Posko 14 Praktik Belajar Lapangan (PBL) 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menyelenggarakan seminar akhir pada hari Sabtu (01/02/2025) di Rumah Kepala Desa Tombo-Tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan dimulai pukul 21.00 WITA. Seminar akhir ini bertujuan memaparkan hasil program intervensi kesehatan yang telah dilaksanakan di desa tersebut.
Tim Posko 14 terdiri dari seorang Dosen Supervisor, Ulfah Najamuddin, S.Si., M.Kes., dan tujuh mahasiswa dari berbagai departemen: Nurul Khalizah (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku), Febbylenfi Sembo Pagappong (Kesehatan Lingkungan), Riyanni Puteri Iqbal dan Selfi Dayamanti (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Isny Walidani Haris (Manajemen Rumah Sakit), Angelina Sakke (Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), dan Ulil Abshar Nurman (Epidemiologi). Acara dihadiri oleh 17 peserta yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Desa Tombo-Tombolo, Babinsa, Kepala Dusun, masyarakat dan aparat desa lainnya.
Rangkaian acara dibuka dengan sambutan dari Koordinator Desa Posko 14, Nurul Khalizah, dilanjutkan oleh Kepala Desa Tombo-Tombolo, Jamaluddin N yang sekaligus membuka rangkaian kegiatan seminar akhir PBL 2 Posko 14 Desa Tombo-Tombolo. Dalam pemaparan program, mahasiswa posko 14 menyampaikan hasil intervensi kesehatan yang telah dilaksanakan.
Salah satu intervensi fisik yang telah dilaksanakan adalah pemasangan spanduk (papan informasi). Spanduk ini berisi informasi mengenai pencegahan stunting, pentingnya imunisasi, serta dampak perilaku merokok terhadap kesehatan, terutama risiko stunting pada anak. Spanduk dipasang di 5 dusun Desa Tombo-Tombolo, yaitu dusun Borong Unti, Borong Tangnga, Bonto Cinde, Balipolea, dan Bontomanai. Pembuatan dan pemasangan spanduk dilakukan oleh seluruh anggota posko 14 dan dibantu oleh masyarakat. Pemasangan spanduk ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu kesehatan yang krusial, memperkuat edukasi kesehatan berbasis komunitas, serta mendorong perubahan perilaku yang lebih sehat demi menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi tumbuh kembang anak-anak di desa. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan.
“Kami sangat senang dan mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh mahasiswa FKM Unhas dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat kami. Pemasangan spanduk edukatif di lima dusun ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pencegahan stunting, imunisasi, serta bahaya asap rokok bagi kesehatan, khususnya bagi anak-anak. Kami berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kualitas kesehatan di desa kami.” ujar Kepala Desa Tombo-Tombolo.
Selain intervensi fisik, kami juga telah melaksanakan intervensi non-fisik berdasarkan prioritas masalah. Terdapat 7 intervensi non-fisik, yakni Edukasi Dampak Perilaku Merokok Menggunakan Poster X-Banner Pada Masyarakat Desa Tombo-tombolo, Edukasi Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri sebagai Upaya Pencegahan Stunting, Edukasi Mengenai Pentingnya Imunisasi terhadap Ibu Baduta, Sadar Stunting: Kenali Risikonya, Cegah Sejak Dini Melalui Edukasi Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Stunting dengan Sasaran Wanita Usia Subur di Desa Tombo-Tombolo, Edukasi Mengenai Pentingnya Imunisasi terhadap Ibu Hamil dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Cakupan Imunisasi untuk Kesehatan Ibu dan Bayi di Desa Tombo-Tombolo, dan Sadar Stunting: Edukasi Ibu Hamil untuk Mencegah Risiko Stunting Sejak Dini di Desa Tombo-Tombolo. Intervensi non-fisik ini kami lakukan di rumah kepala desa dan merupakan upaya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ke-2 tentang menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan dan tujuan ke-3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan.
Masyarakat Desa Tombo-Tombolo telah menyambut baik kedatangan mahasiswa Posko 14, yang terlihat dari antusiasme masyarakat dari awal kedatangan, pelaksanaan intervensi, hingga seminar akhir. Segala intervensi selama PBL 2 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pengetahuan dan status kesehatan masyarakat Desa Tombo-Tombolo.