Desa Labokong, Kab.Soppeng 16 Juli 2025 — Sebanyak 50 peserta dari berbagai unsur pemerintahan dan elemen masyarakat hadir dalam Seminar Awal Praktik Belajar Lapangan (PBL) I FKM UNHAS, yaitu H. Andi Mattalatta Rachman S.IP (Kepala desa), Rusliadi Darwis, S. Pd. (Sekretaris Desa), Mustamin Jade S.Sos, MM (Ketua Seksi Pengembangan Masyarakat), Muslimin (Kepala Seksi Kesejahteraan), Hj Nurliah, S.Kep., Ns. (Kepala Tata Usaha Puskesmas TJC), Eka Puspitasari, S. Kep., Ns. (Kepala Pustu Desa Labokong), Nur Mustakim (Kepala Dusun Assorajang), Muchtar (Kepala Dusun Allangkiang), Abu Bakar (Kepala RW) Syamsul Bahri (Kepala RT). Muliati Andi (Kader Desa), dan St. Aminah (Anggota BPD).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wadah awal untuk memperkenalkan sekaligus menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa selama dua minggu ke depan, mulai dari 14 hingga 28 Juli 2025. Mahasiswa yang turut ikut serta dalam kegiatan PBL 1 ini, yaitu Ahmad Imam Ilyas (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Fania Dian Ananta (Kesehatan Lingkungan), Filda Winandar (Biostatistik), Nadila Angel Beniana (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Shadrina Rasyiqah Arifin (Manajemen Rumah Sakit), Naila Salsa Bila (Epidimiologi), Gita B. Amboya (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku), juga didampingi oleh ibu Suci Rahmadani, S.KM., M.Kes sebagai dosen yang berperan dalam memberikan arahan dan pengawasan selama pelaksanaan kegiatan.

Acara dibuka secara resmi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Labokong, yang menyampaikan dukungan penuh atas pelaksanaan PBL I ini. Selanjutnya, perwakilan mahasiswa memaparkan struktur tim posko dan rencana kegiatan yang akan dilakukan selama PBL berlangsung.
Dalam paparan Koordinator Desa, Ahmad Imam Ilyas dijelaskan bahwa kegiatan PBL I difokuskan pada pengumpulan data primer dan sekunder, serta analisis situasi untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan masyarakat di Desa Labokong. Data sekunder dikumpulkan dari instansi seperti kelurahan, Puskesmas, dan Pustu, sementara data primer diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara menggunakan kuesioner digital berbasis Android.
Adapun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan selama PBL I mencakup: pengenalan kegiatan PBL, pengumpulan data, penentuan prioritas masalah melalui FGD (Forum Group Discussion) bersama masyarakat, serta pemaparan hasil identifikasi masalah dalam seminar akhir. Mahasiswa juga melakukan observasi dengan menggunakan dua jenis kuesioner, yakni kuesioner individu dan rumah tangga. Tujuan dari penggunaan dua jenis kusioner dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menggali informasi terkait status kesehatan masyarakat di Desa Labokong yang akan menjadi dasar penyusunan program kerja pada PBL II dan PBL III.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Perwakilan Kepala Camat Donri-Donri, tokoh masyarakat, kepala dusun, ketua RT/RW, kader kesehatan, anggota BPD, staf desa, serta perwakilan dari Puskesmas dan lembaga lain di desa. Antusiasme peserta mencerminkan harapan dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan yang diharapkan mampu membawa dampak positif bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar. Salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyampaikan tanggapan secara langsung dalam sesi diskusi, “Menurut saya, seminar awal ini sangat baik sebagai sarana memperkenalkan kegiatan PBL I kepada masyarakat, supaya nantinya tidak terjadi kebingungan saat pelaksanaannya. Tapi saya sarankan agar dijelaskan lebih lanjut tentang kriteria rumah tangga yang akan menjadi responden, dan juga jenis pertanyaan apa saja yang akan diajukan dalam wawancara,” ujar Ibu Siti Aminah, anggota BPD.
PBL I menjadi salah satu bentuk implementasi pembelajaran berbasis masyarakat di FKM Unhas, serta bagian dari kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung Transformasi Sistem Kesehatan dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-3: menjamin kehidupan sehat dan kesejahteraan. Mahasiswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga mengaplikasikan konsep promotif (peningkatan perilaku hidup sehat) dan preventif (pencegahan penyakit) secara langsung di masyarakat. Ini sesuai dengan target SDGs untuk mengurangi angka kesakitan dan meningkatkan kualitas hidup. Melalui kegiatan seperti survei kesehatan dan pemetaan masalah kesehatan, mahasiswa ikut terlibat dalam memberdayakan masyarakat agar lebih sadar dan peduli terhadap kesehatan mereka sendiri. Pemberdayaan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan pencapaian target SDGs.
Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud nyata dukungan terhadap Asta Cita Pak Prabowo sebagai representasi semangat mahasiswa dalam menggerakkan perubahan, membangun kepedulian lintas sektor, dan memperjuangkan peran aktif generasi muda dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif.