Home / Uncategorized

Rabu, 22 Januari 2025 - 22:04 WIB

Pelaksanaan Kegiatan Seminar Awal Posko 19 PBL II FKM UNHAS Sebagai Langkah Awal Memperkenalkan Rencana Intervensi Berbasis Masalah di Desa Gunung Silanu

Kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL) 2, Mahasiswa Posko 19 yang dibimbing oleh Supervisor, Bapak Muhammad Rachmat S.KM., M.Kes dan beranggotakan enam mahasiswa yaitu Syabila Nur Ramadhani (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku), Nur Ainina Yulia Achsan (Manajemen Rumah Sakit), Diatri Lisma Ekayanthi (Administrasi Kebijakan Kesehatan), Rany Maharani (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Muhammad Alfitrah Yasir (Kesehatan Lingkungan), dan Hanifah Zahra (Epidemiologi) mengadakan seminar awal di Desa Gunung Silanu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto pada Rabu, 22 Januari 2025. Seminar ini menjadi langkah awal untuk memperkenalkan rencana intervensi berbasis masalah yang telah diidentifikasi selama kegiatan PBL 1. Pelaksanaan PBL 2 akan berjalan selama 2 pekan di mulai dari tanggal 21 Januari 2025 – 03 Februari 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Gunung Silanu ini dihadiri oleh Kepala Desa Gunung Silanu (Bapak Nasrullah Dg Sau), pemerintah desa, Staf BKKBN Jeneponto yang menjadi penanggung jawab Kecamatan Bangkala (Bapak Ahmad), kader, bidan dan masyarakat Desa Gunung Silanu. Total yang menghadiri kegiatan ini sebanyak 22 orang. Seminar ini bertujuan untuk memaparkan 3 prioritas masalah berdasarkan analisis data yang telah dilakukan selama PBL 1, sekaligus menjelaskan program intervensi yang akan dijalankan guna mengatasi berbagai permasalah berhubungan dengan tema yang diusung yakni Stunting.

Koordinator Desa Posko 19, Syabila Nur Ramadhani Putri, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pelaksanaan intervensi. “Melalui PBL 1, Kami telah mengumpulkan data dari setiap dusun di Desa Gunung Silanu yang kemudian telah kami analisis datanya dan kami kategorikan kedalam 3 prioritas masalah, meliputi pengetahuan mengenai stunting yang masih kurang, kesadaran remaja yang masih kurang mengenai pentingnya konsumsi TTD, Kurang bervariasinya MPASI untuk baduta. Dalam PBL 2 kami akan melaksanakan intervensi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat Desa Gunung Silanu”, Ujar Syabila.

Baca Juga  FKM UNHAS SIAP BUKA PROGRAM DOKTOR BERBASIS RISET

Dalam sambutannya, Kepala Desa Gunung Silanu, Nasrullah Dg Sau, menyambut dengan baik intervensi yang akan dilaksanakan dan meminta kepada kader dan masyarakat untuk ikut serta dalam setiap kegiatan intervensi yang akan berjalan. Selain itu, Staf BKKBN Kecamatan Bangkala, Ahmad, menyatakan bahwa kegiatan intervensi ini sejalan dengan upaya BKKBN dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Jeneponto.

Program intervensi ini sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada tujuan:

  1. SDG 2 – Tanpa Kelaparan: Edukasi mengenai tekstur MPASI dan Praktik pembuatan MPASI yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu baduta tentang pentingnya tekstur MPASI sesuai dengan usia bayi. Edukasi tentang stunting bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil untuk mencegah terjadinya stunting pada anak desa gunung silanu.
  2. SDG 3 – Kehidupan Sehat: Intervensi Senam Sehat untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat di Desa Gunung Silanu. Edukasi pentingnya Tablet Tambah Darah untuk mencegah anemia pada remaja putri di MA Muhammadiyah Desa Gunung Silanu
  3. SDG 4 – Pendidikan Berkualitas: Pemberian Buku Saku Stunting mendukung penyediaan informasi berkualitas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, termasuk anak-anak, tentang pentingnya pencegahan stunting untuk anak Desa Gunung Silanu. Pemasangan Poster di Pustu dan Posyandu sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang pentingnya asupan gizi bagi anak, mendukung pencapaian kesadaran dan perubahan perilaku di Desa Gunung Silanu.
Baca Juga  Cegah Stunting Sejak Dini: Penyuluhan Gizi Seimbang bagi Ibu Hamil di Kelurahan Tonrokassi Bara

Seminar ini juga diisi dengan diskusi interaktif antara mahasiswa, perangkat desa, staf BKKBN, kader, bidan dan masyarakat, guna memastikan rencana intervensi sesuai dengan kebutuhan lokal. Kegiatan PBL 2 ini akan berfokus pada pendekatan kolaboratif dengan masyarakat. Dengan dimulainya program intervensi ini, Posko 19 berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, baik dalam peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting di Desa Gunung Silanu.

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Pengalaman Laboratorium Mahasiswa FKM UNHAS di UPM: Analisis Kesehatan Lingkungan dan Kualitas Pangan Berbasis SDGs

Uncategorized

Penyuluhan Mengenai Cara Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Sesuatu Yang Bermanfaat

Uncategorized

Edukasi Bahaya Rokok sebagai Upaya Perlindungan Kesehatan Keluarga: Penyuluhan oleh Posko 30 PBL II FKM Unhas di Kelurahan Bontotangnga

Uncategorized

Posko 23 PBL II FKM Unhas Gelar Edukasi 4R dan Pelatihan Pembuatan Ecobrick di UPT SDN 1 Tamalatea, Jeneponto

Uncategorized

Posko 21 Ajak Warga Bontomanai Ubah Sampah Jadi Kompos, Dukung SDGs 12

Uncategorized

Dari Sampah Plastik Menjadi Manfaat: Demonstrasi Ecobrick untuk Ibu Rumah Tangga di Desa Karelayu

Uncategorized

Mahasiswa Magang Promosi Kesehatan Unhas bersama UPT Puskesmas Watampone Lakukan Penyuluhan Bahaya Rokok dan NAPZA Pada Remaja: Langkah Konkret dalam Mendukung Pencapaian SDGs

Uncategorized

Refleksi Masa Depan Remaja: Mahasiswa Posko 4 PBL 2 FKM Unhas Melaksanakan Bedah Film Terkait Dampak Pernikahan Dini di SMP 1 dan SMP 8 Bangkala Barat