Jum’at, 15 Maret 2024 Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menyelenggarakan guest lecture atau kuliah tamu. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid yakni secara offline di ruang Prof. Dr. Nur Nasry Noor, MPH’s K-225 lantai 2 FKM Unhas serta melalui zoom meeting. Guest lecture ini menghadirkan pembicara Internasional dari Kalinga Institute Of Industrial Technology (KIIT) University Bhubaneswar, India yakni Dr. Manas Ranjan Behera, MPH, DrPH dengan mengusung topik terkait “Global Health-Key Concepts and Guiding Principle”. Kuliah tamu kali ini dipandu oleh salah satu dosen Departemen AKK FKM Unhas yakni ibu Suci Rahmadani, SKM, M.Kes. Para peserta kuliah tamu yang sebagian besar adalah mahasiswa FKM Unhas baik dari S1 sampai S3 dan juga turut hadir beberapa dosen yang sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini baik yang hadir secara offline maupun online. Adapun peserta yang hadir secara offline pada kuliah tamu kali ini sebanyak 18 orang dan partisipan yang hadir melalui zoom lebih banyak lagi mencapai 70 partisipan. Hal ini menunjukkan antusias yang tinggi oleh mahasiswa untuk terus melakukan upgrade pengetahuan mengenai kesehatan global agar mahasiswa dapat mengkaji potensinya untuk meningkatkan pemahaman di bidang kesehatan masyarakat.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat yakni Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc., Ph.D dalam sambutannya sekaligus membuka kuliah tamu ini, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kuliah tamu internasional dan berharap agar mahasiswa maupun peserta yang hadir memperhatikan dan mempelajari lebih banyak terkait kesehatan global untuk meningkatkan pengetahuan terkait isu-isu kesehatan global. Kemudian dilanjutkan dengan sesi presentasi dan pemaparan materi oleh Dr. Manas Ranjan Behera, MPH, DrPH. Di awal presentasinya, Dr. Manas menjelaskan terkait sejarah kesehatan global bahwa kesehatan global sebagai istilah ilmiah pertama kali muncul dalam literatur pada tahun 1940-an yang selanjutnya digunakan oleh organisasi kesehatan dunia sebagai pedoman dan landasan teori. Namun, hanya sedikit yang membahas konsep kesehatan global hingga tahun 1990an, dan jumlah makalah mengenai topik ini meningkat pesat pada dekade berikutnya ketika kesehatan global dipromosikan di bawah inisiatif WHO. Sebagai bagian penting dari strategi nasional dalam globalisasi ekonomi, keamanan dan kebijakan internasional, kesehatan global di Amerika Serikat telah mendorong kolaborasi antar negara untuk menghadapi tantangan masalah medis dan kesehatan melalui pendanaan federal, bantuan pembangunan, peningkatan kapasitas, dan pendidikan.
Selain itu, Dr Manas juga menyebutkan terkait kesehatan global mempunyai tiga tugas mendasar “global health has three fundamental tasks among others are to master the spatio temporal patterns of a medical and or health issue across the globe to gain a better understanding of the issue and to asses its global impact, to investigate the determinants and influential factors associated with medical and health issues that are known to have global impact, and to establish evidence based global solutions, including strategies, frameworks, governances, regulations and laws)”. Pada kuliah tamu ini juga dipaparkan mengenai jenis penelitian kesehatan global yakni “how to judge whether a research study is global? yakni bagaimana menilai suatu studi penelitian bersifat global?. Dr. Manas pun menjelaskan bahwa contoh terkait dengan kesehatan global mencakup proyek atau studi yang melibatkan banyak negara dengan latar belakang beragam atau mencakup populasi besar dan beragam yang berada di wilayah geografis yang luas misalnya saja pada saat terjadi epidemi dan pengendalian SARS di Hongkong. Meskipun dimulai secara lokal, SARS menghadirkan ancaman global, sedangkan pengendalian epidemi.
Dengan hadirnya kuliah tamu internasional ini, dapat diartikan bahwa kesehatan global tidak sama dengan bidang kesehatan masyarakat, bidang kedokteran atau keduanya. Mamun merupakan sub-disiplin yang baru muncul dalam bidang kesehatan masyarakat. Kesehatan global bukan untuk semua masalah medis dan kesehatan tetapi untuk masalah yang mempunyai dampak global dan dengan tujuan mencari solusi global. dengan kata lain, kesehatan global berfokus terutama pada masalah-masalah medis dan kesehatan yang besar yang melampaui batas-batas geografis, budaya, dan nasional dan mencari solusi dari dewan, termasuk kerangka kerja, kemitraan dan kerja sama, kebijakan, undang-undang dan peraturan yang dapat diterapkan melalui pemerintah, media sosial. , komunitas, dan mekanisme penjangkauan lainnya yang besar dan luas
Untuk menutup presentasinya, Dr. Manas menyampaikan bahwa kita harus mengakui bahwa terdapat tumpang tindih yang jelas antara kesehatan global, kesehatan masyarakat dan kedokteran, khususnya antara kesehatan global dan kesehatan internasional. Tidak ada gunanya jika kesehatan global dapat dianggap sebagai perpanjangan dari kesehatan internasional sehubungan dengan ruang lingkup dan tujuannya. Kesehatan internasional berfokus pada kesehatan negara-negara yang berpartisipasi dengan maksud untuk mempengaruhi negara-negara yang tidak berpartisipasi, sedangkan kesehatan global secara langsung menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah serta mengobati penyakit bagi semua orang di semua negara di seluruh dunia. Dengan demikian, kesehatan global dapat dianggap sebagai perkembangan dan pada akhirnya menggantikan kesehatan internasional.
Kuliah tamu ini dimulai pada pukul 13.30 WITA dengan presentasi materi berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam hingga pukul 15.00 WITA, peserta terlihat antusias dan semangat dalam mengikuti acara kuliah tamu ini. Untuk menutup kuliah tamu kali ini, Prof. Sukri selaku Dekan FKM Unhas menyambut dengan hangat tawaran dari Dr. Manas untuk kembali melakukan kolaborasi maupun kerja sama baik itu kolaborasi melalui kuliah tamu, riset penelitian maupun dalam bentuk lainnya. Kuliah tamu ditutup dengan sesi dokumentasi bersama.