, serta ice breaking yang menyenangkan, materi disampaikan dengan cara yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam Tim KKN-PK 67, di bawah bimbingan Dosen Supervisor Ibu Dr. Indra Fajarwati, SKM., MA. Dengan tim posko sebanyak 8 orang yaitu Fakhrul Rozi (Ilmu Gizi) selaku koordinator desa, A.Dian Mustika Anugrah (Kesehatan Masyarakat), Syafa Tasya Kamila (Pendidikan Dokter Umum), Fatma Nurasiyah Bahar (Farmasi), Tyvenilzefi Manurun (Keperawatan), Joan Nasheka Trianov (Pendidikan Dokter Gigi), Baiq Naura Sayyidatin Nisa (Pendidikan Dokter Gigi), Chynta Oktovinanda Santoso (Pendidikan Dokter Hewan). Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pengabdian kepada masyarakat, kegiatan ini dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang terhadap pola pikir dan perilaku remaja di Desa Bungeng.
Lebih jauh, kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen global dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 3 dan Tujuan 5. Tujuan 3 menekankan pentingnya menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua, termasuk memberikan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi bagi remaja. Sementara itu, Tujuan 5 berfokus pada kesetaraan gender dan penghapusan praktik-praktik merugikan seperti pernikahan usia anak. Dengan memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada remaja, kegiatan ini menjadi salah satu upaya preventif untuk menurunkan angka kehamilan remaja, meningkatkan kesejahteraan perempuan di masa depan, dan memutus siklus kemiskinan antar generasi melalui intervensi berbasis pengetahuan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para remaja dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat secara fisik, mental, dan sosial, serta memiliki kesadaran yang tinggi dalam menjaga masa depan mereka melalui keputusan yang lebih bijak sejak usia dini.