Pokja RCCE+ dan Forum Pelatih KAP yang didukung oleh UNICEF Indonesia menyelenggarakan pelatihan “Training of Trainer Komunikasi Antar Pribadi (ToT KAP) Intensif Gelombang 1” secara in class dan praktik lapangan. Peserta pada ToT KAP Intensif Gelombang 1 ini sebanyak 20 orang yang merupakan hasil seleksi dari ratusan pendaftar.
Peserta berasal dari berbagai instansi dan provinsi di Indonesia. Terdapat tiga orang peserta berasal dari Sulawesi Selatan yaitu Muhammad Rachmat dari Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (PKIP FKM Unhas), Hasimah dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kasman Makkasau dari Dinas Kesehatan Kota Parepare. Untuk memperkuat keterampilan melatih peserta maka praktik lapangan dilakukan dua kali. Pertama, praktik lapangan dalam bentuk edukasi pada masyarakat di Posyandu dilakukan di Tangerang Selatan pada hari Selasa, 8 Agustus 2023. Sebanyak 40 warga yang diedukasi bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan Posyandu. Praktik ini berlangsung dua hingga tiga sesi selama setengah hari kemudian dilanjutkan dengan refleksi di kelas.
Kedua, kegiatan praktik melatih kader selama sehari dalam dua sesi. Sesi pagi mulai jam 08.30-11.30 dan sesi siang jam 13.00-16.00. Praktik ini dilakukan pada hari Kamis, 10 Agustus 2023. Kegiatan ini berlokasi pada sejumlah tempat di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur dan berlangsung secara paralel. Kader yang dilatih mencakup kader Posyandu, kader Posbindu, kader Jumantik, dan kader PKK dengan total kader sebanyak 16-18 orang. “Pada setiap kegiatan praktik lapangan, peserta dibagi menjadi 10 tim. Satu tim terdiri dari dua orang yang bertugas sebagai edukator/fasilitator dengan pasangan yang berbeda dengan sebelumnya. Hal ini diharapkan agar fasilitator mendapatkan sebanyak mungkin pengalaman dari fasilitator yang berbeda,” jelas Muhammad Rachmat.
Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan para pelatih komunikasi kesehatan yang mampuni, yang nantinya akan mengimplementasikan dan menyebarkan pengetahuan dan keterampilan KAP ke berbagai wilayah di Indonesia. Sehingga, pesan-pesan yang lebih efektif dan berdampak positif dapat disampaikan, dan masyarakat Indonesia dapat lebih sadar dan berperan aktif dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka.