Mahasiswa Praktik Belajar Lapangan (PBL) Posko 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin kembali melanjutkan rangkaian kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL) III pada Kamis, 25 Juni 2025 bertempat di rumah Kepala Dusun Bilayya, Desa Banrimanurung, Kabupaten Jeneponto. Fokus utama dalam kegiatan ini adalah melakukan evaluasi terhadap intervensi yang bertujuan menilai peningkatan pengetahuan ibu-ibu baduta terkait gizi anak dan pembuatan MP-ASI. Hasil dari post test tersebut akan menjadi dasar dalam menilai efektivitas penyuluhan yang telah dilakukan, serta sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program lanjutan yang lebih tepat sasaran dalam peningkatan status gizi anak di wilayah tersebut.
Tim Posko 1 PBL III FKM Unhas terdiri dari seorang Dosen Supervisor, Dr. Shanti Riskiyani, SKM., M.Kes dan tujuh Mahasiswa dari berbagai departemen: A.Dian Mustika Anugra (Epidemiologi), A. Syarifah Anugrah (Manajemen Rumah Sakit), A.Tiara Az Zahra Arfa Malla (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Putri Faadiyah Shinta Quraniah (Administrasi dan Kebijakan Kesehatan), Rika Sumaya (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Anastasya Tammu (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku), A.Jumrah (Kesehatan Lingkungan).
Evaluasi ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Posko 1 PBL III FKM Unhas sebagai kelanjutan dari penyuluhan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan PBL II sebelumnya. Metode evaluasi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pengisian kuesioner post-test, yang bertujuan untuk mengukur efektivitas penyuluhan dan praktik pembuatan MP-ASI dalam meningkatkan pemahaman ibu baduta. Evaluasi ini juga dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana warga masih mengingat materi dan intervensi yang telah diberikan pada kegiatan PBL II sebelumnya, khususnya terkait pentingnya asupan gizi seimbang bagi bayi dan balita melalui pembuatan MP-ASI yang higienis dan bergizi.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong para ibu baduta di Desa Banrimanurung untuk mengimplementasikan pengetahuan yang telah diperoleh dalam pembuatan MP-ASI bagi anak-anak mereka, sehingga status gizi anak di wilayah tersebut dapat diperbaiki secara signifikan. Kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan kedua, yang bertujuan untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi serta pertanian berkelanjutan. Dengan menyediakan akses pengetahuan tentang gizi yang baik, diharapkan masyarakat dapat berkontribusi dalam menciptakan komunitas yang sehat dan produktif di masa depan. Keterlibatan aktif masyarakat dalam program ini menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga dapat mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berdaya saing di era yang akan datang.