Home / Berita / Pendidikan / Regional

Selasa, 14 November 2023 - 15:53 WIB

Melalui FGD, Tim PPK Ormawa BEM FKM Unhas bersama Pemdes Bulu Cindea dan DLH Kab. Pangkep Komitmen untuk Mengaktifkan Kembali Bank Sampah

Doc. Kegiatan FGD (Istimewa)

Doc. Kegiatan FGD (Istimewa)

Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (BEM FKM Unhas) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Pemerintah Desa Bulu Cindea dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Kegiatan FGD ini digelar di Aula Kantor Desa Bulu Cindea pada Selasa (14/11/2023).

FGD tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pangkep, Abd. Haling, S.E., dan Bagian Pengendalian Dampak Lingkungan, DLH Kab. Pangkep, SYairal Ilmiani, S.T., Sekretaris Desa Bulu Cindea Sahril, S.I.Kom., Babinsa, Kepala Dusun serta berbagai elemen masyarakat.

Ketua Tim PPK Ormawa BEM FKM Unhas, Nur Afifah Muchtar dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan FGD ini bertujuan untuk mendudukkan persoalan sampah di Desa Bulu Cindea dengan mengaktifkan kembali Kelembagaan Bank Sampah.

“Sampah ini berkaitan dengan Kesehatan Lingkungan, dan persoalan lingkungan atau sanitasi sangat terkait dengan pencapaian Suistanable Development Goals (SDGs) Poin 6 serta merupakan tujuan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yaitu SDGs Desa. Berkenaan dengan pengelolaan dan pengolahan sampah secara mandiri di Desa Bulu Cindea diperlukan suatu upaya sigergis dari seluruh pihak atau sektor terkait, sehingga komitmen bersama diperlukan untuk mewujudkannya”, tegasnya.

Ardyansyah Saputra Basri, salah seorang anggota tim yang menjadi moderator FGD memberikan sedikit gambaran mengenai masalah sampah yang ditemui oleh Tim selama pelaksanaan PPK Ormawa BEM FKM Unhas sejak bulan Juli hingga November 2023.

Baca Juga  Seminar Series, FKM Unhas Menghadirkan Pembicara dari U.S. CDC Indonesia

“Bank Sampah ini merupakan salah satu program prioritas Tim dalam mewujudkan Desa Sehat Winslow yang berkelanjutan (berkaitan dengan SDGs) di Desa Bulu Cindea. Selama observasi dan pengumpulan data, baik primer maupun sekunder, ditemukan bahwa Kelembagaan Bank Sampah ini sebelumnya telah berjalan di Desa Bulu Cindea, namun terkendala sehingga tidak lagi berjalan”.

Ia menambahkan bahwa dari masalah yang ditemukan, Tim PPK Ormawa BEM FKM Unhas kemudian menentukan indikator program yaitu aktifnya kembali Kelembagaan Bank Sampah di Desa Bulu Cindea, namun selama bulan Juli hingga November dari hasil wawancara berbagai pihak ditemukan bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan Lembaga bank sampah sehingga Tim memutuskan untuk mengadakan FGD bersama dengan pihak terkait.

Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan DLH Kab. Pangkep, Abd. Haling, S.E., mengatakan bahwa program bank sampah awalnya hadir pada masa periode Kepala DLH sebelumnya di tahun 2017 yang kemudian diintegrasikan dengan program kampung iklim di tahun 2021 oleh Ibu Syairal Ilmiani, S.T. selaku bagian Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Kab. Pangkep, namun wilayah cakupannya di Desa Bulu Cindea hanya berfokus di Dusun Majannang.

Baca Juga  Seminar Awal PBL III FKM Unhas Sukses Digelar di Posko 20 Desa Pitue

Ibu Syairal Ilmiani, S.T. menambahkan bahwa Dusun Majannang di tahun 2021 yang didaftarkan pada program kampung iklim dihubungkan dengan Bank Sampah Induk Kab. Pangkep, di mana struktur yang telah terbentuk di Dusun Majannang dibina oleh DLH Kab Pangkep untuk melakukan pemilahan sampah sehingga pihak DLH Kab. Pangkep nantinya tinggal melakukan penjemputan sampah untuk kemudian dijual kepada vendor yang telah bekerja sama dengan Bank Sampah Induk Kab. Pangkep.

Dalam sesi diskusi, Sekretaris Desa Sahril, S.I.Kom. menjelaskan untuk mendukung inisiasi dari DLH Kab. Pangkep, pihak desa telah menyediakan kontainer sampah, dan juga telah menggaet PT. Semen Tonasa melalui CSR yaitu bantuan armada sampah berupa Motor Viar 3 Roda. Namun tidak tersedianya lahan pengolahan sampah sementara dan juga keterbatasan armada pengangkutan membuat desa kewalahan dalam melanjutkan program Bank Sampah.

Di akhir sesi diskusi, masing-masing pihak menyatakan kendala dan komitmen terkait dengan upaya pengaktifan kembali Kelembagaan Bank Sampah di Desa Bulu Cindea. Dari Tim PPK Ormawa BEM FKM Unhas juga menyatakan bahwa hasil dari FGD ini nantinya akan dibuatkan pedoman teknis penyelenggaraan Bank Sampah yang kontekstual terhadap kondisi yang terjadi di Desa Bulu Cindea, sehingga ketika semua pihak telah siap maka sudah ada acuan berupa pedoman yang dibuat oleh Tim.

Share :

Baca Juga

Berita

Mahasiswa FKM Unhas Gelar Seminar Akhir PBL III di Desa Kassiloe

Berita

AIPTKMI Regional Timur Gelar Workshop Kiat Sukses Jurnal Kesmas Tembus Sinta dan Scopus

Berita

Tim Pengabdian FKM Unhas Departemen PKIP: Cegah Bullying mendukung SDGs 16 (Tidak ada Anak yang Hidup dalam Ketakutan) melalui Literasi Kesehatan di SMP 2 Balocci

Berita

Mahasiswa KKNT Unhas Lakukan Penyuluhan dan Pembagian Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri di Desa Pamatata, Selayar

Berita

Mahasiswa FKM Unhas Posko 29, Laksanakan Seminar Akhir PBL II di Kantor Desa Tamarupa

Berita

Kerjasama Pembinaan Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi antara FKM Unhas dan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Berita

FKM Unhas Gelar Edukasi Jajanan Sehat Bagi Siswa SDN Lakkang dalam Program Bina Desa

Berita

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Berpartisipasi dalam Unhas Open Day 2024