Home / Uncategorized

Selasa, 1 Juli 2025 - 21:16 WIB

Kolaborasi Mahasiswa dan Warga Bontojai Jeneponto untuk Hidup Lebih Sehat

Posko 24 Praktik Belajar Lapangan (PBL) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menjadi salah satu garda terdepan edukasi kesehatan di Desa Bontojai, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Didampingi Supervisor Lapangan Laksmi Trisasmita, S.Gz., MKM, para mahasiswa menjalankan serangkaian program yang menyentuh isu-isu kesehatan mendasar di masyarakat.

Salah satu fokus Posko 24 adalah edukasi pentingnya Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil. Edukasi dilakukan melalui pertemuan posyandu, kunjungan rumah, hingga pemasangan poster di balai desa dan sekolah. Harapannya, kesadaran tentang pencegahan anemia dapat meningkat dan mendukung kualitas kesehatan ibu dan anak.

Mahasiswa juga menyusun poster tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sebagai panduan praktis bagi orang tua. Dengan poster ini, masyarakat lebih siap menghadapi reaksi pasca imunisasi sehingga tidak mudah panik dan tetap percaya pada pentingnya imunisasi anak.

Baca Juga  Lewat Seminar Awal PBL I, Mahasiswa FKM Unhas Resmi Mulai Pengabdian di Tettikenrarae

Isu lain yang menjadi perhatian adalah bahaya asap rokok. Melalui papan wicara bahaya asap rokok, mahasiswa memancing diskusi santai dengan warga, khususnya kaum pria, agar kebiasaan merokok tidak membahayakan anggota keluarga di rumah.

Guna memperkuat peran kader posyandu, mahasiswa juga menyusun buku saku stunting yang berisi panduan praktis pencegahan stunting, cara memantau tumbuh kembang balita, serta tips pemberian MP-ASI yang tepat guna.

Baca Juga  Sadar Stunting: Evaluasi Terhadap Edukasi Ibu Hamil untuk Mencegah Risiko Stunting Sejak Dini di Desa Tombo-Tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto

Dalam kunjungan Satgas Monitoring dan Evaluasi (Monev) Dr. Muhammad Arsyad, SKM., M.Kes., disampaikan bahwa peserta PBL Posko 24 dinilai adaptif dengan kehidupan masyarakat setempat. Mereka mampu menyesuaikan diri dengan kondisi desa, termasuk tantangan transportasi dan akses terhadap lauk-pauk bergizi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa telah belajar melakukan adaptasi kultural, sebab budaya sejatinya adalah cara hidup suatu kelompok masyarakat yang harus dipahami dalam praktik kesehatan masyarakat. Dengan bimbingan supervisor, semangat mahasiswa, dan dukungan warga, Posko 24 terus berupaya menjadi ruang belajar sekaligus ruang berkontribusi untuk mewujudkan masyarakat Desa Bontojai yang lebih sehat.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Mahasiswa PBL III FKM Unhas Dorong Komitmen TTD Rematri SMPN 2 Tamalatea Lewat Penyuluhan, Tanda Tangan Komitmen, dan QR Code Edukatif TTD

Uncategorized

SEMINAR AWAL POSKO 13 PBL III FKM UNHAS

Uncategorized

Evaluasi Program PBL III FKM Unhas: Inovasi Intervensi Resep MPASI untuk Balita di Desa Kalimporo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto

Uncategorized

Forum KAP RCCE+ Fasilitasi Pendampingan TPK BKKBN Zero Dose Immunization di Provinsi Sulawesi Selatan

Uncategorized

Seminar Kesehatan Nasional Health Administration And Policy Student Community FKM UNHAS “How To Be An Authentic Person in The Midst of A Quarter Life Crisis”

Uncategorized

Tekanan Darah Tinggi Bukan Lagi Ancaman: Mahasiswa KKN-PK Unhas Edukasi Bahaya Hipertensi Di Desa Bungeng

Uncategorized

Edukasi Pencegahan Pernikahan Dini: Upaya Meningkatkan Kesadaran Remaja di Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto

Uncategorized

FKM Unhas Perkuat Program Kampus Sehat dengan Sinergi Tim Pokja dan Pimpinan Fakultas