Desa Kapita, 25 Juni 2025 – Pada hari Rabu, 25 Juni 2025, mahasiswa Posko 20 Program Praktik Belajar Lapangan (PBL) III dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, melaksanakan evaluasi intervensi edukasi anemia yang sebelumnya telah dilakukan pada PBL II di MTsN 4 Jeneponto, Desa Kapita, Kabupaten Jeneponto.
Intervensi yang dievaluasi meliputi dua pendekatan:
- Intervensi fisik: pemasangan poster mengenai anemia di beberapa titik strategis sekolah, yang kemudian dievaluasi dengan observasi langsung via lembar checklist dan wawancara terhadap lima siswi tentang kondisi poster dan pemahaman isi pesan.
- Intervensi non-fisik: ceramah interaktif dan games edukatif bagi 20 siswi remaja putri. Evaluasi dilakukan dengan pemberian post‑test ulang, menggunakan soal yang sama seperti di PBL II, untuk menilai retensi pengetahuan mereka.
Meski kegiatan berlangsung saat masa libur semester, kegiatan ini tetap berjalan lancar berkat dukungan penuh dari pihak MTsN 4 Jeneponto. Guru-guru membantu memfasilitasi pengumpulan siswi, dan partisipasi aktif siswi sangat baik menunjukkan antusiasme mereka.
Keterkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Kegiatan ini mendukung pencapaian beberapa target SDGs, serupa dengan intervensi pada PBL II seperti yang dipublikasikan sebelumnya suluhnusantara.id+1suluhnusantara.id+1:
- SDG 3 – Good Health and Well‑being: mendukung peningkatan kesehatan remaja putri dan upaya pencegahan malnutrisi, termasuk anemia, sehingga selaras dengan target pengurangan prevalensi masalah gizi.
- SDG 4 – Quality Education: memberikan akses ke informasi kesehatan berkualitas melalui metode edukasi interaktif dan poster informatif, mendorong peningkatan literasi kesehatan di kalangan pelajar.
- SDG 5 – Gender Equality: pemberdayaan kelompok remaja putri melalui peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan nutrisi, memperkuat peran mereka dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga di masa depan.
Dengan evaluasi ini, Posko 20 memastikan bahwa dampak intervensi tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan. Aktivitas ini menjadi bagian komprehensif dari strategi pencegahan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan remaja putri di wilayah sasaran.