Home / Uncategorized

Jumat, 24 Januari 2025 - 10:21 WIB

Mahasiswa Posko 3 PBL II FKM Unhas Gelar Edukasi Kesehatan Lingkungan di Kelurahan Bulujaya untuk Dukung Pencapaian SDGs

Doc. Foto Bersama Mahasiswa Posko 3 PBL II FKM Unhas beserta Peserta Edukasi Kesehatan Lingkungan di Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto (Istimewa)

Doc. Foto Bersama Mahasiswa Posko 3 PBL II FKM Unhas beserta Peserta Edukasi Kesehatan Lingkungan di Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto (Istimewa)

Jeneponto, 24 Januari 2025 – Mahasiswa Posko 3 Praktik Belajar Lapangan (PBL) II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin melaksanakan edukasi Kesehatan Lingkungan (Pengolahan Air Minum, Pengolahan Sampah, dan Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga). Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (24/1/2025) di ruangan UPT SD Negeri 9 Bangka Barat, Kelurahan Bulujaya, Kabupaten Jeneponto, pukul 10.00 – 12.00 WITA.

Edukasi kesehatan lingkungan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah berbagai penyakit, termasuk stunting. Berdasarkan keterangan salah satu petugas Puskesmas, jumlah kasus stunting di wilayah tersebut mencapai 196 kasus. Angka ini menjadi perhatian serius dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa salah satu faktor utama yang berkontribusi pada tingginya angka stunting adalah kondisi lingkungan yang buruk. Hasil pendataan PBL I mengungkap bahwa masih cukup banyak masyarakat di Kelurahan Bulujaya yang belum optimal dalam mengelola sampah, air minum, dan limbah cair rumah tangga. Kondisi ini menjadi salah satu faktor risiko utama yang dapat memperburuk kondisi lingkungan sekaligus berkontribusi terhadap tingginya kasus stunting. Melalui edukasi ini, masyarakat diharapkan lebih memahami pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik, sehingga dapat mendorong perubahan perilaku untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Baca Juga  HPSMI Sulawesi Selatan Siap Bersinergi Wujudkan Swasembada Pangan Lewat Rakerwil 2025

Kegiatan ini dihadiri oleh 15 peserta, termasuk kepala lingkungan, guru, kader kesehatan, dan masyarakat Kelurahan Bulujaya. Pemateri, Ainun Zalzabilah Said, memberikan edukasi mengenai teknik penyaringan dan perebusan air minum agar aman dikonsumsi, pengelolaan sampah melalui pemilahan dan daur ulang, serta pengolahan limbah cair rumah tangga menggunakan Saluran Pengolahan Air Limbah (SPAL) sederhana. Kegiatan ini juga didukung oleh anggota tim, yaitu Dia Mangenda, A. Rania Adlia, Alfina Widya Azizah Saiful, Deska Leanny Kati, Agustia Triningsih Supodo, dan Andi Agung Patawari P., di bawah bimbingan Supervisor Rizky Chaeraty Syam, S.K.M., M.Kes.

Kepala Lingkungan Butta Barakka mengapresiasi kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan masyarakat mengenai pengelolaan lingkungan yang baik demi mencegah terjadinya penyakit, termasuk stunting di wilayah kita,” ujarnya. Para peserta juga terlihat antusias, terutama saat berdiskusi mengenai cara pembuatan SPAL sederhana di rumah.

Kegiatan ini memiliki kaitan erat dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 dan ke-6. SDG ke-3 bertujuan menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia. Dalam konteks ini, pengelolaan lingkungan yang baik, seperti pengolahan air minum, sampah, dan limbah cair, berkontribusi pada pencegahan penyakit berbasis lingkungan, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yang sering menjadi penyebab stunting. Dengan mengurangi paparan masyarakat terhadap lingkungan yang tidak sehat, risiko masalah kesehatan menurun, sehingga anak-anak dapat tumbuh secara optimal tanpa hambatan fisik maupun kognitif.

Baca Juga  Akselerasi Pengetahuan Masyarakat Intervensi Pencegahan Stunting di Desa Karelayu

Sementara itu, SDG ke-6 menargetkan akses universal terhadap air bersih dan sanitasi layak pada tahun 2030. Kegiatan edukasi ini memperkenalkan cara sederhana namun efektif untuk mengolah air minum, sampah, dan limbah cair rumah tangga, sehingga masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan aman. Langkah ini juga bertujuan mendorong praktik keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya air dan memastikan bahwa air yang tersedia aman untuk kebutuhan sehari-hari tanpa mencemari lingkungan di sekitarnya.

Dengan mendukung dua poin penting SDGs, kegiatan edukasi ini tidak hanya menjadi langkah awal dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan, tetapi juga upaya strategis menuju pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, kader kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari penyakit. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus berlanjut sebagai upaya bersama untuk mewujudkan tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua pihak.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Dari Piring Sehat ke Generasi Hebat: Pentingnya Edukasi Gizi Seimbang untuk Remaja Putri

Uncategorized

Edukasi Pentingnya Tablet Tambah Darah untuk Cegah Anemia dan Stunting pada Remaja Putri di Kelurahan Manjangloe

Uncategorized

EDUKASI VISUAL UNTUK CEGAH STUNTING: PEMANFAATAN POSTER DI SEKOLAH DAN POSYANDU DESA BARANA, KABUPATEN JENEPONTO

Uncategorized

PBL 2 FKM Unhas: Posko 14 Gelar Seminar Awal untuk Program Kesehatan Tematik Stunting di Desa Tombo-Tombolo

Uncategorized

Mahasiswa FKM Universitas Hasanuddin Ikut BERSINAR (Bersih Narkoba) Bersama BNNP Sulawesi Selatan

Uncategorized

Posko 20 PBL II FKM Unhas: Edukasi MP-ASI Berbahan Pangan Lokal untuk Dukung SDGs dan Pencegahan Stunting di Desa Kapita, Jeneponto

Uncategorized

Posko 22 PBL II FKM Unhas: Edukasi Vaksin Tetanus Toksoid untuk Masa Depan Generasi Sehat di Desa Marayoka

Uncategorized

ECOBRICK FOR CHANGE : EDUKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PEMANFAATAN ECOBRICK PADA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT SETEMPAT