Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) sukses menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pada Sabtu, 14 Desember 2024. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Prof. Nur Nasry Noor, MPH, K225, lantai 2, FKM Unhas ini melibatkan sivitas akademika dan berbagai stakeholders strategis. Diskusi ini bertujuan menjaring aspirasi, ide, dan masukan penting sebagai landasan penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan Rencana Strategis (Renstra) FKM Unhas periode 2025-2029.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 hingga 16.00 WITA dilakukan secara hybrid dan dihadiri oleh pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, asosiasi pendidikan gizi, pengguna lulusan dan mitra kerja FKM Unhas. Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM, MKes, MScPH, PhD yang dihubungi secara terpisah mengatakan landasan Renstra ini adalah kontrak kinerja Dekan dengan Rektor Unhas.
“Penjaringan aspirasi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari berbagai mitra tentang kebutuhan stakeholders terhadap institusi FKM Unhas, juga menggali program prioritas pemerintah,” jelas Prof. Sukri Palutturi.
“Renstra ini tetap mengacu pada kontrak kinerja rektor dan dekan sehingga diharapkan pemanfaatan sumber daya yang ada lebih efektif dan efisien, tanpa mengabaikan kebutuhan lainnya. FGD ini bukan hanya untuk mengidentifikasi tantangan yang ada, tetapi juga untuk menggali potensi, peluang, dan ide-ide inovatif demi menjawab kebutuhan masyarakat di masa mendatang,” lanjut Prof. Sukri Palutturi.
Materi pertama tentang isu-isu terkini bidang pendidikan gizi dibawakan oleh Prof. Dr. Budi Setiawan, MS selaku Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI) yang dimoderatori oleh Muhammad Rachmat selaku Ketua Tim Penyusun Renstra 2025-2029. Materi kedua tentang isu-isu terkini bidang dunia industri dibawakan oleh dr. Ahmad Ghazali Basir mewakili PT Semen Tonasa yang dimoderatori oleh Ruslan La Ane, MPH.
Dua narasumber tersebut hadir secara virtual via zoom meeting dan memberikan masukan mengenai berbagai isu strategis, termasuk peningkatan mutu akademik, pengembangan program studi, pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan industri, serta strategi memperluas jaringan kemitraan. Selain itu, topik mengenai penguatan kapasitas penelitian dan pengabdian masyarakat juga menjadi salah satu fokus utama dalam diskusi.
Sesi alumni juga menjadi salah satu bagian dalam penyusunan Renstra Kerja FKM Unhas periode 2025–2029. Sesi ini diikuti oleh sembilan orang alumni program sarjana dan magister dari semua departemen di FKM Unhas. Mereka adalah lulusan lima tahun terakhir. Mereka bekerja di PT Freeport Indonesia, Laboratorium Klinik Prodia, Pertamina Hulu Mahakam, RSUD Haji Makassar. PT Freeport Indonesia, Puskesmas Simbang, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia, BPJS Kesehatan Makassar, dan Penugasan Khusus Nusantara Sehat.
Alumni tersebut memberikan berbagai masukan untuk memperkuat relevansi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Selain itu, alumni dapat membuka peluang kerja sama strategis dengan dengan instansi mereka, baik melalui program magang, penelitian terapan, maupun pengembangan kapasitas dosen dan mahasiswa. Hal ini juga mendukung visi FKM Unhas untuk meningkatkan kualitas lulusan yang berdaya saing global dan menciptakan dampak nyata melalui inovasi dan kontribusi di sektor industri berat, khususnya dalam aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
Sesi siang memuat materi ketiga tentang isu terkini keprofesian kesehatan masyarakat yang disajikan oleh Wakil Ketua I PERSAKMI Sulawesi Selatan Dr. Dewi Rizki Nurmala, SKM, MKes dan materi keempat tentang isu terkini kesehatan masyarakat di Sulawesi Selatan dibawakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Dr. dr. Ishak Iskandar, MKes, MM, MH. Mereka hadir secara luring di K225 FKM Unhas.
Suasana yang interaktif dan penuh antusiasme, FGD ini berhasil menciptakan ruang dialog yang konstruktif antara peserta yang hadir secara luring maupun daring dengan para narasumber. Beberapa rekomendasi konkret yang dihasilkan di antaranya adalah penguatan kolaborasi lintas disiplin dan peningkatan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.“Kegiatan FGD ini satu kesatuan dengan penjaringan aspirasi stakeholders secara tertulis yang dilakukan melalui penyebarluasan formular online yang telah mendapatkan lebih dari 100 tanggapan dari beragam stakeholders,” tutup Muhammad Rachmat.